Neighbors [Seventeen] X You - Slow Update

- 28

Sepanjang perjalanan mobil ini bener-bener hening. Berbeda saat mereka pergi, dimana si Jeonghan nyetel DJ remix angkot norak nya itu. Kini bener-bener ga ada suara apa-apa selain suara mesin mobil mereka dan bising nya jalanan.

[Name] menatap kearah luar jendela sambil memangku dagunya pake telapak tangan.

"Sejak kapan kita pacaran?" Tanya [Name] yang dengan berani berhasil memecahkan keheningan di antara mereka.

Bukan apa-apa, soal nya kalo diem-diem aja rasanya [Name] pengen pipis serius. Dari pada sibuk berhenti ditengah jalan buat pipis, mending ngobrol-ngobrol muanjah gitu kan.

"Ga pernah, sih. " Sahut Jeonghan yang membuat [Name] langsung noleh ke arahnya dengan tatapan kesel.

"Trus kenapa ngaku-ngaku kaya gitu di depan Kak Nayeon?" Tudung cewe itu sekali lagi.

"Ya gapapa sih. Lo ga usah panggil-panggil dia pake embel-embel 'kak'. Nayeon aja udah cukup. "

"Ya trus kenapa bohong kaya gitu?" Tanya [Name] masih ga nyerah.

"Ya emang kenapa? Ga boleh?" Tanya Jeonghan balik dengan nada mengejek.

"Ya bol- eh. Ya ga lah!"

"Jadi boleh apa engga?"

"GA! "

Tawa Jeonghan langsung pecah saat itu juga. Tangannya langsung terulur untuk mengacak pelan pucuk rambut gadis di samping nya saat ini.

Ga peduli seberapa kesel [Name] sekarang sampe dia mampu kapan aja nge dribel bumi.

"Ngomel mulu sih lo. Ga bisa kalem apa?" Cibir Jeonghan.

"Ya gimana engga? Lo ngaku-ngaku gitu depan orang. Pacaran juga engga!"

"Iya-iya."

"Ga boleh bohongin orang gitu. Kita kan ga ada hubungan apa-apa."

"Iyaa. "

"Jangan di ulangin lagi. Kalo ketahuan gimana?"

"Iyaa."

[Name] natap Jeonghan lekat. Mukanya keliatan merah kaya udah mau meledak. Soalnya si Jeonghan kampret ini he'eh-he'eh aja padahal ga didengerin.

Apa ga ngamuk?

"Dengerin kaga sih Yoon Jeonghan?!" Tanya [Name] sekali lagi.

"Iyaaaa sayangg iyaaa. "

Bhuak!

"Anjing. Sakit woi! " Ucap Jeonghan sambil mengelus hidung nya.

Lagian si [Name] spontan langsung ngelempar botol air mineral yang isinya masih setengah ke muka Jeonghan. Ya sakit lah.

Agak kurang ajar ya sama kating sendiri. Tapi memang Jeonghan ini sometimes perlu di pukulin sampe biru-biru biar paham.

"Udah diem. Ga usah ngomong lagi lo, kak. " Akhir [Name] dan lagi-lagi natap ke luar jendela.

Jeonghan cuma senyum mesem-mesen dan balik buat fokus nyetir mobil miliknya itu.

"Nayeon itu siapanya lo, kak?"

Hening. Jeonghan ga ngejawab pertanyaan [Name] sama sekali dan sibuk natap ke depan. Cewe itu noleh dengan alis berkerut.

"Kok ga dijawab? Oi!"

...

"WOI JEONGHAN! "

"Tadi katanya disuruh diem. " Sahut Jeonghan tanpa rasa bersalah sama sekali. Nyengir dia malah.