Life

1.1K 103 2
                                    

Rion dan Caine berada di kolam belakang rumah.
Anak-anak lainnya sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

"Rion, masih belum ada kabar tentang perekrutan?" -Caine

"Belum nih, aku juga bingung. Tapi aku sempet denger di UwU Cafe, katanya ada warga baru di Kota ini" -Rion

"Oh, menarik. Mungkin kita bisa tarik mereka" -Caine

"Aku harap juga gitu. Nanti aku minta tolong ke Mia dan Mako mantau UwU Cafe buat merhatiin warga baru, siapa tau bisa kita jadiin keluarga atau minimal relasi dulu deh" -Rion

"Gimana kalo-" -Caine

Ponsel Caine berdering, dan terlihat ada notifikasi telpon yang masuk

"Sorry Rion. Aku angkat dulu" -Caine

"Iya, silahkan" -Rion

Caine mengangkat telpon.
Lalu Rion berbalik badan menghadap laut

(NOTE: Untuk yang belum tahu kenapa ada laut. Itu karena rumah anak-anak TNF ada dipinggir air-air semacam pantai atau laut gitu deh. Jadi Mimin sebutnya pinggir laut aja yaa biar ga bingung)

Rion melanjutkan merokok sambil menunggu Caine selesai telpon.

"Rion, kata Marcel Souta ada di DPO (Daftar Pencarian Orang) dilist kepolisian" -Caine

"Lah, Souta DPO? Kok bisa? Bentar, kenapa Marcel ga nelpon aku langsung" -Rion

"Wait, aku tanyain dulu" -Caine

Setelah 10 menit berlalu. Caine selesai berbicara dengan Marcel dan mematikan telponnya.

"Gini Rion, Marcel udah hubungi kamu berkali-kali tapi ga kamu angkat" -Caine

"Masa sih? Sebentar ku cek" -Rion

Rion mengecek ponselnya dan ternyata baterai ponselnya habis

"Oh sorry, baterai ku low" -Rion

"Nah, kata Marcel Souta ada dilist DPO kepolisian karena ada sidik jari yang tertempel dibaju SG. Aku juga ga tau pasti detailnya seperti apa" -Caine

"Hah, gimana? Sidik jari Souta ada dibaju SG?" -Rion

"Mau kita tanyain langsung dulu ke Mia?" -Caine

"Nanti dulu deh biarin Souta jalan-jalan dulu, nikmatin suasananya karena dia kan habis diculik nih. Kasian kalo kita interogasi sekarang" -Rion

"Iya, aku juga mikirnya gitu. Aku yakin Souta ga akan sebarin nama aslinya kalo semisal dia ditanyain sama orang lain" -Caine

"Aku yakin anak-anak kita pinter semua dan ga akan semudah itu untuk memberitahu nama asli" -Rion

"Anak-anak kita yaa~" Caine terkekeh kecil saat mendengar perkataan 'anak-anak kita' dari mulut Rion

"Emm.. yah.. gitulah.." Rion memalingkan wajahnya dan seketika merasa canggung
______________________________________

(NOTE: Non Dialog)

*Flashback awal pertemuan Rion dan Caine

Rion dan Caine sama-sama tidak memiliki keluarga. Entah dibuang oleh keluarga sendiri atau keluarganya meninggal, tidak ada yang tahu.
Mereka bukanlah saudara kandung, bisa dibilang teman masa kecil yang tinggal di Panti Asuhan yang sama.

Sayangnya saat Rion berusia 17 tahun dan Caine berusia 15 tahun, mereka mengetahui bahwa Panti Asuhan itu ternyata sebuah tempat perdagangan ilegal, tepatnya perdagangan anak.

Kehidupan Rion dan Caine saat di Panti Asuhan tidaklah mudah. Mereka selalu disiksa setiap hari, dipukul, ditampar, ditendang dan lainnya.

Rion dan Caine bertekad untuk keluar dari Panti Asuhan dengan cara apapun.
Setiap hari mereka memikirkan bagaimana caranya untuk keluar dari Panti Asuhan

Street FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang