Setelah perkenalan yang singkat, tiba-tiba Rumah Sakit di datangi oleh banyak orang yang menggunakan senjata dan masker. Mereka menodongkan senjatanya ke arah sekitar
“Tiarap semua! Atau kami bunuh!” Kata salah satu orang yang menodongkan senjatanya
Orang-orang yang ada di Rumah Sakit langsung mengikuti perintah dari orang itu. Karena tidak ingin terluka.
Echi, Selia, Krow dan Jaki dengan sigap mengelilingi di sekitar Caine untuk melindunginya. Tentu saja hanya mereka yang tidak tiarap dan hanya menatap tajam ke arah orang-orang bersenjata itu.
Ada 10 orang bersenjata yang mengepung isi Rumah Sakit
“Hey sialan, kenapa kalian tidak tiarap?! Mau kami bunuh?!” Kata salah satu orang bersenjata itu
“Kenapa kita harus tiarap berlutut atau apalah. Ga peduli kita” –Echi
“Kalian mau kita bunuh?! Cepat turutin perintah kita”
“Bilang dulu tujuan kalian di sini mau ngapain?” –Selia
“Kami mau merampok bandage dan obat pusing. Sekarang tiarap!”
Di saat Selia akan membalas perkataan dari orang itu, tiba-tiba terdengar suara tembakan yang berasal dari pistol
Salah satu staff di Rumah Sakit tewas akibat tertembak di bagian dadanya
“Sialan, berani-berani coba telpon polisi”
Tanpa orang-orang itu sadari ternyata Caine, Echi, Selia, Krow dan Jaki berdiskusi secara bisik-bisik. Mereka berencana berlari ke arah dapur Rumah Sakit yang ada di lantai bawah untuk menarik orang-orang bersenjata itu ke sana, lalu menghajarnya.
“Itungan ketiga kita lari sama-sama” –Caine *bisik*
“Oke” –Jaki –Echi *bisik*
“Oke, Mami” –Selia –Krow *bisik*
“Satu… dua… tiga.. go” –Caine *bisik*
Anak-anak TNF langsung berbalik badan dan berlari menuju dapur yang ada di lantai bawah. Salah satu orang bersenjata yang menyadari bahwa ada orang-orang yang melarikan diri langsung mengarahkan senjatanya ke arah mereka.
Jaki berbalik badan dan melihat salah satu orang bersenjata mengarahkan senjatanya ke arah Caine. Tanpa basa-basi lagi Jaki mendorong Caine ke belakang supaya tidak terkena peluru. Caine yang hampir tersandung membuat Echi dan Selia langsung menahan Caine supaya tidak terjatuh.
*Dorr..
Satu peluru melesat dengan cepat dan mengenai lengan kanan Jaki.
“Bangsat…” Krow langsung membantu Jaki untuk berlari ke lantai bawah
4 orang bersenjata mengejar anak-anak TNF ke lantai bawah.
Untungnya anak-anak TNF berhasil duluan sampai dapur Rumah Sakit yang ada di lantai bawah.
Setelah masuk ke dapur, Selia langsung mengunci pintu dapur dan bersembunyi di samping lemari es. Echi dan Caine bersembunyi di bawah meja, sedangkan Krow dan Jaki bersembunyi di belakang lemari makanan.Pintu yang terkunci membuat musuh tertahan dan kesulitan untuk masuk. Anak-anak TNF menggunakan kesempatan itu untuk bersembunyi dan menyiapkan rencana secara cepat.
Jaki meringis karena lengan kanannya yang tertembak membuat Krow kesal dan sangat ingin membunuh orang-orang itu. Begitu juga dengan anak-anak TNF lainnya yang bersembunyi merasa kesal karena salah satu keluarga mereka tertembak.
Krow merobek salah satu lengan bajunya dan membalutkannya ke lengan kanan Jaki yang tertembak.
Masing-masing dari anak-anak TNF memegang senjata untuk perlawanan. Untungnya Krow dan Jaki selalu membawa pistol untuk melindungi diri.
Jaki kesulitan menembak musuh karena lengan kanannya yang tertembak, lalu Krow mengambil pistol yang ada di belakang baju Jaki dan melemparnya ke arah Caine. Caine menerima pistol yang Krow lempar ke arahnya dan bersiap untuk menembak musuh,
Echi memegang pisau, sedangkan Selia memegang pemukul yang digunakan untuk pemecah es batu.4 orang bersenjata itu datang dan mendobrak pintu dapur
“Buka sialan!!”
“Cepat buka sebelum kami tembak!!”
“Kalo kalian ga mau buka pintu atau keluar dari sana, kami akan buka pintu ini secara paksa!’
Anak-anak TNF hanya terdiam dan bersiap untuk melakukan perlawanan.
Caine berpindah tempat ke samping meja, Echi masih diposisi yang sama yaitu bawah meja. Krow dan Jaki masih berada di belakang lemari makan, lalu Selia masih berada di samping lemari es.
Selia sengaja memilih posisi di samping lemari es, karena lemari es berada di samping pintu dapur. Jika musuh masuk, Selia akan langsung memukul mereka dari belakang. Lalu Echi yang bersembunyi di bawah meja akan melukai kaki musuh menggunakan pisau yang telah dia pegang. Setelah musuh lengah karena Selia dan Echi, di situlah Caine dan Krow akan menembak musuh menggunakan pistolnya.
|
|
|Keempat musuh berhasil masuk ke dapur dengan cara merusak pintu.
“keluar kalian semua!”
“Di mana mereka?!”
“Brengsek, berani-beraninya lari”
Setelah keempat musuh masuk, Echi merangkak ke bawah meja dan dengan cepat melukai dua kaki musuh yang berdiri di depan meja. Sedangkan Selia berpindah posisi dan memukul belakang dua musuh yang dekat dengan lemari es.
“Bangsat!”
“Awas ya kalian!”
Musuh yang akan menembak Selia langsung ditembak oleh Krow. Lalu musuh yang akan menyerang Echi ditembak oleh Caine.
*Dorr..!!
*Dorr..!!Keempat musuh yang mengejar anak-anak TNF berhasih dikalahkan.
Tersisa 6 musuh yang berada di lantai atas, tempat para warga disandra.
Echi dan Selia memperhatikan huruf yang ada di pergelangan tangan musuhnya.“Itu tulisannya VC, kan? Baru liat” –Echi
“Kayaknya deh. Aku juga baru liat nama kelompok begitu” –Selia
Lalu Caine mengambil handphone-nya yang berada di saku jaket dan mengirim pesan ke Rion.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
KAMU SEDANG MEMBACA
Street Family
Teen FictionWelcome to MIMIN ROOM'S!!! Sebelumnya Mimin mau umumin sesuatu. Mimin dapat referensi cerita ini dari Roleplay TokyoVerse (Sedikit update, sekarang mereka pindah di KalaRoleplay) yang ada di yutub. Silahkan yang mau nonton aslinya ada di yutub. Mim...