Adakah yang peduli denganmu?

1K 117 6
                                    

*Di kordinat 610

Anak-anak TNF telah berkumpul di sana.

Krow dan Jaki mengeluarkan polisi rambut hijau tua itu dari mobil dan menuntunnya untuk jalan ke arah Rion.

"Nih Ion, gua bawain sesuai request lo" -Krow

"Wih mantab, boleh juga kalian" -Rion

"Siapa lo, lepasin gua! Lu ga tau siapa gua? Gua polisi!" -Kata polisi rambut hijau tua itu

"Eh diem lo, berani banget bentak leader kita" -Mia

Lalu Krow menendang lengan kaki polisi rambut hijau tua itu, dan membuatnya menunduk di hadapan Rion.

"Ugh.. sialan.." -Polisi rambut hijau tua

"Ya, terus. Emang kenapa kalo lo polisi? Gua peduli gitu? Justru karena lo polisi makanya gua minta anak-anak gua buat bawa lo ke hadapan gua" -Rion

"Liat aja nanti, kepolisian bakal sadar hilangnya salah satu signal dari gua dan mereka bakal nangkep lo semua" -Polisi rambut hijau tua

"Yaelah permasalahan signal, atasan lu Agil kan? Sebentar, gua punya hadiah buat lu" -Rion

Secara mengejutkan Agil keluar dari mobil milik Mia dan menghampiri polisi rambut hijau tua itu

"K.. komandan Agil? Kenapa... Ada di sini..?" -Polisi rambut hijau tua

"Oh, jadi ini target lu monyet?" -Agil

"Yoi, gua nyari polisi ini nih" -Rion

"Mau lu apain emang?" -Agil

"Ada deh, nanti lu liat sendiri deh" -Rion

"T.. tunggu, jangan bilang... Komandan Agil, lo juga berkhianat dari kepolisian?!" -Polisi rambut hijau tua

"Juga? Maksudnya ada polisi lain yang berkhianat?" -Agil yang bingung, lalu menatap ke arah Rion

"Yah.. selain lu, ada juga salah satu keluarga gua di kepolisian" -Rion

"Anjer, kenapa lu ga ngasih tau gua monyet. Bilang gitu ke gua, biar gua kasih pangkat tinggi gitu. Terus kita berteman" -Agil

"Ga usah bangsat, kalo lu tiba-tiba naikin pangkat dia yang ada polisi lain curiga. Lu naikin pangkat dia secara bertahap aja dulu" -Rion

"Spill dong namanya" -Agil

"Marcel Costello" -Mia

"What? Serius? Polisi serajin dan seramah itu ternyata salah satu keluarga lo" -Agil

"Buset, dia rajin di kepolisian? Baru tau gue. Tapi yaa.. bener, dia salah satu dari keluarga gua" -Rion

"Nanti deh gue naikin pangkat dia. Tapi gua boleh ngobrol tentang keluarga lu sama dia ga?" -Agil

"Boleh, silahkan aja" -Rion

"Papi, ini mau kita apain?" -Echi

"Ohya, gua hampir lupa sama satu cunguk ini" -Rion

Polisi rambut hijau tua itu masih menatap kesal ke arah komandannya sendiri

"Gue nonton aja deh, silahkan lo mau apain nih polisi" -Agil sedikit menjauh dari anak-anak TNF dan penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya

"Denger kan, komandan lo aja ga peduli sama lo. Gimana sama bawahan kepolisian lainnya, ga peduli mereka" -Rion

"Sialan..." -Polisi itu hanya bisa bergumam dan menahan rasa kesalnya

"Rion, emang alasan kamu nyuruh anak-anak buat nangkep dia, apa?" -Caine

"Iya Pih, aku juga penasaran" -Mia

"Gue juga. Kenapa sih lu?" -Krow

Anak-anak TNF sangat penasaran dengan alasan Rion yang menyuruh mereka untuk menangkap polisi ini.

"Pertama, karena dia nembak Caine. Kedua, karena dia bikin Caine down. Ketiga, karena dia, Caine jadi terluka dibagian tangan dan punggung" -Rion

Memang benar, jika ada yang berani menyakiti Caine sedikitpun akan Rion kejar sampai dapat dan membunuh orang itu.

"Karena.. aku?" -Caine

"Kalo itu sih, aku setuju" -Mia

"Setuju banget gue" -Krow

"Langsung bunuh aja ga sih? Bikin Mami kita jadi ada bekas luka tembakan di tangan sama punggungnya" -Selia

"Kalo langsung bunuh ga seru, makanya gua minta sama kalian buat culik nih polisi. Biar gua bisa nyiksa dulu" -Rion

"Oh, mantap Papi!" -Echi

"Haruskah pakai pisau gua? Udah siap nih" -Ennon

"Gua juga siap nih~" -Key

"Hanya.. hanya karena satu orang, kalian sampe nyulik gua?!" -Polisi rambut hijau tua itu

"Hah, hanya?" -Mia

"Hanya? Hanya lo bilang?" -Selia

"Dengerin baik-baik bangsat. Orang yang lu tembak itu adalah partner gua dan kesayangan anak-anak keluarga gua. Jadi, siapapun yang berani macem-macem ke dia, bakal kita cari sampe dapet. Paham lo?" -Rion

"Bener tuh, Mami kita nih!" -Echi

"Yoi, Mami kita lho~" -Mia

Caine hanya tersenyum dan merasa sangat bangga dengan keluarganya.

"Terus, sekarang mau diapain dulu Pih?" -Souta

"Hmm.. enaknya diapain dulu yah~" -Rion

"Congkel matanya ga sih, Pih?" -Mia

"Atau potong tangannya tuh" -Krow

"Congkel kedua matanya kali yak. Terus satunya kita pajang lemari sebagai kenang-kenangan, dan satunya lagi kita lemparin ke Kanpol. Gimana?" -Rion

"Setuju jing" -Rijii

"Boleh tuh Papi" -Mia

"Ide bagus pak" -Key

Krow dan Jaki langsung menahan polisi itu di tempat.
Polisi itu berteriak dan meronta-ronta, berusaha untuk melepaskan diri.

"Non, pinjem pisau lu dong~" -Rion

"Siap Pih!" -Ennon menyerahkan pisau miliknya ke Rion

Rion mulai mengarahkan pisaunya ke mata polisi itu, sambil di tahan oleh Krow dan Jaki supaya polisi itu tidak melarikan diri.

|
|
|
|
|
|
|
|
|

Sekarang tau kan, siapa yang bakal meninggoy💃🏻🕺🏻
Thanks for reading.
LOPE untuk kalian💝

Street FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang