Papiii

475 87 5
                                    

Caine mengirim pesan kepada Rion.
Isi pesannya, yaitu:
(“Rion. Aku, Echi, Selia, Krow sama Jaki dikepung di rumah sakit. Jaki ketembak di lengan kanannya. Ada 6 musuh di sini”)

Rion yang saat ini sedang berada di Pemerintahan dan bicara dengan Wakil Presiden melihat ke arah handphone-nya yang mendapatkan notifikasi pesan dari Caine.

“Maaf, sepertinya kita harus tunda pembicaraan ini dilain waktu. Saya permisi dulu” –Rion

(NOTE: Nanti Mimin akan menjelaskan kenapa Rion berada di Pemerintahan dan berbicara dengan Wakil Presiden)

“Eh, tunggu..” –Wakil Presiden

“Pak Rion, Wakil Presiden kami belum selesai bicara. Mohon jangan lancang dan ini masalah penting“ Kata salah satu pengawal Wakil Presiden

“Ga ada yang lebih penting daripada anak-anak saya” Rion langsung berlari keluar ruangan Wakil Presiden dan menuju parkiran

Key dan Mako yang pada saat itu berjaga di luar ruangan merasa bingung dengan Papinya yang tiba-tiba berlari keluar ruangan tanpa menjelaskan situasinya.

Rion langsung mengendarai mobilnya menuju Rumah Sakit, tapi sebelum itu Rion menggunakan maskernya dan berganti bajunya dengan jaket dan menggunakan sarung tangan berwarna hitam.
Rion telah menyiapkan senjata, masker dan beberapa baju ganti di dalam mobil jika ada sesuatu yang terjadi seperti hal ini.

Setelah sampai di depan Rumah Sakit, Rion bergegas ke bagasi belakang mobilnya dan mengambil senjata Assult Riffle. Senjata laras panjang yang dapat menembakkan peluru secara beruntun dengan damage yang kuat.

Tanpa basa-basi lagi Rion menembak pintu kaca dan menerobos masuk ke dalam Rumah Sakit.
Para warga yang terkejut dengan suara tembakan beruntun dan pintu kaca yang pecah merasa panik dan hanya bisa menundukkan kepalanya. Untungnya tidak ada warga yang berada di dekat pintu kaca, jadi tidak ada warga yang terluka akibat terkena pecahan kaca.

Bahkan keenam orang yang bersenjata terkejut dengan suara tembakan beruntun itu dan hampir menundukkan kepalanya.

“Siapa?!”

“Tembak aja!”

“Kurang ajar!!”

Keenam orang bersenjata itu langsung menembak ke arah Rion. Tapi karena lawannya adalah ketua mafia membuat keenam musuh itu kewalahan mengejar Rion yang terbilang lincah dan pandai menghindar peluru dari musuh.

Anak-anak TNF yang mendengar suara tembakan yang berasal dari lantai atas langsung berlari menghampirinya. Lalu melihat Rion yang sedang melawan musuh

Krow dan Caine bersiap untuk menembak dari belakang untuk membantu Rion.

“Sialan, susah banget..” Kata salah satu musuh yang saat ini sedang bersembunyi di belakang kasir Rumah Sakit

Krow yang melihat ada salah satu orang yang bersembunyi di kasir Rumah Sakit langsung menembak ke arah musuh itu.

“Nah, mampus lo” Krow berhasil menembak kepala musuh yang membuat musuh seketika tewas

“Mantab bebeb ku ini” –Jaki

Krow yang merasa kesal karena Jaki masih sempat-sempatnya bercanda padahal lengan kanannya terluka langsung memukul kepala Jaki

“Masih berani lu becanda lagi?!” –Krow

“Heheh.. iya maaf” –Jaki

“Serius dulu woi, liat tuh Papi sibuk ngelawan musuh” –Selia

“Ah, Papi doang biarin sih” –Echi

“Maksud gua liatin aja, siapa tau nanti ketembak sama musuh terus tumbang” –Selia

“Eh, iya juga. Liatin deh” –Echi

Caine hanya terkekeh kecil, lalu kembali mengarahkan pistolnya ke arah musuh untuk membantu Rion.
Tapi saat ingin menembak musuh, Caine merasa sedikit kesulitan mengarahkan tembakannya karena musuh dan Rion saling bergerak. Lalu saat melepaskan tembakannya, tanpa sengaja malah menembak pinggang kiri Rion yang membuat Rion hampir terjatuh.

“Nah beneran kena tembak tuh” –Selia

“Kata gua sih personal itu” –Krow

“Mami ga salah itu bidikannya. Tepat banget malah” –Echi

“Mantab Mami kuh” –Jaki

Untungnya Rion berhasil menembak musuh yang ada di depannya dan mengalahkan semua orang-orang bersenjata itu.

Saat semua musuh berhasil dikalahkan, Caine langsung berlari ke arah Rion

“A..a..ini.. maaf Rion! Aku.. aku.. ga sengaja!” Caine berkata dengan panik

“It's okay, it's okay.. santai aja” Rion menutup luka tembakannya dengan tangan

“Kena tembak dikit ga ngaruh lah” –Selia

“Gitu doang kan, Papi? Ga sakit lah..” –Echi

“Tinggal kasih handsaplast aja itu, nanti juga sembuh” –Krow

“Bangsat, pala lo gua tembak sini” –Rion

Lalu Caine membantu Rion berjalan keluar Rumah Sakit.

Dokter Sui yang pada saat itu sedang berada di ruang operasi tidak dapat membantu anak-anak TNF lainnya karena sibuk mengoperasi pasien dan menenangkan perawat lainnya.

Caine, Rion, Krow dan Jaki keluar Rumah Sakit dan berjalan menuju parkiran. Sisanya Echi dan Selia tetap berada di Rumah Sakit untuk menjelaskan kronologi yang terjadi kepada polisi. Tentu saja Echi dan Selia tidak akan menyebutkan TNF ataupum pria yang menggunakan masker.

Setelah kepergian Caine, Rion, Krow dan Jaki. Polisi datang dengan beramai-ramai dan langsung masuk ke dalam Rumah Sakit. Tentu saja para polisi itu merasa terkejut dengan tubuh orang-orang yang tergeletak di tanah dan terdapat banyak darah di lantai.

|
|
|

Di dalam kendaraan, Krow menghubungi anak-anak lainnya di grup chat
Isi grup chat:
(“Guys, kumpul sekarang di rumah. Kita barusan diserang di rumah sakit”) -Krow

(“Anjing, siapa yang nembak?”) -Mia

(“Aku, Mako sama Elya otw ke rumah”) -Key

(“Kita kumpul dulu aja”) -Krow

(“Gua, Funin sama Mako otw”) -Ennon

(“Bentar yak, gua sama Selia lagi diintrogasi polisi tentang kejadian tadi”) -Echi

(“Yang bisa kumpul dulu aja ke rumah”) -Krow

(“Souta otw sama Gin”) -Souta

Anak-anak langsung menghentikan aktivitasnya masing-masing dan menuju rumah.

|
|
|
|
|
|
|
|
|

Nih Mimin update tiap hari. Awas aja ada yg masih minta double up, triple up, bla.. bla.. bla.. ato apalah. Mimin doain pantatnya kelap-kelip👊🏻🥲

Thanks for reading.
LOPE untuk kalian💝

Street FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang