728 78 8
                                    

Hari pernikahan pun tiba.

Dan Jisung masih terlelap dalam tidurnya, bahkan ketika para dayang sudah masuk ke kamarnya dan bersiap untuk melayani Jisung. Pangeran Han ini masih betah dalam mimpinya.

"Yang Mulia, apa anda sudah bangun?" tanya seorang dayang senior dari balik papan penghalang.

"Eungh." Jisung yang memang mudah sekali terbangun karena suara pun melenguh kecil mendengar pertanyaan tersebut.

Singkat cerita, kini Jisung sudah terduduk diatas kasur dengan dayang kanan kiri yang sedang mendandani dirinya.

Mulai dari mencuci wajahnya, membantu membersihkan gigi, menyisir rambut sampai memberikan sedikit polesan pada wajahnya. Jisung bahkan sampai mengantuk dan hampir tertidur.

Setelah selesai, dayang-dayang tadi keluar dan membiarkan Jisung bersama dayang senior di dalam kamar sambil menatap pakaian yang akan ia pakai.

"Masuklah." ucap dayang senior tadi, detik berikutnya pintu terbuka dan masuk kembali sembilan orang dayang sambil membawa berbagai macam potongan kain membuat Jisung terkejut.

Banyak banget gila

"Aku harus memakai semua ini?"

"Iya Yang Mulia." satu persatu pakaian tadi dipakaikan di tubuh Jisung

"Wahh.. Nafasku terasa sesak." gumam Jisung

Terakhir, Jisung mengenakan Jeokui yang merupakan jubah utama yang biasa dikenakan oleh Putri Mahkota atau Ratu dan terakhir Daesu, rambut seremonial yang terbuat dari rambut palsu.

"Ooh.." Jisung menunduk ketika dayang memakaikannya Daesu.

"Leher Yang Mulia harus tegap."

"Tapi ini berat sekali."

"Yang Mulia harus bisa menanggung beban tersebut." Jisung mengambil nafas perlahan sebelum akhirnya menegakkan kembali lehernya.

Setelah selesai mendandani Jisung, para dayang pun membantu Jisung berjalan menuju halaman utama istana. Tempat dimana pernikahan akan dilaksanakan.

Sementara di lain tempat, Minho baru saja selesai memakai Myel-lyu-gwan, merupakan mahkota kekaisaran yang memiliki garis-garis yang terbuat dari manik-manik. Untuk putra mahkota, terdapat 9 garis.

Setelah itu, Minho pun diantar menuju halaman utama untuk bertemu dengan sang calon istri.

Jisung dan Minho berdiri saling berhadapan. Keduanya akan melangsungkan upacara pernikahan.

Bisa-bisanya lo nikah tanpa restu ayah bunda Ji... Wooyoung, maafin gue gak undang lo di nikahan gue.

Jisung hanya diam, ia tidak tahu harus apa. Sampai kemudian dayang senior Choi memanggil dirinya.

"Yang Mulia."

"Apa? Aku harus melakukan apa?" Dayang Choi memberi kode pada dayang senior lainnya agar membantu Jisung untuk duduk.

Jisung yang paham pun mengikuti kedua dayang tersebut perlahan-lahan, demi apapun lehernya sakit saat ini.

Setelahnya Jisung memberikan tiga kali penghormatan kemudian dayang membantu Jisung kembali berdiri.

Oh, lelahnya..

Kini giliran Minho yang memberi penghormatan, sebelum membalasnya Minho mengayunkan tangannya kebawah lalu kedepan dan kembali ke depan dada sebelum akhirnya melakukan penghormatan yang sama seperti yang Jisung lakukan sebelumnya.

"Mereka adalah pasangan yang indah sekali." ucap Sana, selir bangsawan. Seungmin menoleh menatap wanita tersebut, Sana pun kembali melanjutkan ucapannya.

The Crown Prince | [Minsung kingdom story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang