Pingsannya Jisung membuat satu istana gempar. Gimana enggak, seorang calon istri dari putra mahkota tiba-tiba pingsan tanpa sebab membuat semua orang di istana bertanya-tanya apa yang terjadi.
Sang ratu, Bang Seungmin yang saat itu sedang asik menyulam langsung bergegas meninggalkan istana ratu menuju kediaman putra mahkota. Begitu pula dengan putra mahkota, Bang Minho. Ia langsung meninggalkan tempat latihan ketika pengawal pribadinya memberi tahu kabar tentang Jisung.
Saat ini, di dalam kamar sudah ada Seungmin dan Minho juga seorang tabib kerajaan yang sedang memeriksa keadaan Jisung. Seungmin nampak diam memperhatikan tabib memeriksa calon menantunya, sedangkan Minho terlihat sekali bahwa pemuda itu sangat khawatir.
Beberapa saat kemudian, tabib bernama Yunho itu pun selesai memeriksa keadaan Jisung. Ia menatap kearah dua orang yang senantiasa menunggu kabar darinya.
"Bagaimana dengan keadaannya?" tanya ratu Seungmin pelan, Yunho melirik ke arah Jisung yang masih betah menutup matanya.
"Keadaan pangeran Han baik-baik saja yang mulia, beliau hanya sedikit terkejut. Sebentar lagi pangeran akan segera siuman." jelas Yunho berhati-hati, takut ucapannya salah.
"Apa kau yakin?" tanya Minho memastikan, Yunho sempat mengangguk kecil meyakinkan sang putra mahkota.
Jawaban dari Yunho berhasil membuat mereka yang ada disana bisa bernafas lega, Minho menoleh ke kanan menatap Wooyoung yang senantiasa menunduk.
Wooyoung yang merasa nyawanya terancam langsung menjatuhkan badannya ke lantai, bersujud meminta maaf.
"Maafkan saya yang mulia, saya tidak melakukan apapun yang membahayakan calon putra mahkota. Namun saya pantas di hukum karena tidak bisa menjaganya." ucap Wooyoung cepat, Minho hanya diam memperhatikan dengan pandangan dingin.
Seungmin yang melihat sikap sang anak hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Wooyoung, angkat kepalamu dan lihatlah aku." titah Seungmin mutlak, Wooyoung mau tak mau mengangkat kepalanya menatap sang ratu.
"Ceritakan padaku apa yang terjadi." Wooyoung dengan cepat menceritakan apa yang terjadi beberapa saat yang lalu, setelah itu Seungmin menghela nafas lelah.
"Tinggalkan kami berdua." ucap Seungmin membuat Wooyoung, tabib dan beberapa dayang pergi keluar meninggalkan kamar Jisung.
Setelah mereka semua pergi, tersisa Minho dan Seungmin disana. Minho beranjak mendekati kasur, tangannya terulur menggenggam tangan halus milik Jisung.
Minho tidak bisa mengekspresikan perasaannya, namun Seungmin tahu bahwa putra sulungnya ini sangat khawatir.
"Dia akan baik-baik saja Minho, kau tidak perlu khawatir. Kembali lah ke tempat latihan, ibu akan menjaganya disini." Minho hanya diam, ia tidak ingin meninggalkan Jisung sedikit pun. Minho ingin ketika Jisung sadar, orang yang pertama kali dilihat olehnya adalah Minho.
"Minho-
"Tidak ibu, aku yang akan menjaganya. Ibu bisa kembali beristirahat." Seungmin akhirnya mengalah, ia lelah jika harus melawan sifat keras kepala Minho yang sama dengan suaminya.
"Baiklah, ibu akan meninggalkan kalian berdua. Jika ia sudah sadar, jangan membuatnya terkejut." Setelah itu Seungmin benar-benar meninggalkan Minho dan Jisung berdua disana.
*
*
Jisung mengerjapkan matanya perlahan, ia merasa sedikit pusing. Ditambah lagi, ia merasa tangannya seperti di genggam oleh seseorang.
Menoleh, ia mendapati seorang pemuda yang lagi-lagi menggunakan hanbok. Namun kali ini dengan model yang berbeda dan terlihat lebih mewah. Ia terlihat duduk namun tertidur, dengan gerakan pelan Jisung mencoba melepaskan genggaman tangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince | [Minsung kingdom story]
FantasyJisung seorang mahasiswa yang hidupnya terlalu monoton tiba-tiba terbangun di era Joseon dan menjalani hidup sebagai pasangan dari putra mahkota. 'Gila, ini beneran gila..' 'HUAAAAAA!!!! ••••• ⚠Bxb Harap bijak dalam memilih bacaan, gak suka? Silahka...