스물넷

866 99 7
                                    

Minho menatap wajah damai Jisung, tangannya terulur mengusap pipi halus yang semakin hari terlihat semakin chubby. Jisung menggeliat merasakan dingin di pipinya.

"Eumm aku tidak tidur.. aku hanya... sedang bermimpi.." gumam Jisung dengan mata terpejam.

"Kenapa kau duduk seperti ini, kenapa kau tidak berbaring saja Ji."

"Eungg, aku sedang menunggumu bodoh. Tapi aku melamun dan bermimpi." Minho tersenyum kecil mendengar umpatan kasar dari istri manisnya ini. Tidak, Minho tidak bisa marah pada Jisung hanya karena hal ini.

"Minho~ aku sangat mengantuk, aku akan bercerita lagi besok." Jisung kembali tidur.

Minho pun akhirnya membiarkan Jisung kembali tidur, namun sebelum itu ia akan menyiapkan kasur untuk istri manisnya itu agar Jisung merasa lebih nyaman.

Sebelum mengangkat Jisung ke kasur, Minho menyempatkan dirinya mengusap pelan kepala Jisung menghantarkan si manis menuju mimpi lebih jauh lagi.

"Kau adalah penenangku Ji." bisik Minho. Pikirannya kembali pada obrolan antara dirinya dengan sang Raja dan kedua adiknya tadi.

Minho tidak tenang, tapi ia harus pergi.

Ia tidak mungkin membiarkan kedua adiknya pergi seorang diri tanpa dirinya, lagipula Minho merupakan Putra Mahkota, calon penerus kerajaan. Ia tidak bisa diam begitu saja.

Berat rasanya meninggalkan Jisung dimasa seperti ini, tapi keputusannya sudah bulat.

Setelah membaringkan Jisung diatas kasur, Minho menyempatkan dirinya untuk mencium kening Jisung. Sebelum akhirnya melangkah keluar menuju kediaman sang Ratu.













"Ibu, aku akan pergi untuk menggagalkan pemberontakan di wilayah Timur bersama kedua adikku. Aku akan pergi esok pagi tanpa mengabari Jisung. Selagi aku pergi, tolong jaga Jisung dan juga bayiku, anda pasti akan menjaganya dengan baik." Seungmin nampak menarik nafas pelan mendengar ucapan dari putra sulungnya ini.

"Kalian tidak perlu mengkhawatirkan itu, menjaga istri yang ditinggal perang oleh suaminya adalah kewajibanku. Kalian semua harus pulang dengan selamat, berjanjilah pada ibu." pinta Seungmin pada ketiga putranya.

Changbin mendekati Seungmin dan memeluk pria manis itu, Seungmin memejamkan matanya merasakan pelukan hangat dari putranya. Hatinya begitu berat melepaskan mereka pergi, tapi apa daya. Ini adalah perintah dari Chan, Seungmin tidak bisa menolak.

Melihat sang ibu mulai meneteskan air matanya, Hyunjin dan Minho pun ikut mendekat dan memeluk pria kecil itu membuat Seungmin semakin menangis.

"Jaga diri kalian baik-baik. Jisung, Yongbok dan Jeongin selalu menunggu kalian." Setelahnya mereka pun melepaskan pelukan itu, Hyunjin menghapus sisa air mata di pipi sang ibu, kemudian ketiganya pamit pergi untuk bersiap.


Di dalam ruang kerja milik Minho, pangeran itu tengah bersiap bersama Keonhee dan seorang dayang lainnya sampai kemudian pintu terbuka, Eunwoo pun berlari masuk menghampiri Minho.

Ia benar-benar terkejut mendengar berita ini dari San.

"Yang Mulia!!"  Ketika Keonhee hendak membetulkan letak ikat kepala Minho, pemuda itu menahan lengan sang kasim.

The Crown Prince | [Minsung kingdom story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang