스물여덟

362 54 8
                                    

Double up, karena hari ini ayang aku lagi ulang tahun..


Happy reading<3













H-3



Dua hari berlalu sejak Hyunjin datang menemui Jisung dan menceritakan apa yang terjadi. Setelah hari itu, Jisung mencoba berdamai dengan keadaan dan mengikhlaskan Minho. Ia sadar, selama dua hari itu Jisung selalu menyendiri dan terpuruk dalam kesedihannya.

Mengetahui hal itu, kedua dayang kesayangan Jisung senang bukan main. Mereka memang tidak tahu apa yang dibicarakan oleh Hyunjin di dalam sana, namun melihat respon positif Jisung itu artinya bukan hal buruk yang harus di khawatirkan.

Selain itu, ada juga yang berubah. Jisu, setelah berita kematian Minho. Gadis itu jadi sering mengunjungi Jisung sambil membawa beberapa makanan atau sekedar teh kesukaan Jisung. Awalnya memang Jisung menolak, namun setelahnya ia pun luluh.

Jisu tentu senang melihat respon Jisung, para dayang pun tidak ada yang curiga karena mereka menganggap Jisu seperti itu karena memang sudah berubah.

Seperti hari sore ini, Jisu kembali datang ke kamar Jisung. Namun kali ini bukan makanan ataupun minuman seperti biasanya, Jisu membawa beberapa dayang ke kamar dan meminta mereka menyajikan minuman dingin untuk Jisung,

Ya, memang hari ini cuacanya terasa sedikit lebih panas dari kemarin.

"Apa yang kau bawa hari ini?" tanya Jisung antusias, Jisu tersenyum kecil kemudian menyerahkan semangkuk es kepada Jisung.

"Es?"

"Hari ini cuacanya terasa lebih panas, bukankah begitu Yang Mulia." Jisung mengangguk setuju, ia pun mulai meminum es itu perlahan dan menikmati sensasi dingin dari minuman miliknya.

Jisu tersenyum melihat bagaimana Jisung menghabiskan es miliknya.

"Anda ingin lagi?" 

"Bolehkah?"

"Tentu saja, saya membuat ini untuk anda." 

Jisu menghabiskan waktunya disana, menemani Jisung mengobrol dan sesekali menuangkan minuman untuk Jisung. Dan tanpa sadar hari sudah semakin sore.

"Yang Mulia, ini sudah sore. Saya akan kembali, besok saya akan datang lagi menemuimu Yang Mulia." Setelahnya Jisu pun pamit pergi meninggalkan Jisung seorang diri.


Malam harinya, Jisung memilih menghabiskan waktunya menulis buku catatan. Seperti yang biasa ia lakukan selama ini. Setidaknya, ia ingin melanjutkan catatan Minho untuk anaknya nanti.

Jisung ditemani oleh dayang Kim, sedangkan dayang Choi pergi keluar karena Jisung meminta dibawakan makanan manis.

Ketika sedang asik menulis, Jisung kembali merasakan kram diperutnya. Pemuda manis itu meringis merasakan sakit, dayang Kim yang melihat itu tentu khawatir. Ini bukan kali pertama Jisung mengalami hal tersebut.

The Crown Prince | [Minsung kingdom story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang