열여덟

377 63 15
                                    

"Sejak saat itu, Putri sempat lebih banyak diam dan menjaga jarak dengan Yang Mulia dan Yang Mulia pun jadi sering berada dekat dengan anda. Yang Mulia jadi lebih protektif terhadap Putri dan terlihat merasa bersalah." jelas Wooyoung mengakhiri cerita panjangnya.

Jisung terdiam, jadi itu penyebab hubungan mereka dengan Jisu jadi seperti ini. Jisung ingin mereka semua kembali seperti dulu, tapi bagaimana caranya.

Jisu saja bahkan tidak diizinkan memasuki kediamannya dan Minho.

Namun, ada satu hal lain yang lebih mengganggu pikiran.

Minho terlihat merasa bersalah semenjak kejadian itu, apakah perasaannya saat ini pun hanya karena rasa bersalah?

"Ji.." panggil Wooyoung tanpa embel-embel Yang Mulia, memang Jisung yang meminta jika mereka hanya berdua.

"Kuharap kau tidak berpikir yang bukan-bukan. Lupakan masa lalu, kau tidak boleh terlalu banyak pikiran. Pikirkan bayi yang ada dalam kandunganmu, jika kau butuh teman aku selalu siap menemani." Jisung tersenyum sendu mendengar ucapan Wooyoung. 

"Kau tidak berbeda jauh ya, kau tetap Wooyoung yang ku kenal. Pantas saja San menyukaimu."

"H-hah?" pipi Wooyoung tiba-tiba memerah mendenga ucapan Jisung, walau tidak tahu apa maksudnya tapi ketika mendengar nama pengawal Changbin disebut membuat Wooyoung malu.

Jisung tersenyum. "Aku tahu kau menyukai pengawal Choi."

Wooyoung gelagapan, bagaimana bisa? Apakah ekspresinya terlalu jelas, tapi jika Jisung saja tahu mengapa pemuda itu tidak menyadarinya sama sekali. Wooyoung jadi pesimis.

"Kau boleh kembali, tolong panggilkan dayang Choi. Aku ingin beristirahat." Wooyoung mengangguk kemudian keluar dari kamar dan tak lama dayang senior itu masuk dan mulai membantu Jisung bersiap untuk tidur.

Malam harinya, Jisung kepikiran. Ia jadi ingin membuat hubungan baru dengan Jisu, biar bagaimanapun masalah dirinya dan Jisu yang terjadi dulu adalah kesalah pahaman.

Jika saja seseorang mau menasehati Jisu dan melarang gadis itu, pasti ia pun akan menjauh dengan sendirinya. Ini pun bukan hanya kesalahan dari Jisu, Minho sebenarnya ambil peran. Jika saat itu Minho tidak memberi perhatian lebih, ini semua tidak akan terjadi.

Seharusnya, Minho pun dihukum. Bukan hanya Jisu.

Jisung akan meluruskan masalah ini dan membuat semuanya kembali seperti semula. Mungkin saja dengan ia melakukan hal tersebut, Jisung bisa segera kembali ke kehidupan aslinya.

*

*

*

Seminggu berlalu, tidak terasa sebentar lagi akan masuk musim dingin. Jisung terlalu sibuk dengan pikirannya sampai tidak menyadari hal tersebut.

Dayang kesayangannya pun sempat dibuat khawatir karena Jisung jadi lebih banyak diam semenjak bertemu dengan pengawalnya, mereka berdua sudah mendesak Wooyoung untuk bercerita namun pemuda itu setia menutup mulut.

Saat ini Jisung sedang berada di dapur kerajaan bersama para dayangnya, ia hendak membuat minuman hangat. Awalnya para dayang sudah menawarkan diri, namun Jisung bersikeras ingin membuat sendiri.

Jisung hanya akan membuat minuman sederhana, ia saat ini sedang mengiris jahe dan juga beberapa rempah lainnya yang saat itu bernilai sangat mahal. Bahkan koki istana dan dayang Choi sampai meringis melihat rempah-rempah yang Jisung gunakan bernilai fantastis.

"Y-yang Mulia.." panggil koki tersebut lirih ketika Jisung hendak mengambil ginseng.

Jisung menoleh menatap koki tersebut dengan raut wajah bertanya.

The Crown Prince | [Minsung kingdom story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang