다섯

2K 176 9
                                    

Sudah satu hari berlalu sejak Jisung resmi menjadi istri dari Minho. Sejauh ini, gak ada perbedaan jauh dalam hidupnya. Yang berubah hanya tempat tinggal serta corak pakaiannya saja yang terlihat jauh lebih mewah.

Jisung kini sedang memikirkan nasib dirinya, apa yang harus ia lakukan.

Karena terlalu fokus berpikir, Jisung sampai tidak sadar kehadiran dayang Choi dan dayang Kim yang membawa meja berisi sarapan.

Dayang Kim meletakkan meja tersebut diseberang Jisung, perempuan muda itu menatap Jisung bingung. Beberapa kali ia menggerakkan tangannya dihadapan Jisung berharap pemuda itu menyadari kehadirannya.

"Yang Mulia?" panggil dayang Choi cemas, Jisung terkejut mendengar suara lain di kamarnya. Ia pun mendongak dan mendapati kedua dayang tersebut sedang menatapnya bingung.

"Anda baik-baik saja Yang Mulia?" tanya dayang Kim, Jisung tersenyum kecil kemudian mengangguk.

"Apa yang kau bawa?" Jisung mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

Dayang Kim membukakan kain penutup tersebut dan tersajilah beberapa lauk yang terlihat lezat dan menggugah selera.

Jisung pun mulai menyantap sarapannya ditemani kedua dayang tersebut.

"Yang Mulia, setelah anda selesai kami akan menyiapkan pakaian anda." Jisung menatap bingung, apa lagi ini..

"Memangnya aku akan kemana?" 

"Anda harus memberi salam kepada Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu." Jisung menghela nafas lelah, ia jadi gak selera mau makan lagi.

Tak berselang lama, beberapa dayang masuk ke kamar Jisung sambil membawa beberapa pakaian. Jisung hanya bisa menghekla nafas.

Tahan Ji... tahan.. Nanti lo bisa diusir dari istana kalau banyak tingkah

Akhirnya dengan sangat terpaksa, Jisung pun membiarkan apa yang dayang itu lakukan pada dirinya.

*

*

*

Saat ini Jisung sedang dalam perjalanan menuju istana ratu. Jisung harus menempuh jarak yang lumayan jauh untuk sampai di istana Daejojeon. Tapi gak masalah, daripada ia harus duduk didalam tandu berukuran kecil. Jisung tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika ia memaksa. Jisung itu phobia dengan tempat sempit seperti itu.

Tapi, Jisung tidak menyesali keputusannya. Karena saat ini, ada pemuda manis yang sedang berjalan ke arahnya bersama dengan pemuda yang jauh lebih tinggi darinya.

Pangeran Hyunjin tapi... siapa di sampingnya..

"Salam Yang Mulia Putri Mahkota." keduanya menunduk memberi hormat, Jisung membalas sambil tersenyum kecil.

"Putri, maaf karena saya baru sempat memberi salam. Kemarin saya tidak bisa datang untuk menyaksikan pernikahan anda dengan Putra Mahkota karena saya harus menjemput Jeongin terlebih dahulu." ucap Hyunjin tak enak.

"Jeongin?"

Ah, jadi namanya Jeongin. Gue gak inget dia ada di dalam sejarah..

"Salam Yang Mulia, saya Yang Jeongin." Jisung membalas sapaan Jeongin ramah, tapi sesekali menatap bingung ke arah Hyunjin.

"Dia istri saya Yang Mulia." Jisung sedikit terkejut, jadi Hyunjin melangkahi kakak-kakaknya?

Jisung baru saja hendak menjawab, tapi dayang Choi sudah mengintrupsi dan mengingatkan bahwa dirinya sudah ditunggu Raja dan Ratu.

"Maafkan kami karena sudah menganggu perjalanan anda. Tapi, apa boleh saya bertanya?" tanya Jeongin ragu.

"Tentu."

The Crown Prince | [Minsung kingdom story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang