스물셋

930 107 15
                                    

Tidak terasa, beberapa bulan telah berlalu. Kehamilan Jisung pun sudah memasuki bulan ke delapan. Selama ini keadaan Jsiung baik-baik saja. Seluruh anggota keluarga sangat menantikan kehadiran pewaris agung.

Mengenai Jisu, gadis itu entah bagaimana ceritanya tiba-tiba berubah baik pada Jisung. Awalnya Jisung merasa curiga, namun seiring berjalannya waktu Jisu terlihat tulus pada Jisung.

Maka dari itu, akhirnya Seungmin pun memperbolehkan Jisu untuk bertemu dengan Jisung. Hal itu tentu saja membuat Jisung senang bukan main. Karena Jisu akan selalu menceritakan pengalamannya selama tinggal di desa ketika ia diasingkan.

Tapi, diantara semua anggota kerajaan. Hanya ada satu orang yang sampai saat ini masih tidak mempercayai perubahan sikap Jisu.

Bang Hyunjin. Entah kenapa ia merasakan ada yang mengganjal dari Jisu. Tapi Hyunjin pun tidak mengerti, karena beberapa pengawal yang ia perintah untuk memeriksa Jisu mengatakan kalau gadis itu tidak menyimpan apapun yang nantinya bisa membahayakan Jisung.

Untuk saat ini Hyunjin akan mengikuti permainan Jisu, ia akan terus mengawasi gerak gerik dari gadis tersebut.





Malam ini Minho akan menghampiri Jisung di kediamannya seperti apa yang sudah ia lakukan selama beberapa hari kemarin. Alasannya adalah ia akan mendengarkan cerita dari Jisung.

Jisung beberapa hari lalu sempat mengatakan hal aneh pada Minho. Awalnya suaminya itu tentu saja tidak percaya, tapi setelah melihat keseriusan dari wajah Jisung akhirnya Minho pun mempercayainya.

Seperti kemarin, Jisung menceritakan bahwa di mimpinya ia melihat kehidupan masa depan. Kehidupan di masa depan akan sangat canggih dengan benda pipih yang disebut handphone, lalu tidak ada lagi kehidupan kerajaan seperti ini.

Mendengar hal tersebut entah mengapa membuat Minho semakin penasaran dengan yang katanya 'Mimpi' dari Jisung ini.

Anda saja Minho tau yang sebenarnya:)

Saat ini, keduanya sudah berada di dalam kamar Jisung. Jisung duduk di tempatnya sedangkan Minho duduk di depan sang istri menunggu kelanjutan mimpi aneh tapi seru tersebut.

"Baiklah, hal aneh apalagi yang akan kau ceritakan malam ini?" tanya Minho setelah ia menuangkan teh untuk mereka berdua.

"Owwww, aku tidak menyangka kau akan sangat penasaran seperti ini.." ledek Jisung, Minho mendengus mendengar ledekan tersebut. Tidak membantah karena memang benar adanya.

"Apa kau tahu di masa depan nanti tidak akan ada lagi sebutan Joseon?"

"Lalu?"

"Kami menyebutnya Republik Korea. Itulah Joseon di masa depan." Minho nampak memperhatikan wajah serius Jisung, sepertinya pembahasan malam ini akan sedikit lebih seru dari kemarin.

"Di republik Korea, rakyat akan memilih presidennya sendiri."

"P-Presiden?"

"Ah maksudku, raja."

"Itu gak masuk akal Ji. Bagaimana bisa rakyat memilih raja mereka sendiri. Bagaimana dengan negara jika rakyat yang menentukan pemimpin mereka sendiri?"

"Ck, berhenti meragukanku dan dengarkan saja." kesal Jisung pada Minho yang kerjanya hanya bisa membantah. Ya gak heran sih..

"Di masa depan, tidak ada lagi gelar bangsawan atau orang biasa."

"Maksudmu mereka tidak akan dipisahkan oleh kelas dan status sosial?" Jisung mengangguk semangat, Minho semakin penasaran.

"Eumm, tidak sepenuhnya. Karena masih ada perbedaan peringkat. Kami menyebutnya sendok emas, sendok perak dan sendok tanah."

The Crown Prince | [Minsung kingdom story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang