스물다섯

877 108 22
                                    

Dimohon untuk mempersiapkan mental, karena abis ini aku mau ngilang lagi hehe :D












Malam harinya, Jisung memilih melukis untuk mengusir rasa sepi ditemani oleh dayang Kim yang senantiasa menghibur Jisung.

Jisung beberapa kali meringis ketika bayi dalam perutnya menendang kecil, biasanya tidak pernah seperti ini. 

"Apa anda baik-baik saja?" Jisung mengusap pelan perut buncitnya kemudian tersenyum kecil.

"Aku baik. Mungkin dia merindukan ayahnya." ucap Jisung yang masih terus mengusap perutnya berharap anaknya segera tenang dan tidak menendang lagi.

Ketika Jisung sedang mengusap perutnya, dayang Choi datang sambil membawa meja kecil berisi obat milik Jisung.

"Waktunya anda minum obat Yang Mulia." Jisung berdecak malas, ia amat sangat tidak menyukai obat buatan Yunho ini.

Akhirnya mau tidak mau Jisung pun meminumnya, setelah habis ia pun memberikan kembali mangkuk obat tersebut pada dayang Choi.

"Anda harus segera istirahat Yang Mulia." ucap dayang Choi memperingati, Jisung pun mengangguk dan membiarkan kertas serta alat melukisnya dibereskan oleh dayang Kim.

Setelah menyiapkan kasur untuk Jisung dan membantu Jisung tidur, barulah kedua dayang itu pergi dari sana. Dan kini tersisa Jisung seorang diri.

Jisung mencoba memejamkan matanya menuju alam mimpi, tapi sudah beberapa menit berlalu ia masih saja tidak bisa tidur.

"Tidurlah Han Jisung, ayok tidurr.." Jisung kembali membuka matanya, menghela nafas lelah.

Kenapa disaat Jisung ingin tidur, justru tubuhnya menolak seperti ini.

Jisung akhirnya memilih bangun dari tidurnya dan matanya tidak sengaja melihat tempat jahit miliknya. 

Jisung memiliki ide.








Pagi harinya, Jisung meminta dayang untuk mengabari para Pangeran dan juga Putri untuk berkumpul di aula. Jisung tidak ingin larut dalam kesedihannya terlalu lama, maka dari itu mungkin saja dengan menghabiskan waktu bersama mereka bisa membuat Jisung sedikit lupa tentang Minho.

Dan disinilah mereka sekarang, di depan mereka sudah tersaji beberapa makanan manis dan tentu saja teh. Mereka saat ini sedang memperhatikan Jisung yang sedang menjahit dengan wajah serius. 

"Anda sungguh menyelesaikan itu dalam semalam?" tanya Yongbok penasaran. 

"Aku penasaran kenapa orang-orang senang sekali menyulam dan kini aku menyadarinya. Ketika tangan kita sibuk, kita tidak akan memikirkan hal apapun."

"Keterampilan menyulam anda sangat baik. Indah sekali Yang Mulia." puji Ryujin melihat sulaman milik Jisung.

"Tapi, itu apa Yang Mulia?" tanya Jisu

The Crown Prince | [Minsung kingdom story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang