서른하나

958 110 9
                                    

Note!

Disarankan play lagu sedihhh,, selamat menikmati chapter ini<3



















D-day

Hari ini, seperti sebelumnya Minho akan menghabiskan waktu bersama Jisung. Namun ada yang berbeda hari ini, sejak Minho sampai di kamar Jisung tadi pagi. Pemuda manis itu terlihat banyak tersenyum bahkan ia sudah bisa menggendong putranya sendiri tanpa bantuan dayang maupun kedua adik iparnya.

Tentu ini merupakan kabar baik bagi Minho dan seluruh orang di istana.

Saat ini Jisung sedang menggendong Jiho di kamarnya ditemani dayang Kim dan dayang Choi. Sebelumnya  Minho baru saja dari sini, namun ia harus pergi sebentar menerima pengobatan atas perintah Seungmin.

Jisung tersenyum menatap putranya yang tertidur tenang, sangat mirip dengan Minho. Tanpa sadar Jisung meneteskan air mata merasa bahagia bisa melahirkan keturunan untuk Minho.

Kedua dayang yang melihat itu tentu saja terharu, akhirnya mereka bisa kembali melihat Jisung tersenyum.

"Dia sangat manis." gumam Jisung sambil mencium pipi gembil Jiho, Jisung benar-benar merasa gemas dengan putranya.

'Bahagialah Jiho..'

*

*

*

Siang harinya, Ryujin datang bersama dengan sang ibu mengunjungi Jisung untuk melihat keadaannya serta bermain bersama Jiho.

Jisung senang bukan main ketika keduanya datang, ia bahkan tak henti tersenyum dan tertawa ketika Ryujin menjahili Jiho dan kemudian diomeli oleh Seungmin karena mengganggu tidur siang Jiho.

Ketika Seungmin sedang memperhatikan bagaimana Ryujin sedang berusaha menggendong Jiho, ia beberapa kali mendengar Jisung terbatuk. Seungmin menatap khawatir pada menantunya itu.

Jisung yang merasa kalau Seungmin mengkhawatirkannya pun tersenyum menenangkan.

"Saya tidak apa-apa, Yang Mulia." ucap Jisung menenangkan, Seungmin mau tidak mau mengangguk mengiyakan ucapan Jisung.

Tanpa tahu apa yang menantunya itu sembunyikan.

*

*

*

Sore harinya, Jisung mengajak Minho untuk pergi ke danau istana. Ia bahkan menitipkan Jiho pada Yongbok dan Changbin. Keduanya tidak masalah, mereka jadi bisa menghabiskan waktu bersama bayi mungil itu.

Di pinggir danau, Jisung mengajak Minho duduk di salah satu batu besar yang ada disana.

Tidak ada pembicaraan diantara keduanya, mereka sibuk menikmati indahnya pemandangan di depan sana sambil melihat sang surya yang perlahan mulai turun bersembunyi dan terganti oleh cahaya bintang.

Minho membawa Jisung dalam rangkulan hangat, menyandarkan kepala si manis di bahunya. Jisung memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut Minho. Satu hal yang akan ia rindukan setelah ini.

"Jisung.." Jisung bergumam menjawab panggilan Minho.

"Entah kenapa aku merasa sesak hari ini." Jisung menjauhkan kepalanya, menatap Minho tidak mengerti. Minho tersenyum kecil melihat wajah bingung Jisung yang terlihat sangat lucu.

"Apa kau sakit? Kalau begitu ayo kita kembali." khawatir Jisung.

Minho menahan lengan Jisung ketika pemuda itu hendak berdiri. "Tidak Ji, aku baik-baik saja. Aku hanya merindukanmu." Jisung mendengus kesal, memukul lengan Minho kesal.

The Crown Prince | [Minsung kingdom story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang