Apa yang dikatakan Wooyoung benar adanya, siang ini Jisung sedang dalam tandu kerajaan menuju kediaman Jeongin. Ketika melewati pintu masuk, ia melihat ada beberapa kuda dan juga dayang serta tandu. Jisung pun melihat Sana berdiri tidak jauh dari sana.
Jisung membuka jendela dan meminta Wooyoung untuk berhenti sebentar. Wooyoung pun menyampaikannya dan seketika tandu beserta rombongan dayang pun berhenti, Jisung mengamati apa yang sedang Sana lakukan, hingga kemudian keluar seorang gadis cantik dengan hanbok merah muda dan hiasan kepala berbentuk bunga sambil tersenyum ke arah Sana.
Mereka masih tidak menyadari kehadiran Jisung hingga salah satu dayang milik Sana melihat tandu Jisung dan segera memberi salam membuat Sana dan gadis itu seketika berhenti dari aktivitas masing-masing.
Sana awalnya memperhatikan dengan wajah datar, namun kemudian menunduk memberi salam sedangkan gadis di sebelahnya hanya mengikuti. Setelah membalas salam keduanya, Jisung pun kembali berjalan menuju tujuan awalnya.
Seperginya Jisung, gadis itu pun menoleh menatap sang ibu sambil bertanya-tanya.
"Dia Putri Mahkota, Pangeran Jisung." ucap Sana seolah mengerti maksud tatapan sang anak.
Senyum gadis itu seketika hilang ketika mendengar jawaban sang ibu.
"Bang Jisu, ibu harap kau menjaga sikapmu kali ini." setelah mengatakan hal tersebut, Sana langsung meninggalkan putrinya dan kembali ke kediamannya.
Sedangkan dibelakang sana, Jisu tengah menatap tandu milik Jisung yang perlahan menghilang.
'Jadi kau tidak mendengarkan perkataanku Pangeran...'
*
*
*
Sudah dua hari berlalu sejak kedatangan Jisu, namun sampai hari ini Jisung bahkan belum bertemu dengannya.
Wooyoung bilang, Seungmin melarang Jisu untuk pergi berkeliaran di sekitar istana Putra dan Putri mahkota. Apakah, ini alasan mengapa Jisu tidak mendatanginya? Atau mungkin ada hal lain yang tidak Jisung ketahui.
Entahlah, Jisung tidak ingin terlalu memikirkannya. Karena sekarang Jisung merasa sangat lapar, ia pun sudah meminta dayang Kim untuk membawakan makanan. Awalnya dayang tersebut bingung karena Jisung meminta dibawakan makanan berkuah dan pedas.
Dan setelah beberapa saat kemudian, dayang tersebut kembali sambil membawakan pesanan Jisung namun bukannya dimakan Jisung justru menolak makanan tersebut dan meminta di ganti. Dan ini sudah yang ketiga kalinya dayang tersebut bolak-balik ke dapur kerajaan.
Koki kerajaan pun dibuat bingung dengan permintaan Jisung, ingin marah tapi ia takut nyawanya terancam. Maka kali ini ia pun akan kembali membuat permintaan sang Putri Mahkota dengan baik agar dayang tersebut tidak kembali lagi ke dapur.
Beberapa saat kemudian, makanan pun sudah siap. Dayang Kim bergegas kembali membawakan pesanan Jisung.
Ketika memasuki kamar, wajah Jisung terlihat tertekuk kesal. Disampingnya ada dayang Choi yang tidak tahu harus melakukan apa, karena Jisung dari tadi hanya diam.
"Kemarikan, aku sudah lapar." dayang senior itu meletakkan mangkuk putih di depan Jisung.
Baru saja satu suap, Jisung sudah terbatuk. Sial, tenggorokannya terasa panas dan perih.
"Aish, apa dia ingin membunuhku? Ini terlalu pedas!" Jisung semakin kesal dan entah kenapa ia malah ingin menangis. Sontak saja membuat kedua dayang itu panik bukan main, Wooyoung yang berjaga diluar bahkan sampai terpaksa masuk karena mendengar suara gaduh dari dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince | [Minsung kingdom story]
FantasyJisung seorang mahasiswa yang hidupnya terlalu monoton tiba-tiba terbangun di era Joseon dan menjalani hidup sebagai pasangan dari putra mahkota. 'Gila, ini beneran gila..' 'HUAAAAAA!!!! ••••• ⚠Bxb Harap bijak dalam memilih bacaan, gak suka? Silahka...