Menurut Karina

1.7K 164 9
                                    

Haechan datang sedikit terlambat. Jaemin, Timothy, juga beberapa staff yang lain sudah duduk rapi untuk laksanakan meeting hari ini.

Keningnya sedikit berkeringat, juga deru napas sebab dirinya yang tadi sedikit berlari terdengar samar-samar oleh orang-orang disana. Pun keadaan Renjun tidak jauh berbeda, dirinya berdiri disamping Haechan--agak sedikit ke belakang.

Dengan senyuman canggung, "Selamat pagi, maaf banget saya terlambat. Ada urusan yang benar-benar tidak bisa saya tinggalkan." ucap Haechan sedikit terputus-putus sambil atur pernapasan agar kembali normal.

Dirinya sedikit membungkuk, minta maaf atas keterlambatannya.

"Tidak apa, masuk aja. Kami juga baru mulai berapa menit lalu." ucapan Timothy yang sedikit melegakan Haechan.

Dirinya berjalan masuk menuju kursi kosong yang sudah disediakan, sambil tatap beberapa orang yang ada disana.

Saat semua orang menyapa walau hanya dengan senyuman, sedangkan Jaemin abai. Tak menatapnya barang sedikitpun, pria itu pura-pura sibuk perbaiki lengan kemeja.

Haechan ambil tempat di seberang meja yang berhadapan dengan Jaemin, pria itu sekarang beralih tatap LCD proyektor di depan sana.

"Saya pikir kita bisa lanjutkan kembali meeting-nya." Jaemin berucap datar, undang tatap ngeri dari siapapun yang mendengarnya. Tak terkecuali Haechan.

Dan si manis langsung tangkap sinyal, kalau Jaemin mungkin marah karena dirinya datang terlambat.

Mereka sekarang bahas model pakaian yang nanti akan dikenakan Jaemin dan Haechan. Tidak lupa perlihatkan gambarnya melalui proyektor di depan. Tema photoshoot sudah pasti musim semi, salah seorang beri ide untuk ambil gambar ala piknik, atau jalan-jalan ringan di taman; yaa walaupun pakaian yang akan mereka kenakan tidak ringan harganya.

"Jadi karna ini buat tema musim semi, untuk tempat photoshoot di taman sungai Han, gimana?" ucap staff planer di depan.

"Tapi disana sudah terlalu biasa."

"Kita bisa ke Garden of Morning Calm, atau ke taman Lavender." salah seorang yang lain ikut bersuara, tawarkan beberapa rekomendasi taman yang diketahuinya.

"Tapi warna lavender yang ungu itu bisa bikin photoshoot-nya terbatas." rupanya ketidaksetujuan baru saja diutarakan.

"Lebih bagus pakai taman yang hijau-hijau atau seenggaknya bunganya yang warna-warni. Kalau ambil gambar yang latarnya ungu, takutnya ada warna pakaian yang enggak masuk sama latar tempatnya yang serba ungu itu." lanjutnya menjelaskan. Ia dapat anggukkan kepala tanda setuju dari beberapa orang disana. Haechan bahkan menoleh sebentar, berikan senyuman apresiasi pada Renjun yang tadi berikan pendapatnya.

"Oke, jadi pilihannya sekarang ada 2. Taman sungai Han, atau the Garden of Morning Calm." ujar Timothy, keputusan tempat photoshoot ada di 2 tempat itu.

"Tapi taman di sungai Han juga banyak. Mau pilih yang mana?" ah, iya. Benar juga. Untung saja Ji Ae--salah seorang staff, buat mereka tersadar kalau kawasan taman di sungai terkenal Korea itu cukup banyak.

"Jamsil Hangang Park bukan ide buruk menurutku."

"Taman Gwangnaru boleh juga."

"Ichon is the good one."

Timothy dibuat bingung. Taman di sungai Han memiliki banyak bagian tergantung dimana distrik tempat taman itu berada. Matanya mengedar tatap satu persatu anggota meeting hari ini, tatapannya lantas berhenti pada Haechan yang sedari tadi masih terus diam sambil mainkan bolpoin di tangannya.

Semicolon [NAHYUCK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang