Jadi lebih lama

1K 128 35
                                    

Bahkan sampai pagi kembali datang, matahari kembali bersinar, Jaemin belum menghubunginya. Sementara sekarang Haechan dalam perjalanan menuju kantor ayahnya, setelah berita lain muncul gemparkan sosial media. Lagi.

Bedanya, sekarang menyangkut dirinya.

Tidak, Jaemin tak boleh dikeroyok media dan publik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak, Jaemin tak boleh dikeroyok media dan publik. Semalam baru saja keluar berita pertunangannya dengan Karina, lalu jam 9 pagi ini salah satu media membeberkan rahasia yang belum tepat diberitakan ke khalayak. Publik masih gempar dengan berita tunangan model terkenal itu, lalu sekarang isu miring datang menyerangnya.

Dan Haechan tak bisa diam biarkan itu semua, sekalipun Jaemin belum beri konfirmasi padanya akan kabar tunangan yang beredar. Lupa, kalau yang diberitakan media juga menyangkut namanya. Lupa, kalau yang ikut dicerca adalah dirinya.

Tapi, Haechan yakin satu hal, kalau Jaemin sekarang juga sibuk cari jalan keluar lain akan pembatalan perjodohannya dengan Karina. Jadi, dia juga akan membantu semampunya, agar Jaemin bisa fokus pada satu masalahnya saja.

Iya, Haechan begitu ketika sudah telalu jauh jatuhnya. Jatuh cintanya.

Kaki jenjangnya tergesa masuki kantor perusahaan sang ayah, naik lift, sampai ketuk daun pintu ruangan begitu sampai tujuan. Lalu segeranya dibukanya akses keluar masuk itu setelah suara dari dalam mengizinkannya masuk.

Napas sedikit tersengal, dia berdiri masih di ambang pintu, kaget akan semua saudaranya yang ada di dalam sana. Haechan tatap mereka satu persatu, kemudian ambil langkah masuk. Menuju sang ayah yang sambut dia dengan senyuman dari meja kerjanya.

"Pa, Haechan mau minta tolong." pintanya ketika baru 3 langkah kakinya maju. Ingin segera beritahu, kalau kali ini, dia ingin dibantu.

"Kenapa?" tenang suara sang ayah, kesampingkan kertas dan lepas pulpen untuk beri atensi penuh pada si bungsu.

Melupakan bahwa tak hanya sang ayah yang berada dalam ruangan, Haechan berjalan tak acuh pada tiga saudaranya yang duduk di sofa sambil terus perhatikan dirinya.

Lalu tepat tubuhnya berdiri di samping kursi ayahnya, Haechan beri penjelasan, "Jaemin, Pa. Papa pasti udah baca beritanya yang keluar semalam dan tadi jam 9. Tolong bantu Haechan buat ngilangin berita dispatch dari media." lelaki manis itu meminta, dia benar dan sangat butuh pertolongan ayahnya. Beliau punya lebih dari cukup kekuasaan untuk menarik berita yang beredar.

"Loh, kenapa? Emang bener, kan?"

Sebentar Haechan mengangguk, lalu sedetik kemudian ia menggeleng ribut. "Sekarang bukan waktu yang tepat buat ngeluarin berita itu, Pa. Jaemin sama Karina baru aja diumumin bakal tunangan."

"—aku yakin, berita semalam pasti tanpa persetujuan Jaemin sama Karina. Dan aku yakin, mereka pasti lagi cari jalan keluar buat selesaikan semuanya. Jadi tolong, biarin Jaemin bisa selesaikan masalahnya sama keluarganya dan Karina." iya, percayanya datang semakin kuat ketika pagi tadi ia baca ulang berita yang Renjun kirim semalam. Di sana, tak ada komentar dua sosok yang bersangkutan. Tak ada berita yang memuat wawancara Jaemin maupun Karina akan pertunangan mereka.

Semicolon [NAHYUCK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang