25_foto bini?!

507 23 2
                                    


"Kalau gue jadi Arin, nggak bakal gue maafin Lo."

"Lo tuh udah keterlaluan, ndra."

"Tu cewek mental baja kayaknya, Lo beruntung punya dia."

"Andai gue nggak takut kehilangan nyawa, udah gue tonjok Lo dari tadi!"

Andra mengusap wajahnya kasar. Ia semakin merasa bersalah setelah di beri wejangan oleh ketiga sahabatnya. Sementara, anggota Black Lion yang lain selain mereka berempat, terlihat tidak peduli, lebih tepatnya takut ikut campur. Ada yang bermain game, main catur, makan-makan dan ada juga yang tiduran dilantai.

"Gue tau seberapa brengsek gue. Maka dari itu, gue mau perbaiki semuanya. Gue mau mulai dari awal." ucap Andra mantap.

"Semoga gue nggak terlambat."

.....

"Kayaknya ada yang lagi jatuh cinta, nih!"

"Wajah si Andra bersinar banget malam ini!"

Andra memutar bola matanya malas. Dikerumuni seperti ini membuatnya pengap sendiri. Ia lebih memilih membuka handphonenya menghiraukan hiruk pikuk sekitarnya yang tiada habisnya.

"Wih!! Wallpaper nya si Andra foto cewek cantik berhijab preenn!" Teriak Revan heboh, yang tak sengaja melihat sekilas wallpaper handphone Andra.

"Masa woy?! " Balas rizam tak kalah heboh.

"Bahaya ini, mesti di Cepuin ke istrinya ini mah." Atlanta bersiap memberi tau Arin lewat chat.

"Lo punya simpanan ndra?!" Tanya zayen tak santai tepat didepan wajah Andra, membuat Andra memundurkan wajahnya.

"Lo tuh bener-bener ndra! Kalau nggak mau sama Arin, kasih Arin ke gue aja!" Ucap rizam menggebu. Siapa sih yang nggak mau sama Arin? Sudah Sholehah, cantik, sabarnya seluas samudra lagi. "Gue kira Lo udah mau minta maa___" ucapnya terhenti kala Atlanta dengan secepat kilat membungkam mulutnya yang tidak ada remnya.

"Enak aja Lo pada. Ini foto bini gue!"

"Ah, nggak percaya gue." ujar rizam tak percaya, merebut ponsel Andra. "Omo! Ni fotonya si arin!" Teriaknya lebih heboh dari sebelumnya setelah mengecek wallpaper handphone Andra.

"Makanya Lo pada jangan fitnah gue!" Marah Andra tak terima membuat teman-temannya menggaruk kepalanya.

"Ya maap. Abisnya gue nggak pernah liat bini lo sih." ujar Revan tak enak. "Bini lo cantik juga ndra. Sekali-kali kenalin Ama kita kek," lanjutnya melirik Andra yang memasang tatapan tajam andalannya, seakan mau membunuhnya saat itu juga. Ia bergidik ngeri. Andra tuh kalau natap gitu, seakan tatapannya tuh bilang 'ayo kita bunuh orang itu!'

"Udah mulai posesif nih!"

"Si Andra lagi sakit cinta!"

"Kagak kuat gue banggg!"

"BERISIK!" Teriak Andra membuat ruangan bernuansa hitam abu-abu itu hening seketika. "Lo berempat ikut gue" perintahnya kepada empat sahabatnya dan beranjak lebih dulu. "Yang lain langsung pulang, jangan sampai di cariin emak Lo pada. Jangan lupa yang bertugas hari ini buat jaga markas." lanjutnya.

Satu-persatu dari mereka mulai meninggalkan markas tanpa membantah, selain yang ditugaskan untuk menjaga markas.

.....

"Hos..hos..hos.. tungguin gu..ee hos.."

"Lo berdua.... nggak usah jantel Man banget dah, Cepet banget jalannya! "

Andra dan zayen menghentikan langkahnya. Dengan malas Andra menolehkan kepalanya kebelakang diamana ada rizam dan Atalanta yang hampir kehabisan pasokan oksigen.

My Bad Boy Andra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang