"S-sakit, kak.."Dengan perasaan yang tak karuan, Andra segera melepas bajunya, berniat mengikatnya pada perut Arin untuk menghentikan pendarahan yang terus mengalir. Namun, sebelum ia sempat melakukannya, tubuhnya tiba-tiba ditarik kasar ke belakang.
"Nggak usah banyak drama Lo!" ucap seseorang dengan kasar, membuat Andra terhuyung ke belakang. Meskipun mencoba sekuat tenaga untuk mendekati Arin, Andra malah ditarik kembali oleh kedua anak buah Rifal.
"kak Andra, t-tolong!" lirih Arin karena tubuhnya ditarik secara paksa oleh kenzi agar menjauh. Ingin melawan, tapi badannya sangatlah lemah, apalagi darah diperutnya masih saja keluar.
"RI! Brengs*k Lo pada!" Marah, Andra memukul wajah anak buah rifal dengan pukulan bertubi-tubi, yang berusaha menahannya agar ia tak dapat mengejar Arin.
Anak buah Rifal yang satu lagi tak tinggal diam. Ia menendang punggung Andra yang sedang membelakanginya. Tak menyia-nyiakan kesempatan, ia kembali melayangkan Bogeman tepat di pelipis Andra, membuat ujung bibir andra mengeluarkan darah.
"Segini doang?" Tanya Andra dengan senyum miring.
Jeki kembali melawan, tapi kalah cepat oleh Andra yang melintir tangannya membuat ia mengerang keras, lalu tubuhnya dihempaskan kelantai.
Andra beralih memukul wajah Roni, menyikut perutnya membuatnya tumbang seketika.
Sudah berhasil mengalahkan antek-antek Rifal, dengan perasaan panik dan nafas yang memburu, Andra berniat mencari keberadaan Arin yang di bawa oleh kenzi.
Bugh!
Tapi nahas, tiba-tiba saja seseorang memukul kepala Andra dengan sangat keras menggunakan balok kayu, membuat Andra oleng dan terjatuh ke lantai.
Rifal yang baru saja memukul kepala Andra dengan balok kayu, tertawa menggelar. "harusnya yang nikahin Arin itu gue! Dan bukan Lo! Gue lebih dulu suka sama Arin!!"
"Arin cinta sama gue, bukan sama lo." ujar andra tersenyum mengejek dengan tatapan yang memburam. Andra memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit, ia menggeleng-gelengkan kepala karena penglihatannya sedikit menggelap.
"DIAM DITEMPAT, ATAU GUE TEMBAK!"
Ekspansi mereka berdua beralih pada pintu. Disana, ada Alva yang berjalan semakin mendekat seraya mengarahkan pistol ke arah Rifal, bersiap melayangkan peluru, Membuat Rifal tak bergerak sama sekali dan mulai berkeringat dingin.
Andra berusaha sekuat yang ia bisa untuk berdiri walaupun terhuyung-huyung. "Al, Lo urus dia, gue mau cari Arin!" ucapnya pada Alva.
Baru beberapa langkah, tiba-tiba ada suatu benda keras dan panas yang menembus betisnya.
Dor!!
Andra meringis kesakitan sambil memegangi lutut kanannya yang baru saja tertembak. "Al, Lo apa-apaan?!" Tanyanya tak percaya dengan apa yang baru saja Alva lakukan.
Alva menurunkan pistolnya. Bukannya merasa bersalah, ia malah tertawa kejam membuat Andra semakin bingung. "Nggak mungkin dong, gue nggak bantuin rekan gue."
Deg!
"Apa maksud Lo, anj*Ng!!"
"Gue kerja sama dengan Rifal dan kenzi karena gue benci sama Lo, Andra gevano seigara" ucap Alva menekan kata benci.
Andra terkekeh. "Jadi ini Abang yang di bangga-banggakan Arin itu?"
Andra mengerti sekarang, Mereka yang terlibat dalam penculikan ini bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan tersendiri. Kenzi yang dendam pada Arin, rifal yang masih terobsesi pada Arin dan mempunyai dendam kesumat padanya, dan Alva pun sama, punya dendam terhadapnya, Tapi malah mencelakakan adik kandungnya sendiri. Andra sampai tak habis pikir, Abang macam apa Alva ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Andra [END]
Teen Fiction~Bagaimana jadinya jika seorang gadis yang taat beragama dijodohkan dengan cowok berandal dan kasar? •。ꪆৎ ˚ 𝆬 𓆇 𝂅ׄ Andra Gevano Seigara. cowok dingin yang menjabat sebagai ketua geng motor besar di jakarta, terpaksa menikah dengan perempuan ali...