Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah 🌟 🤗
࿐❁✿✿❁࿐
┈┉┅━━━•❖❖•━━━┅┉┈Hujan yang turun dengan gemuruh, tetes air hujan membasahi tanah dan daun-daun pohon, menciptakan suasana yang sejuk dan sepi. Langit mendung yang kelabu mencerminkan kesedihan yang terpantul di dalam hati sang gadis yang kini duduk sendirian di sudut ruangan.
Gadis yang tak lain adalah Arin, memandang ke arah luar jendela. Ekspresi wajahnya penuh dengan kesedihan yang dalam, matanya yang sayu memancarkan kepedihan dan kekosongan. Suasana hujan seakan mendukung perasaannya saat ini.
Seakan hujan tau kapan harus turun.
Hujan turun dengan deras, membasahi jalanan kota jakarta. Tetesan air hujan menari-nari di atas kaca jendela, membentuk pola yang tak beraturan.
Satu minggu menjalani pemulihan setelah bangun dari koma, akhirnya Arin dinyatakan bisa pulang dari rumah sakit. Dan sekarang disinilah ia berada, di rumah yang sudah satu bulan ia tinggalkan. Rumah yang menyimpan banyak kenangan serta luka.
Khimar panjangnya, menutupi setengah wajahnya yang pucat. Bibirnya sedikit terkatup, seolah menahan tangis yang ingin keluar. Ia tampak begitu lelah, seperti seorang pejuang yang kalah dalam pertempuran yang panjang.
"Kak Andra, sebenarnya kamu kemana? Aku rindu....,"
Tangisannya pecah. Ia benar-benar rindu pada sosok pemilik mata elang itu. Apakah Andra sejahat itu, hingga meninggalkannya tanpa pamit?
"Kamu bilang udah cinta sama aku? Tapi nyatanya apa? Kamu ninggalin aku gitu aja,"
"Kamu pasti bohong." lirihnya dengan tangis makin menjadi. Ia kira Andra sudah benar-benar luluh dan membalas perasaannya hari itu, Bodohnya ia percaya.
Dia sadar, mungkin ia hanyalah tempat singgah untuk laki-laki itu. Andra bahkan Tak pernah menggapnya ada. Ia tau Andra tak menyimpan rasa apapun untuknya. Tapi, apa harus dengan cara meninggalkan tanpa pamit? Apa berat bagi Andra untuk menunggunya bangun dari koma, untuk sekedar mengucapkan satu- dua kata perpisahan?
Arin tak akan bisa membenci Andra. Ia sangat mencintai laki-laki itu, walaupun harus mencintai sendirian. Cinta itu telah menguasai tahta di dalam hatinya, sampai tak tau bagaimana caranya berhenti.
Dert...dert..
Ponsel yang tergeletak di atas meja bergetar dan menyala, menampilkan nama seseorang penelpon. Arin meraih ponselnya kemudian mengusap air matanya.
"Assalamualaikum, Rin!" ucap seseorang di ujung telepon dengan nada panik.
"Wa'alaykumussalam, umma." Jawab
Arin nyaris tak terdengar."Kamu dimana, Rin? Ini sudah hampir sore,"
"Masih dirumah, um. Soalnya hujan,"
"Kan umma udah bilang, biarin umma ikut, sayang. Kamu sama siapa disitu?"
"Sendiri. Arin udah mau berkemas kok."
"Bu asih, udah pulang?"
"Bu asih udah pindah kembali kerja di rumah bunda."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Andra [END]
Novela Juvenil~Bagaimana jadinya jika seorang gadis yang taat beragama dijodohkan dengan cowok berandal dan kasar? •。ꪆৎ ˚ 𝆬 𓆇 𝂅ׄ Andra Gevano Seigara. cowok dingin yang menjabat sebagai ketua geng motor besar di jakarta, terpaksa menikah dengan perempuan ali...