Assalamualaikum,
Hy hy!
Gimana kabarnya? Semoga pada sehat ya🤗
Oke, langsung lanjut yukss! Bacanya pelan-pelan aja ;)
࿐❁✿✿❁࿐
┈┉┅━━━•❖❖•━━━┅┉┈Semilir angin berhembus bersamaan dengan senja yang mulai pergi berganti munculnya bulan disisi lain.
Suasana di halaman belakang markas besar Black lion, begitu ramai oleh anggota geng itu sendiri beserta tujuh anggota intinya. Halaman belakang ini termasuk salah satu tempat favorit mereka, sebab menurut mereka tempat ini sangat damai dan tenang, apalagi di sore menjelang malam seperti saat ini. Markas itu juga dikelilingi oleh tembok menjulang tinggi termasuk halaman belakang markas itu, hingga membuat mereka merasa nyaman berada di sekitar bangunan tersebut.
Markas adalah rumah kedua bagi mereka. Tempat mereka berbagi suka dan duka, tempat mereka berlatih, dan tempat mereka merencanakan aksi-aksi mereka.
Andra menyalakan rokoknya menggunakan pematik api, menghisapnya kuat-kuat, lalu menyemburkan asapnya ke udara. Wajahnya mendongak keatas menatap langit yang semakin gelap.
Harusnya ia masih berada di rumah sakit dan berdiam diri disana, seperti biasanya. Ia berada disini karena suatu tujuan.
Sejenak ia mengedarkan pandangannya kedepan, menatap para anggotanya yang sedang sibuk makan.
"Zam! Nyalain lampu. Cepet!" Suruh Atalanta sedikit berteriak, dengan mulut yang masih sibuk mengunyah makanannya.
Rizam mendengus. "Lo baru nyuruh gue ngambil piring! Mentang-mentang gue ada di Deket pintu, Lo seenaknya nyuruh-nyuruh gue!" Balasnya balik berteriak, karena jarak mereka sedikit berjauhan. Walau menggerutu, ia tetap berdiri memencet saklar lampu yang berada di tembok, tepat di bagian tembok atas tempatnya bersandar.
"Sorry, lain kali gue ulangi. Nggak usah khawatir!" Ucap Atlanta seenaknya, dihadiahi geplakan dari Joni tepat di punggungnya.
"Shhh..." Tanpa sadar mulut Atalanta mengeluarkan ringisan kecil, membuat orang-orang disekitarnya menoleh ke arahnya.
"Lo kenapa?" Tanya Joni panik.
"Nggak papa. Lo mukulnya pakai tenaga dalam, njir!"
Joni nyengir kuda, menampilkan deretan gigi putihnya. "Sorry. Tapi Lo lemah banget sih, jujur. Geplakan gue pelan juga. Apa mungkin, Punggung Lo ada lukanya?"
"Lo habis dikeroyok sama geng cobra?" Tanya Revan ikut nimbrung.
Atlanta terkekeh pelan. "Nggak, Tadi gue cuman bercanda." ujarnya lalu berdiri dari duduknya. "Gue ke toilet dulu." Kakinya melangkah, meninggalkan teman-temannya yang kompak baradu pandang satu sama lain.
Rizam menyusul Atlanta. "Atlan!" panggilannya pelan, membuat langkah Atlanta terhenti.
"Are you okay?"
"Hm. Of course," jawab Atlanta disertai senyuman simpul.
Rizam tersenyum kecut. Senyuman palsu!
Dibangku panjang, Andra masih setia dengan posisinya. Bedanya kali ini ia tidak lagi menghisap rokok, melainkan melamun dengan pandangan kosong kearah teman-temannya.
"Lo nggak ikut makan?"
Andra tersadar dari lamunannya, ia menoleh kearah Zayen yang entah sejak kapan duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Andra [END]
Ficção Adolescente~Bagaimana jadinya jika seorang gadis yang taat beragama dijodohkan dengan cowok berandal dan kasar? •。ꪆৎ ˚ 𝆬 𓆇 𝂅ׄ Andra Gevano Seigara. cowok dingin yang menjabat sebagai ketua geng motor besar di jakarta, terpaksa menikah dengan perempuan ali...