27_ perubahan Andra

453 21 0
                                    

⚠️Warning : dimohon vote🙏😁

࿐❁✿✿❁࿐
┈┉┅━━━•❖❖•━━━┅┉

Setibanya didalam kamar, Andra membuka jaket serta kaos polosnya lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari rasa lengket yang ia rasa sangat mengganggu.

Tak butuh waktu lama, Andra Telah Selesai dengan ritual mandinya. Ia memakai kaos polos yang ia padukan dengan celana pendek berwarna hitam selutut. Walaupun hanya memakai pakaian ala-ala ruamahan, tentu saja ketampanan Andra tak berkurang sedikit pun.

 Walaupun hanya memakai pakaian ala-ala ruamahan, tentu saja ketampanan Andra tak berkurang sedikit pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja latarnya lagi di rumah☝️😁

Andra menuruni tangga dengan langkah cepat, Ditangannya terdapat dua kantong kresek yang akan dia berikan pada Arin.

Kini, Andra telah sampai di depan kamar Arin. Tangan yang tadinya akan mengetuk pintu bercat putih tulang itu kini hanya diam. Rasanya ia sedikit ragu. Apakah ini mengganggu?

Tok.. tok..tok..

"Ririn," Panggilnya sedikit ragu.

"Ri!"

Namun, tak ada jawaban dari dalam. Meskipun demikian, Andra tidak putus asa. Ia mencoba sekali lagi, dan akhirnya pintu terbuka, menampilkan Arin yang hanya mengenakan piyama dan khimar pendek.

"Kak Andra lapar ya? Maaf ya, tadi Arin lupa panasin makananya. Aku panasin dulu." ujar Arin serak, sambil mengucek matanya.

"Matanya jangan dikucek, nanti merah." cegah Andra. "Nggak usah, gue nggak laper, kok." ucapnya terdengar lebih lembut dari biasanya.

Mendengar Andra dengan nada lembut seperti itu, membuat darah Arin berdesir. Apalagi dipadukan dengan suara serak khas Andra yang terdengar seksi di pendengarannya. 'eh, apa-apaan sih rin'

"Ekhm, Nih buat lo." Andra menyerahkan dua kantong kresek yang sedari tadi menganggur ditangannya.

Arin menerima dua kantong kresek itu dengan tatapan bingung. Tapi, setelah membuka dan tau isinya, matanya berubah jadi binar bahagia. Didalam kantong kresek tersebut terdapat banyak sekali makanan kesukaannya, termasuk martabak coklat viral yang sangat-sangat ia inginkan saat ini.

"Ini beneran buat aku?" Tanya Arin tak percaya, dibalas anggukan oleh Andra.

Arin semakin berbinar. Mungkin, ekspresi ini terlihat lebay. Tapi, ini memang diluar ekspektasinya. Andra yang dulunya dingin tak tersentuh bak kulkas berjalan dan kerap kali kasar padanya, sekarang membelikannya bermacam-macam makanan kesukaannya? Sederhana. tapi, ini sangat membuatnya sangat bahagia. Bahagianya seseorang itu berbeda-beda.

"Makasih, ya!"

Andra mengangguk. Ada rasa senang di dadanya yang tak dapat ia gambarkan sekarang, melihat binar senang Arin, Dan itu Karena dirinya. Sejujurnya, ia sangat kagum pada sosok Arin. Bahagia wanita satu ini memang berbeda dari kebanyakan wanita yang ia temui diluaran sana. Sekali lagi, pantaskah ia tak bersyukur telah dititipkan bidadari berwujud manusia seperti Arin? Dan yang terpenting, pantaskah ia bersanding dengan wanita sebaik Arin?

My Bad Boy Andra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang