38_The matter is settled

293 18 0
                                    

Assalamualaikum!

Nihao!🐣

Pipit kembali! :v

Masih pada semangat baca ceritanya nggak nih?🤗

Sebelum membaca jangan vote, komentarnya, dan share ke teman-teman kalian ya!🥰🐣

Owh iya satu lagi, jangan lupa juga follow ig wpku @wp_tryy_pipit😘

Selamat membaca 🤗

࿐❁✿✿❁࿐
┈┉┅━━━•❖❖•━━━┅┉┈

Andra duduk di dalam mobilnya, tangan kanannya erat memegang kemudi sementara tangan kirinya sibuk menelpon seseorang.

"Hm, sudah saya ambil."

(........)

"Terimakasih, atas bantuan anda."

(........)

Tut....

Andra turun, melangkah dengan cepat, setelah sampai ke Bandara Soekarno- Hatta. Tujuannya hanya satu: menemukan Alva, yang mulai saat ini akan menjadi musuh bebuyutannya. Dalam hati, Andra bertekad untuk menyelesaikan masalah dengan Alva sekali dan untuk semua, meskipun tindakan itu melanggar hukum.

Dengan langkah mantap, Andra memasuki terminal bandara yang ramai dengan penumpang yang hendak pulang atau berangkat. Sorot mata elangnya mencari-cari sosok Alva di antara kerumunan orang yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Setelah beberapa menit menyusuri area bandara, akhirnya dia melihat sosok laki-laki yang berdiri di dekat area check-in untuk menyerahkan bagasi dan mendapatkan boarding pass.

Ia sangat yakin seratus persen bahwa laki-laki itu adalah Alva.
Ia dapat mengenali dengan pasti, walaupun Alva menggunakan pakaian yang sangat tertutup. Penyamaran ya?

Andra memasang tudung Hoodie miliknya, yang sempat ia pakai tadi di dalam mobil. Tangan kanannya mengeluarkan suatu benda berukuran kecil yang mirip seperti jarum pentul Dari dalam saku Hoodie nya. Sebuah jarum Dart, alat kecil yang biasanya terbuat dari logam atau plastik dan memiliki ujung tajam.  Dart yang sudah ia celupkan cairan Zat kimia yang  bisa membuat target pingsan.

Andra berjalan santai, agar semua orang tak curiga. Ia melirik ke arah Alva dengan hati-hati, sambil menyembunyikan jarum Dart di balik bibirnya. Setelah yakin tak ada yang memperhatikan, Andra meniup perlahan jarum Dart menuju bagian leher targetnya.

Sementara itu,  Alva merasakan sensasi dingin yang menusuk di kulitnya, seperti ada sesuatu dilehernya. Belum sempat tangannya terangkat untuk meraba bagian dingin itu. Tiba-tiba badannya terasa lunglai dan nyaris hampir terjatuh. Tapi tiba-tiba, ia merasakan ada seseorang yang membopong tubuhnya menjauh dari sana. Ia berusaha menajamkan penglihatannya, tapi nihil perlahan penglihatannya menggelap, dia kehilangan kesadarannya.

Andra membuka pintu belakang mobilnya, kemudian menghempaskan tubuh Alva kedalam. Ia tersenyum miring, sebelum akhirnya memasuki mobilnya dan mengendarainya ke rumah kosong dimana ia menyekap Kanzi.

Setelah sampai ke rumah kosong itu, Andra  memerintahkan bodyguard papanya untuk membawa Alva kedalam.

Andra mendekati Alva yang sudah  terikat di kursi kayu tempat kenzi tadi. Ia mencabut jarum Dart yang tertancap di leher kakak iparnya itu, kemudian mengambil ember berisi air dan mengguyurnya ke badan Alva.

Alva terbatuk-batuk. matanya perlahan terbuka. Ia menggosok bagian lehernya yang terasa sangat nyeri. Matanya memandang sekeliling, tempat yang sangat gelap dan kumuh. Netranya berhenti pada seseorang berhoodie hitam yang sedang bersandar pada tembok di sudut ruangan itu. Didekat orang itu juga banyak gumpalan asap, tanda orang itu sedang merokok.

My Bad Boy Andra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang