Matcha

290 30 6
                                    

Aku dan dia adalah dua orang yang saling mendoakan namun tak bisa dipersatukan oleh Tuhan"

(Keyza Ayu Larasati)

***

Sibuk dengan fikiran masing masing, aku mengaduk aduk semangkuk sup kemudian mencicipinya. Rasanya yang hangat meredakan kram perut yang muncul akibat rasa cemas yang aku rasakan.

Aku mengunyah potongan daging dengan sayur yang terdapat didalam miso halal yang sudah dipesan. Aku memperhatikan Keyza yang juga Terlihat sangat menikmati suguhan itu.

"Mau ngomong apa Tsa?" tanyanya memulai obrolan setelah hening mendera diantara kami.

Aku menarik napas kasar seolah olah membuang rasa resah berlebih yang sudah menderaku. Seketika selera makanku hilang, aku mendorong mangkuk sup yang masih tersisa banyak lantas menghisap minuman bewarna hijau pada gelas transparan setelah meminum sedikit air putih dalam kemasan botol.

"Aku butuh asupan nutrisi cukup banyak untuk memulai obrolan panjang ini"bathinku

"Aku harap kamu memaafkan ku Key" ungkapku sendu setelah mengelap sudut bibir.

Dia menatapku dalam dan meletakkan sendok sup di celah mangkuk.

"Jangan khawatir Tsa" dia menggenggam tanganku seperti memberiku kepercayaan diri untuk dapat menceritakan hal yang mengganjal fikiranku.

Aku melihat tangan yang dengan tulus menggenggam jemariku.

"Baiklah" berusaha menguatkan diriku.

"Sebenarnya aku dan Rony tidak pernah memiliki hubungan apapun. Aku hanya sebatas tetangga dan teman sekolah sejak SD dimatanya.tapi aku yang menaruh rasa berlebih padanya dan itu tak kuketahui secara pasti berawal dari mana dan sejak kapan rasa itu muncul" aku memberi jeda dan menghela napas.

Aku melepaskan genggaman tangan Keyza dan meletakkan tangannya di tengah meja kemudian melanjutkan ceritaku.

"Sejak kecil aku selalu mengklaim bahwa Rony adalah suamiku di masa depan bahkan aku dengan bar bar nya rela menjatuhkan harga diriku sebagai seorang perempuan dengan mengungkapkan perasaanku padanya saat aku duduk di kelas IX. Waktu itu dia tak menggubris sedikitpun upayaku memberinya kejutan di hadapan semua teman sekelas, justru menganggap ku gadis gila yang terlalu terobsesi dengan dirinya" mataku menerawang sembari mengorek kenangan demi kenangan yang masih tersimpan rapi di kepalaku.

"Meskipun aku belum mendapatkan feedback baik darinya namun sikapnya yang senantiasa cuek pada setiap hal yang aku lakukan justru membuat aku semakin bersemangat untuk mendapatkan perhatiannya, salah satunya adalah selalu berkeliaran dalam hidup Rony. Mengikuti kemanapun hingga masuk dengan susah payah di SMA yang sama dengannya."

Aku tertawa miris kemudian menatap ubin sedangkan Keyza masih dengan setia mendengarkan cerita kecegilanku dimasa lalu. Aku tak berharap dia menertawakan ku tapi jika itu terjadi aku tak akan menyalahkannya.

"Apa dia tau perjuanganmu untuknya?" tanya Keyza memecah suasana yang mendadak sunyi meskipun kami sedang diantara kerumunan manusia.

"Entahlah..tapi kurasa dia tau"

"Terus kesalahpahaman apa yang kamu maksud Tsa?" ujarnya

"Sejak SMA dan dia mengenalmu..." kalimat itu seketika mengantung di awang awang. Dengan tatapan penuh ketulusan,Keyza mengangguk tanda mengizinkanku untuk melanjutkan cerita yang sempat terjeda.

"Sejak SMA dan dia mengenalmu, aku merasa Rony semakin sulit digapai. Bukan karena semua kriteria wanita idamannya ada di kamu tapi karena dia memilihmu untuk dicintainya. Dan itu sangat amat menganggu hidupku"Untuk kesekian kalinya, aku menghela napas berat.

My ChacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang