Angin Rindu

405 45 6
                                    

Aku berbagi rasa antara bahagia dan sedikit resah

Tapi kuharap angin rindu menenangkan rasa itu semua

   (Rony Parulian Nainggolan)

***

Beberapa hari sejak keberangkatan Rony ke Turki, aku sama sekali tidak menerima kabar dari nya. Bahkan aku hanya mengetahui bahwa saat ini dia di minta sebagai pemateri inovasi kewirausahaan enterpreuner ship di salah satu Universitas Turki.

Aku juga tak mencoba menghubungi atau sekedar bertukar pesan meskipun sesekali aku melihat postingan foto di akun instagram milik nya yang menampilkan kegiatan dan beberapa tempat wisata yang dia kunjungi.

Seperti saat ini, aku tengah asyik melihat salah satu postingan foto milik nya yang terlihat kharismatik dengan menggunakan kaos putih dibalut jaket kulit kesayangannya. Dia terlihat gagah dengan mengendaraimoge berlatar view estetik Istanbul dan Cappadocia.

Tanpa sengaja aku melihat beberapa akun lain ikut mereply postingan tersebut dan hampir secara keseluruhan pemilik akun tersebut wanita. Diantaranya adalah akun milik Tiara dan Keyza.

Tak hanya itu akupun melihat dua wanita itu sering berkomentar hampir setiap postingan Rony. Bahkan Rony juga sesekali merespon baik komentar mereka meskipun lebih banyak mengirimi emoji.

"Balas komentar bisa, kok sekedar ngabarin gue aja gak sempat sih" gerutuku sendiri setelah memutuskan untuk tak melanjutkan stalking akun milik pria yang saat ini sedang mengusik kedamaian hatiku.

"Sadar diri dong Cha..emang sepenting itu kah lo untuk dia" bicaraku untuk menyadarkan diriku sendiri. Aku menempelkan dagu pada kedua tangan yang telah terlipat di atas meja. Fikiranku menerawang jauh, membayangkan seandainya Rony akhirnya bersama salah satu wanita yang menurut ku sesuai dengan standarnya. Di satu sisi aku tak rela tapi di sisi lain aku selalu memberi ruang untuk mengikhaskan semuanya sekalipun pernikahan kami hampir di depan mata.

"Sal..gue numpang ruangan lo bentar ya" sahut Faro membuyarkan lamunanku.

"Lo bisa gak sih ngetuk pintu dulu sebelum masuk" gerutuku pada lelaki yang setiap hari bersama ku karena kepentingan pekerjaan.

"Gue udah ngetuk pintu dari tadi Salsa, untung Jari gue gak biru" ujarnya seraya memperlihatkan Jarinya yang ku lihat bening bening saja. Di kupingnya menempel handphone yang sepertinya dia sedang berbicara pada seseorang di seberang sana.

"Sal..lo kesini dulu deh" pintanya padaku yang masih berkutat dengan laporan akhir bulan.

"Kenapa sih Ro?"aku melihat sekilas pada dia yang tampak santai di sofa.

"Hey.. Salsa" Suara wanita itu mengejutkanku. Ternyata yang sejak tadi berkomunikasi via suara dengan bule itu adalah Nadiya.

"Hey Nad...sumringah amat" ledek ku yang hanya di balas senyum tersipu.

"Lo lagi bareng Faro ya Sal?"suara wanita itu terdengar ceria.

"Iya.. Kenapa emang?" sahutku dengan melirik sekilas pada pria pemilik.handphone yang sedang ku pegang. Saat ini panggiilan di alihkan pada mode video.

"Kabarin gue kalau dia macam macam ya Sal"

"Gue gak macam macam kok, ya gak Sal?" Faro menjawab cepat dengan muncul di frame.

"Tenangg.. Ntar gue laporin kalau dia berani menduakan Lo" jawab ku asal sambil menahan tawa melihat ekspresi Faro yang terlihat memelas.

"Good job, itu baru sahabat gue" puji nya menunjuk kan jempol kearah kamera.

"Oiya Sal..lo gak pengen liat Bos gue" timpal Nadiya yang membuat aku membeku.

- BERSAMBUNG...-

👉🏽chappadocia "its my dream Mas" apalagi kemana nya bareng Mas Batak. Aheyyyy....

👉🏽chapter ini bikin author pengen gulung bumi. Lagian si Rony gak biarin kita napas apa???

👉🏽 mana para Reader minta cerita ini terus di lanjutkan. Sekarang aja kita berasa ngontrak genk?apalagi kalau mereka beneran nikah dan punya anak, auto pindah ke Mars dah. Wkwkwkwk

👉🏽jangan lupa boom komentar ya genks

👉🏽yang mau lengkapnya ada di KARYA HASTA
Penulis : Leaqueenza
Judul Chapter : Angin rindu
Judul cerita : My Chaca

My ChacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang