Keyakinan

354 39 10
                                    


Terdiam di tatapanmu
Menghantui pikiranku,
terus menerus
Tak lupa hangat senyummu
Hiasi gelap malamku

Kau datang tak ku duga
Beri aku tawa
Bahagia hariku,
kau buat sempurna
Mungkin kita bisa berjalan bersama
Tunggu sejenak ini belum saat nya

Serasa kuingin katakan pada dunia
Seberapa ku inginkanmu,
temani hidupku yang dulu kelam
Kau jadikan penuh makna
Tunggu sejenak ini belum saat nya

Banyak harapku untukmu
Di dalam tidurku dan bangunku

(NyomanPaul_TungguApaLagi)

***

“kenapa lo ngelakuin itu Ron?”tanyaku saat kami duduk berdua di taman depan rumahnya. Dia tak mengalihkan pandangannya yang masih berfokus pada langit yang di penuhi hamparan bintang.

“Ron...”ucapku kembali karena tak mendapat respon setelah beberapa menit hening.

Dia menoleh kearahku kemudian memberi senyuman kecil dengan tatapan teduh “menurut lo, kenapa gue ngelakuin itu Ca?’ bukan jawaban yang kuperoleh justru dia melontarkan pertanyaan kembali yang sukses membuat aku kikuk.

“gue gak tau, makanya gue nanya lo”wajahku sedikit cemberut karena aku ingin mendengar langsung dari bibirnya terkait alasan dia mengambil keputusan cukup besar. Dia justru tertawa kecil dan meraih tanganku kemudian meletakkan diantara pangkunannya.

“lo pasti tau alasan gue, hanya saja lo butuh menyakinkan jawaban hati lo kan?’

“lebih tepatnya, aku tak ingin terlihat kePedean”ujarku terus terang yang kontan di sambut tawa Rony.

“emang lo mikirnya apa sikh Sayang”ucapnya lembut sambil menyelipkan beberapa helai rambutku di belakang telinga.

“tinggal jawab sih Ron”aku mulai merajuk karena sebuah hal yang menurutku bisa dengan mudah di jawab malah menjadi rumit jika berurusan dengan salah satu makhluk tapamn ciptaan Tuhan ini.

“kan gue udah bilang, gue serius sama lo. Ini salah satu bukti bahwa aku seserius ini untuk menjadikan mu sebagai pendamping hidupku”

“Ron.. lo gak perlu ngelakuin sampai sejauh ini?”ucapku sendu

“emang kamu gak mau nikah sama aku?’tanyanya kembali

“bukan gitu...”

“terus?”

“ini hal besar Ron, lo gak harus ngorbanin keyakinan lo demi hal yang gak terlalu bearti buat lo.”

“gue ngelakuin itu demi kamu, Ca”

“itu yang buat gue gak nyaman Ron”

“kenapa kamu gak nyaman Ca?”

“gue gak mau lo menyesalinya nanti”

“bisa gak kamu jangan pake lo gue sih Ca”kini giliran Rony yang menekuk wajahnya.

“sorry .. sorry”

“jadi kamu mengkhawatirkan aku bakal menyesali keputusan aku?”aku mengangguk pelan kemudian Rony mengelus lembut puncuk kepalaku.

“Ca.. dengerin ya. Aku bukan mengambil keputusan ini dalam waktu yang singkat dan bukanpula atas desakan apapun tapi sebelumnya aku sudah sangat mempertimbangkannya secara matang. Aku juga sudah sharing sama mama papa, keluarga besar kamu dan pemuka agama. Sebelum aku memutuskan untuk menjadi seorang muslim, aku sudah mempelajari hal hal yang berkaitan dengan ISLAM. Dan yang membuat aku semakin yakin adalah saat aku merasakan kedamaian tiap kali mendengar lantunan Al Quran yang saat ini sudah bisa ku baca meskipun belum fasih”

My ChacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang