Kemungkinan diantara kemungkinan

330 36 3
                                    

"Melawan restu dan melawan arus adalah kalimat indah berjuta makna bagi siapa saja yang mendalaminya"

        (Tsalsa Andriana)

Rony POV

***

Sudah beberapa hari ini, aku tak meiihat kehadirannya di kantor. Anehnya kopi yang setiap pagi bertengger di atas meja kerja pribadiku juga terasa sedikit berbeda dari kopi yang biasa ku nikmati. Bahkan saat jam kerja usai, aku hanya menemukan Mas Supri yang sudah siap membersihkan dan merapikan ruang kerjaku. Meskipun terbesit rasa penasaran dengan cepat logikaku menghalangiku untuk bertanya lebih lanjut.

Seperti pagi ini, aku pun tak mendapati si pembuat kopi namun cangkirnya sudah tersedia lengkap dengan sepotong sandwich yang masih terbungkus rapi. Setelah mengunyah beberapa bagian dari potongan sandwich isian daging ayam, aku menuju ruang meeting.

Hari ini meeting berjalan lancar tanpa kendala, dengan di pimpin oleh Nathan, Bang Gavin, Kak Vior, Nadiya dan team lainnya dapat ku ketahui bahwa project ini telah hampir rampung secara administratif tinggal menunggu beberapa item yanh harus di perbaiki sebelum di eksekusi dalam bentuk produksi. 

Rapat berlangsung kurang lebih 90 menit kemudian di tutup dengan tepuk tangan dari semua orang yang hadir dalam ruangan. Aku tersenyum puas mendapati hasil kerja team yang tak mengecewakan. Bahkan investor yang turut hadir secara virtual memberikan pujian luar biasa sebelum pertemuan tersebut di akhiri.

"Ada laporan lain?" tanyaku terfokus pada Nathan

"Untuk revisi dari hasil meeting hari ini akan segera di tindak lanjuti oleh Bang Gavin dan Kak Vior. Sedangkan aku dan Nadiya akan mengecek ketersediaan bahan mentah produk di wilayah yang telah kita survey bersama dengan investor beberapa waktu lalu" tutur Nathan.

Aku mangut mangut seraya memainkan bolpoint di sela jemariku.

"Apa ada hal lain lagi?" ujarku pada Nathan dan anggota tim lainnya.

"Kita sepertinya kekurangan tenaga dalam beberapa sektor. Karena ini project cukup besar, sebaiknya ada penambahan jumlah anggota tim" timpal bang Gavin

"Jadi bagaimana solusinya?" tanyaku

"Sebaiknya kita memberdayakan pegawai yang sudah ada di kantor tanpa perlu merekrut pegawai baru" ujar kak Vior 

"Sepertinya pegawai tidak tetap yang kita pekerjakan kemarin bisa menjadi salah satu opsi untuk mencarikan solusi" Kak vior memperjelas keterangannya sambil memandang ke arah Bang Gavin.

"Siapa saja?" ujarku

"Ada beberapa karyawan tidak tetap pada kantor kita"tukas Nathan

" Starla, Anggi dan Tsalsa" kak Vior menambahkan.

"Diantara ketiga pegawai tersebut, siapa yang paling kompeten di bidang ini?" tanyaku sibuk mencoret coret di ipad.

"Berdasarkan grafik observer yang di buat oleh Pak Marco HRD menyatakan bahwa ketiga pegawai ini memiliki talent yang kuat di bidang masing masing sesuai dengan kualifikasi pendidikannya. Dikarenakan kita membutuhkan setidaknya 3 sampai 4 pegawai tambahan alangkah baiknya kita libatkan mereka semua untuk.membantu kita pada project kali ini" tutur Nathan sembari melihat catatan dari HRD.

"Jika mereka dilibatkan pada project ini artinya mereka akan menandatangin kontrak kerja pada kantor dan secara langsung menjadikan mereka sebagai pegawai tetap"beo bang Gavin mengingatkan.

" jika pak Rony menyetujuinya maka mereka bertiga akan segera menanda tangani kontrak kerja. Lagipula berdasarkan kesepakatan kerja diawal,mereka sudah seharusnya menerima kontrak kerja itu karena terhitung sejak mulai bekerja hingga hari ini sudah lebih dari  bulan" Nathan memberikan penjelasan secara gamblang.

My ChacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang