Cinta Masa Lalu

198 36 15
                                    

Laki laki itu jatuh cinta hanya sekali

Sisanya hanya menjalani hidup

   (Tsalsa_Andriana)

***

Setengah tak percaya dengan Takdir Semesta yang seakan berpihak pada ku. Semua yang semula di anggap mustahil untuk menjadi nyata bahkan kini hanya perlu satu kata saja untuk mewujudkannya. Pertanyaan dan pernyataanku Rony beberapa malam lalu seakan terngiang hangat di telingaku.

Aku menatap manik indah di hadapanku kala itu, tak kutemukan celah candaan ataupun kebohongan di sana. Dia tampak sumringah dan setia menanti jawaban langsung dari ku. Tapi Entah mengapa, aku justru merasa teramat bersalah pada pria tampan itu. Sekelumit bayang hitam dari kisah masa lalu dan siluet wajah cantik membuat aku melepas genggaman tangan Rony.

"Sorry Ron, gue gak bisa" aku kemudian berlari cepat meninggalkan pria jangkung itu sendiri dan mematung tanpa ekspresi.

Entah berada liter air mata yang ku habis kan saat aku berada dikamar. Aku memblokir semua akan milik Rony di handphone ku Bahkan tak membiarkan keluarga ku yang sejak tadi menanyakan kondisi ku di balik pintu kamar.

Keesokan hari nya aku me ceritakan pada orangtuaku bahwa saat ini aku ingin menenangkan diriku. Beruntung nya keluargaku mengerti dengan kondisi ini. Mereka pun tak memaksaku untuk menceritakan masalah yang sedang aku alami. Bahkan mereka menyerahkan semua keputusan itu padaku.

"Kenapa lo gak nerima Rony?" tanya Nadiya disela obrolan kami siang ini. Aku menginap di rumah saudara ibuku yang menatap di kota seberang. Entah dari mana Nadiya mengetahui posisiku saat ini hingga dengan santainya dia bisa memaksaku untuk ikut bersama nya di sebuah cafe.

Hanya diam dan tak bersuara namun mata ku menerawang jauh mengingat moment demi moment saat pertama kali aku jatuh cinta pada lelaki yang beberapa malam lalu menyatakan ingin menikahiku.

"Lo gak cinta lagi sama Rony?" tanya Nadiya yang menarikku kealam sadar dan menatap netra cokelat emas milik sahabat baik ku sekaligus partner kerja Rony.

Aku manggeleng lemah "Terus kenapa Sal?" timpal Nadiya terlihat kesal dengan tingkahku.

Bukan!!!bukan nya aku tak mencintai Rony Bahkan tak secuil pun rasa itu berkurang dari rasa yang pernah ada.Hanya saja, aku ingin dia menyesali nya nanti. Karena menikah bukan pekara mudah dan membutuhkan waktu yang singkat. Jangan tanya karena desakan keluarga atau karena hal hal kecil dia mengambil keputusan besar yang sebenarnya dia pun tak meyakininnya.

"Gue hanya gak yakin kalau dia cinta sama gue?"

"Shit!!" umpat Nadiya yang sangat jarang mengeluarkan kata kata kasar. Aku balas menatap nyalang padanya yang tampak berang.

"Lo gak tau seberapa frustasinya Rony sejak lo nolak lamaran dia kemarin. Dia udah beberapa hari mengurung diri dikamar. Bahkan om Aron dan tante Tiya meminta gue buat bujuk dia buat sekedar makan atau bicara. Bukan cuma gue, Faro sampe nginap buat ngehibur dia tapi semua upaya kami tak ada hasilnya. Ini pukulan paling telak buat dia, Sal"

"Gue gak mau Rony ngajak gue nikah hanya karena rasa bersalahnya apalagi atas dasar rasa kasihan sama gue atau keluarga gue"

"Apa lo fikir Rony Gak cinta sama lo?"Nadiya kembali menatap nanar dalam binar mata beningnya.

Aku mengangguk pelan "lo gila" amarah Nadiya bercampur tawa kecil yang menunjukkan bahwa dia tak kalah frustasinya. Berkali kali dia mengetuk jari di meja yang kami tempati.

"Gue emang baru mengenal Rony bahkan jika di banding lo, harus nya lo lebih tau bagaimana sikap dia sama lo. Lo boleh pintar tapi untuk urusan begini, lo nol besar"

My ChacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang