chapter 7 sengaja

213 26 36
                                    

Park jung-soo adalah staf humas yang sudah lama bekerja di perusahaan hyundai, meski dia belum berada di jabatan tinggi tapi jung-soo di hormati oleh para junior nya.

5 tahun mengabdi pada perusahaan harusnya dia sudah menjadi sekretaris seok jin atau yoongi, tapi itu tidak terjadi karena mereka sudah punya sekretaris masing-masing.

Tidak ada yang istimewa dengan nya hidup sederhana memiliki apartemen yang sudah lunas, juga mobil milikinya sendiri itu sudah punya pencapaian yang besar.

Keluarga nya tidak ada karena dulu jung-soo tinggal di panti asuhan namun hal itu tidak membuat semangat jung soo luntur, dia akan hidup sukses seperti yang ibu asuh nya katakan jung soo terbilang cukup kaya di usia nya kepala tiga ini.

Ya itulah latar belakang yang di miliki jung soo mari kembali ke dunia nyata.

"Selamat pagi asisten jung." Sapa nya.

"Selamat pagi tuan park." Hoseok tersenyum memberi hormat.

Semua yang di sana duduk dan memulai meeting untuk membahas masalah pemasaran, hari ini penjualan memang tidak turun atau naik hanya stuck di situ saja membuat yoongi harus melakukan meeting ini.

"Karena daepyo-nim tidak bisa hadir, saya sebagai sekretarisnya ingin membahas soal pemasaran kita." Ucap sekretaris lee.

Semuanya mengangguk dan mendengarkan apa yang sekretaris lee katakan, hoseok bahkan menyimak dengan baik hanya saja dia malah memikirkan yoongi.

Apa yoongi benar-benar melakukan nya? Apa dia menyentuh istirnya? Apa yoongi benar tulus mencintai istrinya? Batin hoseok.

"Asisten jung." Panggil manager kang.

Hoseok sadar dan menatap semua yang di sana, mata mereka mengarah pada hoseok dengan tataan penuh tanya.

"Kau mendengarkan bukan? Apa kau punya ide tentang hal ini?" Tanya manager kang.

"Ah iya saya mendengarkan, atur pertemuan dengan klien dan bujuk mereka untuk mau meningkatkan penjualan. Produk kita juga harus di impor ke eropa kan? Bagaimana jika paris? Mereka gila akan mobil sport, hyundai tentu mempunyai itu. Lalu ciptakan elektronik lainnya bukan hanya kendaraan, seperti radio atau semacam alat elektronik lainnya. Kita tidak boleh kalah dari samsung meski dia perusahaan terbesar, tapi kita harus tetap mengalahkan nya paling tidak menjadi nomor dua. Bagaimana?" Ucap hoseok tersenyum gugup.

"Aku setuju, bukankah jika menjadi nomor dua para petinggi akan suka?" Ucap jung soo.

"Tentu!" Sahut semuanya.

Meeting itu pun selesai hoseok merapihkan bawaan nya saat dia ingin keluar susah payah dirinya membuka pintu, jung soo datang membantu hoseok sambil tersenyum ramah.

"Mau makan siang bersama ku?" Ajak jung soo.

"Eh.. tapi aku..." Hoseok tak enak menolak.

"Kau sibuk ya, tidak masalah kalau begitu boleh ku minta nomor mu?" Berdiri di hadapan hoseok.

Hoseok diam selama dua detik namun mengeluarkan kartu namanya dan di berikan pada jung soo.

"Maafkan aku tuan park, hari ini aku memang sibuk tapi hubungi aku jika kau butuh sesuatu." Senyum hoseok berjalan keluar.

"Terima kasih." Senang jung soo.

Menatap kartu nama hoseok dengan senyuman akhirnya dia mendapatkan nomor hoseok, sudah lama dia mengincar pria itu hanya sekarang saja jung soo bisa mendekatinya.

Karena dulu begitu banyak rumor tentang hoseok jika hoseok sudah memiliki kekasih, belum lagi kekasihnya lebih kaya dari jung soo karena dia merasa kurang dalam wajah atau uang jadi dia menjaga jarak dari hoseok.

Love All Wins(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang