chapter 25 bimil-ui

167 19 26
                                    

Pukul 7 malam sowon bangun dari tidurnya tidak melihat keberadaan yoongi, entah dimana suaminya itu dia bangkit dari ranjang mencari yoongi.

Langkah nya menuju keluar melihat yoongi yang minum sendirian, sowon menghampiri yoongi menepuk bahu suaminya.

Puk! Yoongi yang setengah mabuk melirik lalu tersenyum.

"Hay baby, sudah lama aku menunggu mu ayo duduk dan minum bersama ku." Senyum yoongi.

"Kau menunggu ku? Kau mabuk yoon." Sowon mendekat dan ikut duduk.

"Eum aku mabuk karena mu! Hahh.. hidup itu sulit kenapa aku terus yang di korbankan, mengingat masih ada satu lagi orang tapi dia tidak pernah pulang." Yoongi menunduk memegang gelasnya.

Perasaan menyesal, sedih, dan kecewa yoongi rasakan mengingat kembali poto hoseok dengan pacar barunya. Membuat yoongi semakin frustasi dia meneguk lagi wiski nya, sowon melihat itu hanya menatap yoongi seolah mengerti suaminya menanggung beban sendirian.

"Cerita padaku apa masalah nya?" Bujuk sowon.

"Masalah? Banyak! Aku bingung mulai dari mana, tapi kenapa kau semakin cantik?" Yoongi tersenyum mendekati wajah sowon.

"Coba ceritakan dulu." Sowon ingin tau beban apa itu tapi yoongi terus mendekatkan wajahnya.

"Beban nya itu kau, kau terlalu cantik untuk ku miliki makanya banyak pria yang suka padamu." Cup!

Yoongi mencium bibir sowon membuat sowon kaget namun dia menerima ciuman itu, mendengar pujian dari yoongi membuat dia salah tingkah.

Memeluk leher putih itu dan berciuman panas di atas sofa, saling bergumul dengan lidah beradu dan saliva yang menurun.

Melepaskan ciuman itu yoongi tersenyum membuka celana pendek nya, bahkan dia menelanjangi sowon di sofa itu sowon sedikit kaget namun menerima tingkah yoongi.

"Kau milikku sekarang, tidak akan ada lagi yang membawa mu pergi." Yoongi tersenyum.

Menghentakkan pinggang nya sambil mencium sowon kembali menatap wajah itu, dengan senyuman penuh cinta sowon hanya bisa mendesah kenikmatan.

Yoongi menatap sowon dan terus menghentak hari semakin malam, sowon yang sedikit lelah karena dia sudah klimaks tapi yoongi tak kunjung datang.

"Hahh. Ahh yoon, ayo berhenti." Desah sowon.

"Tidak, aku akan terus membuat kau mendesah dan hamil." Bisik yoongi.

Deg! Sowon terkejut bukan main mendengar itu, dia takut namun tetap menerima hentakan yoongi.

Tidak lama setelah itu yoongi merasakan klimaks nya datang menyembur rahim sowon. Dengan mata teler nya yoongi tersenyum manis pada sowon, dan mengatakan hal yang membuat sowon kaget sekaligus benci.

"Aku mencintai mu jung hoseok." Senyum yoongi menutup mata.

Deg! Yoongi memeluk sowon dimana tautan mereka masih tidak lepas.

"Jung hoseok lagi." Lirih sowon tersenyum sinis.

Di pagi hari yang cerah matahari masuk ke bilik ruang tamu nya, yoongi tertidur di sana dengan celana yang utuh dia pakai.

Tentu malam itu meski sowon benci mendengar nya dia tetap merapihkan pakaian yoongi, tapi sowon meninggalkan nya di ruang tamu dia berpindah sambil mengurung diri di kamar.

Rasanya sesak dan sakit mendengar yoongi memanggil nama itu, dia bahkan tidak tidur setelah melakukan sex semalam.

"Ternyata benar ya, masa lalu selalu menang." Kekeh sowon memeluk selimutnya erat.

Love All Wins(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang