chapter 19 leave

169 22 14
                                    

Pagi hari yang cerah hoseok bersiap dengan jas nya ini pukul 8 pagi hari jumat, besok adalah weekend dan hoseok akan sibuk membantu ibunya.

Jas yang berwarna biru itu sangat senada dengan hoseok begitu manis dan tampan. Membawa tas nya lalu memasukan ponsel ke dalam sakunya, turun dari rumah menuju restoran ibunya sedang sibuk mengambil daging di gudang.

"Ibu mau aku bantu?" Hoseok merasa kasihan melihat ibunya bekerja sendiri.

"Tidak usah, jungkook akan datang sebentar lagi kau bisa pergi nanti terlambat!" Ucap nya pada hoseok sambil memotong daging.

"Emang di tidak ada kelas?" Hoseok mengerutkan kening nya.

"Tidak ada, katanya ada kelas sore itu juga sekitar pukul 3." Mengingat ucapan jungkook semalam.

"Okelah aku pamit." Hoseok pergi melangkah gontai.

Dia tida terlalu semangat karena ibunya masih bekerja sendiri, jika tanpa jungkook entah apa yang akan terjadi.

"Ya baik aku segera ke kantor." Hoseok sudah memutuskan sesuatu.

Menyetir dan pergi dari sana menuju kantor sejujurnya hoseok sedikit ragu untuk melakukan ini, tapi setelah menerima gajinya kemarin dia sudah mantap.

Hatinya tidak ragu lagi setelah banyak berpikir di kamar mandi semalam, apalagi insiden penculikan itu hoseok semakin siap untuk keluar.

Tak butuh waktu lama hoseok memasuki area parkir, sudah banyak orang yang datang nampak nya.

Menaiki lift menuju ruangan nya bersenandung ria menatap dirinya di pintu lift yang transparan, membenarkan jas nya lalu tersenyum hari ini dis semangat sekali.

"Selamat pagi!" Sapa hoseok pada staf.

"Selamat pagi asisten jung!" Pekik mereka.

Solar datang membawa susu dan juga roti ke meja hoseok.

"Ini dari ibuku makan ya, kau pasti belum sarapan." Senyum solar

"Solar, kau tau aku sangat menyukai mu! Wah sungguh terima kasih banyak kau penyelamat ku lagi ini!" Hoseok tersenyum bahagia memeluk sahabat nya.

"Oke, oke, sama-sama hahaha... Aku juga menyukai mu kawan." Kekeh solar menepuk punggung hoseok.

"Hari ini ada meeting tidak? Oh ya, katanya pimpinan min akan kemari." Ucap solar melepas pelukan.

"Aku tidak ada sih, benarkah?! Ada apa tumben?" Hoseok setengah kaget karena tidak biasa nya beliau kemari.

"Ku dengar urusan klien, tapi tidak tau deh! Ayo makan aku juga makan kok." Ujar solar memakan roti.

Hoseok mengangguk dan makan roti itu berarti ayah yoongi akan kemari, dia baru ingat jika seok jin kemarin membahas tentang klien paris. Tanpa sengaja sih hoseok mendengarnya saat di kantin kemarin, ya itu urusan mereka lagi pun hoseok tidak ikut campur pasal klien itu.

Makan roti dengan tenang hoseok senang sekali, tapi dia mengingat sesuatu jika ada hal yang harus dirinya berikan pada manager kang.

"Nanti saja siang." Gumam hoseok.

Sekarang dia sibuk bekerja dan kembali fokus di tambah solar juga sibuk mengurus revisi, banyak laporan yang harus dia berikan pada manager kang.

Susah sih tapi mau bagaimana lagi ini pekerjaan solar dan dia harus bisa menyelesaikan nya.

Di sisi lain yoongi sekarang berada di rumah mertuanya untuk menanyakan sowon, apa istrinya baik-baik saja? Apa sowon masih marah padanya.

Yoongi tidak bisa berpikir dan hanya terus mengingat kejadian kemarin malam, dia memang kejam  juga keterlaluan pada sowon harusnya yoongi tak melakukan itu.

Love All Wins(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang