chapter 33 chasing you

194 18 25
                                    

"Yes berhasil!" Seru minji senang.

"Apa yang berhasil?" Tanya jihyo menatap kedua anak nya.

Yoongi menatap ibunya dengan wajah dingin tanpa ekspresi.

"Kemarin minji mendatangi hoseok, dia berkata aku sakit parah bahkan tidak bisa bangun. Tentu hoseok kaget dan segera mendatangi ku, dan minji menyuruhku untuk pulang ke rumah. Jadi karena aku sedikit demam aku menurut dan tak di sangka hoseok datang sambil menangis, membuat ku kaget." Jawab yoongi melepaskan dua kancing kemeja nya.

"Eh... Jadi hoseok datang ke rumah itu?!" Shock nya.

Minji dan yoongi mengangguk puas.

"Aku terkejut mendengarnya, dia pasti masih mencintaimu sampai menangis begitu. Yoongi ibu minta maaf karena telah memisahkan kalian, dan jangan meninggalkan ibu! Minji bilang kau mau melompat dari jembatan?? Jangan gila! Sungguh maafkan ibu!" Pekik jihyo memelas dengan air mata.

Yoongi melihat itu hanya diam dan langsung menatap ibunya dengan hangat, dia sudah melupakan semuanya masa lalu biarlah berlalu jadi yoongi hanya ingin lembaran baru.

Meraih tangan ibunya dan menggenggam nya.

"Maafkan aku juga, karena berpikir dangkal untuk meninggalkan ibu. Tenang saja itu masa lalu dan aku akan kembali mengejar kebahagiaan ku!" Senyum yoongi.

"Ibu mendukung mu, ajak juga dia makan malam di rumah. Nanti kabari ibu jika hoseok mau!" Air mata dia usap.

Minji melihat itu tersenyum senang di bahagia karena ibunya dan yoongi kini punya hubungan yang baik. Dia sebagai anak bungsu akan membawa kebahagiaan pada keluarga min, tapi ayah nya tentu masih menjadi tantangan minji sedikit canggung dengan jisung karena jarang mengobrol atau bertemu.

Malam itu jihyo memutuskan untuk menginap dan tidur bersama ank bungsu nya. Yoongi juga ikut tidur melihat nomor hoseok yang sudah lama tidak dia telpon, takut hoseok mengganti nomor nya jadi dia biarkan saja.

Yoongi mulai menutup matanya dan tidur hingga tak sengaja nomor hoseok di tekan telpon, tentu saja yang kebetulan hoseok sudah membuka blokiran yoongi kaget. Karena yoongi menelpon nya hoseok bingung harus di angkat atau tidak.

"Sial! Bagaimana ini?! Ah tidak. Jangan di angkat! Tapi tadi pagi yoongi berkata demam, apa dia baik-baik saja?" Hoseok bergumam sendiri.

Namun telpon itu dia matikan dan memilih untuk tidur. Sampai matahari kembali muncul wakt menunjukkan pukul 10 pagi, hoseok sudah bersiap untuk membuka toko dia sedang memasukan minuman ke dalam kulkas.

Setelah beres tanda buka dia balikan lalu duduk di kasir, para karyawan sudah datang sambil memakai apron nya.

"Selamat pagi sajang-nim." Sapa tiga karyawan nya.

"Pagi, selamat bekerja terima kasih sudah datang kembali." Senyum hoseok muncul.

"Baik sajang-nim." Mereka bertiga juga tersenyum.

Hoseok menyalakan komputernya untuk pembayaran pelanggan. Setelah beres dia membuka ponsel nya yang sedari tadi tak dia buka, kaget lah hoseok saat melihat notifikasi di dalam nya ada dua pesan dan satu panggilan tak terjawab.

Solar
Hoseok kau buka tidak hari ini? Kebetulan aku sedang di seoul mau mampir.

Jung soo
Hoseok apa kabar? Sudah lama tidak menyapa mu lewat pesan hehe, kau dimana sekarang? Aku sangat sibuk dan tidak tau kau pindah kemana.

Hoseok membalas pesan itu satu persatu, jung soo memang sibuk karena dia pindah kantor. Memilih bekerja di busan agar dekat dengan ibunya yang sedang sakit, tentu hoseok juga tau dimana pria itu berkat solar.

Love All Wins(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang