chapter 32 brand new day

198 28 23
                                    

Keesokan paginya hoseok berpamitan pada bo young, untuk kembali ke sampyeong tentu hoseok tak mengatakan alasan nya ke sana untuk apa. Dia takut ibunya malah mengomel dan berujung gagal.

Menyalakan mesin mobil dan pergi meninggalkan restoran nya. Hari cukup cerah begitu cocok untuk berkencan, bunga sakura berterbangan di jalan hoseok tersenyum senang.

"Hari ini cocok untuk kencan." Gumam nya.

Perjalanan nya cukup panjang hingga hoseok menekan nomor minji, karena semalam dia mencoba mengetes nomor hoseok.

"Halo, kau sudah kirim alamatnya kan?" Tanya hoseok.

"Halo, sudah oppa! Coba klik saja pesan nya."

"Oke, aku sedang di jalan sekarang."

"Yes take care oppa!"

Hoseok mematikan telpon nya lalu terus melaju kembali hingga beberapa menit kemudian sampailah dia di tempat tersebut.

Awalnya hoseok bingung kenapa minji malah memberikan alamat lain, bukan nya apartemen yoongi masih yang dulu ya? Dia ingat kok dimana. Tapi setelah sampai ini bukanlah apartemen, tapi rumah yang cukup mewah dengan halaman yang luas.

Belum pernah hoseok kemari yoongi ada di sini kah? Bruk! Keluar dari mobil lalu masuk sendiri gerbang itu terbuka otomatis begitu hoseok menekan bel.

Hoseok kaget namun dia mundur dan berjalan masuk bersama mobilnya. Tidak ada orang di luar satu pun dia merasa ini aneh, kemana semua orang pergi?

"Permisi, halo." Panggil hoseok mengetuk pintu.

"Iya silahkan masuk." Seseorang membuka pintu.

"Eh tuan jung ya? Silahkan masuk tuan, mari saya antar ke dalam." Ucap di pelayan itu menunjukkan arah.

Tanpa curiga hoseok mengikuti pelayan wanita itu, berhentilah dia di pintu berwarna hitam setelah menaiki tangga tadi.

"Saya turun ke bawah dulu, jika anda butuh sesuatu tekan saja bel yang ada di sini." Ujar si pelayan menunjukkan bel di samping gagang pintu tadi.

"Eh baik." Hoseok masih menurut dia membuka pintu dan kaget.

Melihat yoongi terlelap damai di ranjang empuk juga besar itu, selang infus yang terpasang membuat hoseok semakin cemas.

"Yoongi hyung! Hyung bangun." Ucap hoseok memanggil yoongi.

Tak kunjung bangun hoseok menatap yoongi dan meminta maaf.

"Hyung maafkan aku, jangan mati hiks aku tak mau kehilangan mu hyung. Aku hiks aku minta maaf jadi ayo bangun!" Tangis hoseok di samping yoongi.

Masih tak membuka mata hoseok menatap yoongi mengusap pipi putih itu.

"Yoongi hyung, aku mencintaimu." Lirih hoseok menggenggam tangan yoongi erat.

Yoongi bangun dan menggeliat kaget saat seseorang menunduk memegangi nya.

"Kau mencintaiku?" Tanya nya.

Hoseok mendongak dan tersenyum senang akhirnya yoongi sadar.

"Yoongi hyung! Akhirnya kau bangun. Ada yang sakit? Katakan padaku! Ini aku jung hoseok." Hoseok senang.

"Jung hoseok!" Kaget yoongi.

Keduanya kaget hingga saat yoongi membuka selimut selang infus itu bahkan tidak di pasang, rupanya ini adalah tipu muslihat yoongi untuk menjebak nya.

Dia berdiri hendak pergi karena malu dan kesal di bohongi.

Grep! Yoongi menarik tangan hoseok sehingga kini dia terjatuh di pelukan yoongi.

Love All Wins(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang