chapter 13 mom

179 19 12
                                    

Hoseok meninggalkan ibunya di rumah sendiri merasa khawatir karena ibunya sendirian, kalau pun hoseok meminta libur pasti manager kang menolak.

Karena hari ini ada meeting penting bersama pendiri penting untuk membahas periklanan dimana seok jin menggaet seorang model.

"Ibu di rumah oke! Jangan kemana-mana, hubungi aku jika terjadi sesuatu!" Ucap hoseok dengan cemas.

"Iya seok ibu bukan anak kecil, jadi pergilah sana cepat sebelum kau telat." Kekeh bo young.

"Pokonya hubungi aku!" Hoseok pergi berlari dan akan pulang lebih awal.

Hari ini dia akan sibuk membahas pekerjaan dan pasti tak sempat memegang ponsel nya, ternyata benar selepas sampai di kantor hoseok sudah di panggil untuk meeting.

Begitu masuk sudah ada perwakilan tim humas, manager kang, sajang-nim, daepyo-nim, dan juga dirinya yang baru masuk.

"Apa saya terlambat?" Tanya hoseok tak enak.

"Tidak kok." Sahut manager kang.

"Karena sudah berkumpul semua, mari kita bahas soal model iklan nya apa kalian punya ide?" Tanya seok jin.

"Karena ini iklan mobil, bagaimana jika messi? Atau ronaldo." Ucap jung soo.

"Tidak, mereka sudah begitu banyak brand yang ikut. Tak mudah membawa messi ke korea, apalagi dalam waktu satu Minggu itu sulit?" Ujar yoongi.

Bukan nya yang di sebut tadi pemain bola ya pikir hoseok.

Semua berpikir lama hoseok malah sibuk menulis materi tiba-tiba seok jin bertanya.

"Asisten jung, anda ada ide?" Tanya nya.

Hoseok yang sedang mengetik kaget dia melirik pada suara itu dan menatap lainnya.

"Ah maaf, mungkin kita harus menggaet model terbaru di tahun ini. Bukankah ada banyak model tahun ini yang sedang naik? Seperti bangtan boys, atau model solo lainnya." Cengir hoseok.

"Hum ide bagus sih, saya sudah mendapatkan nya nanti besok kita meeting lagi. Cukup untuk hari ini kalian boleh keluar!" Jawab seok jin tersenyum.

"Apa kami harus menghubungi nya?" Jung soo bertanya karena tak ada arahan.

"Tidak ada, biar saya yang urus semuanya dia model kenalan saya kok." Sahut nya.

"Baiklah sajang-nim." Sontak semua bubar.

Seok jin kembali ke ruangan nya melihat sang istri sedang terlelap menutup mata, dia mengunci pintu nya agar tidak ada yang masuk lalu mendekati momo.

"My queen so pretty, aku begitu merindukan mu baby." Seok jin mencium bibir momo yang tidur.

Momo kaget dan membuka mata melihat seok jin sedang mencium nya, memeluk leher suaminya dan membalas ciuman itu mengurangi rasa rindu.

Saliva yang beradu dan lidah yang terus berperang seok jin melepaskan ciuman itu.

"Mau makan siang?" Senyum seok jin menatap istrinya.

"Yes!" Senang momo bangun.

Kedua orang itu sarapan di restoran yang tak jauh dari kantor, bergandengan tangan saat masuk bak pengantin baru begitu romantis.

"Baby kau mau pesan apa?" Tanya seok jin.

"Eum, samakan saja dengan mu." Momo melihat ponsel nya sekilas.

"Oke kita pesan steak dua dan anggur putih, setelah makan mau pulang atau menunggu ku?" Seok jin menatap istrinya.

"Pulang, aku membutuhkan ranjang tapi kau jangan pulang malam ya!" Bibir momo maju sedikit.

Love All Wins(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang