Happy Reading, Love.
"Jangan pernah sia-siakan kesempatan selagi masih ada waktu untuk memperbaiki."
[ ʚ;ɞ ]
“That sucks!” tindas Paramitha yang menyita perhatian.
Semua staf dan dewan guru yang hadir menunduk takut. Aura yang dimiliki Paramitha tidak jauh beda dengan Zefanya, tapi Paramitha lebih menyeramkan lagi. Iris matanya berwarna lebih pekat dibanding Zefanya, jadi ketika ia menatap tajam tentunya tidak ada lagi yang berani membantahnya.
“Saya tidak mempermasalahkan jika putri saya dihukum karena kesalahannya, but I don't accept it at all if someone hurts her. Who the fuck touched my daughter?"
"I apologize for the unpleasant treatment Miss Zefanya received. I promise this will not happen again,” ujar Pak Arjuna, ketua yayasan SMA Candramawa.
Paramitha menatap tajam wajah-wajah di hadapannya. Ia mendapatkan aduan dari Eleena jika bukan hanya dari kalangan murid, tapi beberapa guru juga bersikap kasar pada Zefanya. Selama ini Zefanya tidak pernah mengadu apa pun, dia hanya selalu menceritakan bagaimana dia mendapatkan nilai yang sempurna saat ulangan.
"If Zefanya has done something wrong, punish her, but don't ever touch her. Saya tahu bagaimana sikap buruk putri saya selama ini, tapi bukankah saya sudah membayar mahal untuk hal ini?”
"I'm sorry, Ms. But, sometimes Zefanya had crossed the line," sela salah satu guru berkerudung hitam.
“Kesalahan apa yang dia perbuat? Bukankah dia hanya sering membolos dan tidak ingin memakai seragam sesuai ketentuan sekolah?”
“Lebih dari itu, Zefanya kerap kali bertengkar dengan beberapa siswi,” balas guru tersebut.
"I know my daughter, she wouldn't have fought if the person hadn't bothered her."
ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆౨ৎ⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ
Wanita yang telah berusia empat dekade itu memijat pelipisnya pelan, pagi ini ia harus membatalkan beberapa agenda meeting demi mengurusi Zefanya. Paramitha tahu jika ini semua salahnya, andai saja ia bisa menurunkan egonya pasti Zefanya tidak akan menjadi seperti ini.
Eleena menatap teduh bosnya tersebut. Ia memasuki ruangan Paramitha guna memberikan teh hijau agar wanita itu dapat tenang.
“Zefanya benar-benar mirip sama lo,” celetuk Eleena.
Paramitha menatap sejenak Eleena yang duduk di hadapannya itu, ia menerima teh hijau pemberian Eleena dan menyeruputnya sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marakarma
Teen Fiction"𝓙𝓪𝓭𝓲 𝓹𝓮𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓰𝓷𝔂𝓪 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓪𝓻𝓾 𝓪𝓽𝓪𝓾 𝓶𝓪𝓼𝓪 𝓵𝓪𝓵𝓾?" ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆౨ৎ⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ Terbiasa dengan sepi, bukan berarti menyukai kesendirian. Zefanya Stephanie Amberson, gadis keturunan Indonesia-Denmark yang tinggal...