19. 100 Box Nasi Kotak

8 2 0
                                    

Happy Reading, Love.

"Kebahagiaan itu harusnya dicari, bukan ditunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kebahagiaan itu harusnya dicari, bukan ditunggu."

[ ʚ;ɞ ]

"Kak Zee!" Suara teriakan itu membuat Zefanya menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat guna melihat siapa yang baru saja memanggilnya.

Seorang gadis dengan dua kunciran yang bergoyang seirama dengan langkahnya itu menghampiri Zefanya. Ia memberikan kotak bekal bergambar Barbie berwarna merah muda. "Dari ibu, sebagai ucapan terima kasih. Maaf ya lauknya sederhana, tapi semoga Kak Zee suka," seru Anin.

Zefanya menatap sejenak kotak bekal sederhana tersebut, detik berikutnya ia menerima kotak bekal pemberian Anin. "Oh ya nanti kotak bekalnya tolong kembalikan ya, Kak. Soalnya itu punya adikku," pinta gadis itu dengan kekehan manis.

"Ambil aja ke kelas gue pulang sekolah nanti, by the way thanks," balas Zefanya.

"It was nothing, then I'll go to class first. See you after school!" Zefanya mengangguk singkat, tanpa sadar dia tersenyum kecil melihat tingkah polos gadis itu.

Melihat punggung gadis kecil itu sudah menghilang dari pandangannya, Zefanya kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas. Sesampainya di kelas Katlyn menatap Zefanya heran, lebih tepatnya heran pada kotak bekal yang tengah ditenteng oleh gadis cantik itu.

"Lo bawa bekal? Tumben banget" heran Katlyn.

"Dari Anin." Katlyn mengangguk paham dan kembali melakukan rutinitasnya maraton drama korea.

Entah dorongan dari mana Zefanya membuka kotak bekal itu. Di dalamnya terdapat nasi dan beberapa lauk, meski tampilannya cukup sederhana tapi makanan itu terlihat cukup menggiurkan. Zefanya mencicipi sedikit telur dadar segitiga seperti yang lusa lalu ia lihat berserakan di bawah kakinya. Siapa sangka jika rasanya enak.

Yang tadinya hanya berniat untuk mencicipinya, Zefanya beralih memakan bekal tersebut. Sesekali kepalanya mengangguk saat mendapati rasa baru yang cocok di lidahnya, Katlyn yang melihat Zefanya tengah makan dengan lahap itu pun mulai tertarik juga dengan bekal pemberian Anin tersebut.

"Lo laper?" tegur Katlyn dengan sedikit kekehan geli.

"Ini enak, cobain deh," seru Zefanya menyodorkan kotak bekal merah muda itu.

Katlyn tampak ragu mencobanya, Zefanya yang tak sabar pun langsung menyuapi Katlyn dengan suapan cukup besar hingga gadis itu sedikit kesusahan untuk mengunyahnya. Binar mata Katlyn memancar saat sebagian nasi uduk beserta lauk pauknya itu mulai memasuki kerongkongannya.

MarakarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang