Happy Reading, Love.
"Dunia tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, korbankan salah satu jika ingin bahagia."
[ ʚ;ɞ ]
Pagi ini mobil alphard berwarna putih itu akhirnya tampak di pelataran SMA Candramarwa. Gadis cantik dengan tubuh proporsional yang dibalut cardigan branded baru saja keluar dari mobil mewah tersebut. Ia menatap sekeliling, pandangannya terhenti saat melihat sepasang kekasih yang baru saja sampai di parkiran.
Detik berikutnya Zefanya memalingkah wajah, ia berjalan acuh tak lagi memperhatikan mereka. Saat hendak menginjakkan kaki di gedung dua, salah seorang gadis menghampirinya. Ia menepuk pelan lengan Zefanya, kemudian merangkul lengan kanan gadis itu.
“Lo udah dengar kabar Alano yang baru aja jadian sama Divya? Bukannya Alano dekat sama lo, ya? Kok dia tiba-tiba ada hubungan sama Divya?” cerca gadis itu heran.
Zefanya diam sejenak. “What do you think?”
“Jangan-jangan Divya yang rebut Alano dari lo, ya? Tuh anak memang terkenal centil sih, dia ngincer Alano dari dulu,” celetuk Meyra, teman sekelas Zefanya.
“Lagian gimana lo bisa tahu kalau gue sama Alano dekat?”
“Semua orang juga sadar kali, Je. Lo sering berangkat dan pulang bareng Alano, interaksi kalian akhir-akhir ini juga terlihat intens. That's why I was surprised when Alano suddenly started dating Divya,” beber Meyra menggebu.
Zefanya tersenyum tipis mendengar uraian Meyra. “Gue sama Alano gak sedeket itu,” kilahnya bohong.
“Kita sekelas dukung lo sama Alano kok, Je. Kalau si Divya macam-macam sama lo, just tell me. Gue dan semua anak cewek XI IPA 6 siap jadi tameng lo.” Zefanya terkekeh pelan.
ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆౨ৎ⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ
Zefanya menatap pantulan dirinya di depan cermin, ia sedang membasuh tangannya seusai buang air kecil. Pantulan gadis dengan rambut sepunggung itu membuat Zefanya mengalihkan pandangannya dari cermin, ia bergegas mengeringkan tangannya dan hendak melenggang pergi.
“Kak Zee itu harus sadar diri, sebelum aku jadian sama Kak Alan kalian gak punya hubungan apa pun. So don't slander me things that aren't true, apalagi sampai bilang aku yang rebut Kak Alan dari Kak Zee,” sergah gadis itu menghentikan langkah Zefanya untuk pergi.
Zefanya kembali membalikkan badannya, ia menatap gadis itu lekat. “I never even thought that far ahead because I didn't feel close to Alano,” sanggah Zefanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marakarma
Teen Fiction"𝓙𝓪𝓭𝓲 𝓹𝓮𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓰𝓷𝔂𝓪 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓪𝓻𝓾 𝓪𝓽𝓪𝓾 𝓶𝓪𝓼𝓪 𝓵𝓪𝓵𝓾?" ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆౨ৎ⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ Terbiasa dengan sepi, bukan berarti menyukai kesendirian. Zefanya Stephanie Amberson, gadis keturunan Indonesia-Denmark yang tinggal...