Happy Reading Love.
"Jangan pernah memberi luka di hari ulang tahun seseorang karena di tahun-tahun berikutnya ia berharap tidak akan bertemu lagi dengan hari ulang tahunnya."
[ ʚ;ɞ ]
Jumantara petang menyelimuti malam bertabur gemintang nan adiwarna. Lima menit lagi adalah pergantian hari di mana umur wanodya laksmi itu akan bertambah. Di depan kamar Zefanya teman-temannya telah menyiapkan surprise untuk gadis itu.
Sebuah kue dengan tulisan ‘happy sweet seventeen J2’ dibawa Alano dengan Kenzo yang sibuk menyalakan lilinnya. Katlyn dan Kiara sibuk dengan confetti mereka, sementara Valerie membawa trompet dan seutas kain untuk menutupi mata Zefanya nanti. Saat jarum jam tepat di angka dua belas, mereka masuk ke kamar Zefanya dan memberikan gadis itu kejutan.
Iris coklat milik Zefanya perlahan terbuka saat ia mulai terusik dengan cahaya lampu yang menyala terang dan suara rusuh di ambang pintu. Saat nyawanya terkumpul sempurna kedua sudut bibirnya terangkat, ia menutupi wajah dengan kedua telapak tangan malu.
“Happy birthday to you, happy birthday to you … “ Nyanyian lagu ‘Happy Birthday’ dari teman-teman Zefanya membuat gadis itu tersipu malu.
Katlyn dan Kiara membunyikan confetti mereka saat lagu ‘Happy Birthday’ selesai dinyanyikan. Zefanya bangkit dari tidurnya, ia merapikan sejenak rambutnya yang tampak berantakan. Valerie menyelipkan anak rambut milik Zefanya agar tidak terkena api dari lilin kue ulang tahun yang dibawa Alano.
“Make a wish before blowing out the candles,” peringat Alano.
Zefanya memejamkan matanya sejenak, dia memanjatkan doa untuk tahun ini agar Tuhan memberikannya lebih banyak kebahagiaan lagi.
“Semoga tahun ini mami dan papi bisa kembali bersama, I hope this year will be my happy year with mami, papi, and my best friends ... and Alano,” batin Zefanya dalam hati, kemudian dia meniup pelan lilin-lilin di hadapannya.
Alano terkekeh saat lilin yang baru saja Zefanya tiup kembali menyala, gadis itu harus meniupnya lebih keras agar lilinnya benar-benar mati. Katlyn dan Kiara bertepuk tangan semangat saat melihat lilin Zefanya mati, Valerie bergegas menutup mata gadis itu untuk surprise yang kedua.
“What the hell is this? Kenapa mata gue ditutup?” protes Zefanya.
“Udah lo nurut aja, we have a surprise for you,” ujar Valerie menuntun Zefanya bangkit dari kasur.
“Where the hell are we going?”
“If we tell you, it's not a surprise. Just follow us, you'll love it,” timpal Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marakarma
Fiksi Remaja"𝓙𝓪𝓭𝓲 𝓹𝓮𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓰𝓷𝔂𝓪 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓪𝓻𝓾 𝓪𝓽𝓪𝓾 𝓶𝓪𝓼𝓪 𝓵𝓪𝓵𝓾?" ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆౨ৎ⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ Terbiasa dengan sepi, bukan berarti menyukai kesendirian. Zefanya Stephanie Amberson, gadis keturunan Indonesia-Denmark yang tinggal...