Happy Reading, Love.
"Dia yang kau cintai bisa jadi menjadi sumber luka terbesar mu karena di sini hanya kau yang jatuh cinta sendiri."
[ ʚ;ɞ ]
Desir ombak tepi pantai menyapa gadis berambut toffee blonde tersebut. Anila berembus mengusap lembut wajahnya yang penuh dengan keraguan dan kesedihan. Sinar bulan memantulkan cahaya perak yang mengilap di permukaan air, menciptakan lingkaran gemerlap di sekitarnya.
Dia membiarkan dirinya tenggelam dalam gelombang suara alam yang menenangkan, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang menghantui pikirannya. Zefanya menatap ke dalam kegelapan laut yang tak berujung, mencoba menemukan kedamaian dalam pusaran emosinya yang kacau.
Dia merenung tentang semua momen yang telah dia lewati bersama Raymond, tentang cinta yang kini telah berubah menjadi kenangan yang menyakitkan. Tidak lagi sanggup membendung rasa sakitnya, buliran bening itu terus mengalir deras tanpa bisa Zefanya hentikan.
Dadanya terasa sesak yang teramat sakit, ia benar-benar menanyakan keberadaan cinta dalam kehidupan. Mengingat ke belakang, bagaimana indahnya kenangan hubungannya bersama Raymond. Raymond yang begitu mencintainya dan selalu memberikannya cinta yang utuh.
Teriakan Zefanya seakan bersahutan, ia berusaha mengeluarkan seluruh sesak yang terasa. Tanpa bisa ia kendalikan kedua kakinya melangkah ke depan. Terus mengikuti ombak yang masuk ke dalam lautan dengan nayanika yang entah hirap ke mana.
Saat ombak besar menyapa hendak merangkulnya, namun sebuah dekapan terlebih dahulu menariknya kembali ke tepi pantai. "Are you nuts! Do you want to kill yourself? If you have a problem, what you have to solve is your problem, not your life. Lo akan jadi pengecut kalau memilih mengakhiri masalah lo dengan mengakhiri hidup lo," cercanya khawatir.
Masih tidak ada sahutan dari Zefanya, ia menatap Alano dalam. Jemari lentiknya meraba paras yang dua jam lalu baru saja menyakitinya. Dari jarak sedekat ini dengan remang-remang cahaya rembulan nyaris tidak ada bedanya antara wajah Raymond dan Alano.
"Zee ... " tegur Alano membuat Zefanya kembali tersadar.
Zefanya mendorong tubuh Alano agar menjauh darinya, laki-laki itu hampir terjebam karena dorongan Zefanya yang cukup kuat. Muka Zefanya memerah menahan malu ketika menyadari apa yang baru saja ia lakukan pada Alano.
"What the fuck are you doing here!" tanya Zefanya ketus.
"Seharusnya gue yang tanya ngapain lo malam-malam jalan ke tengah laut kaya orang mau bunuh diri," timpal Alano bertanya balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marakarma
Teen Fiction"𝓙𝓪𝓭𝓲 𝓹𝓮𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓰𝓷𝔂𝓪 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓪𝓻𝓾 𝓪𝓽𝓪𝓾 𝓶𝓪𝓼𝓪 𝓵𝓪𝓵𝓾?" ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆౨ৎ⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ Terbiasa dengan sepi, bukan berarti menyukai kesendirian. Zefanya Stephanie Amberson, gadis keturunan Indonesia-Denmark yang tinggal...