22. Rencana Liburan

10 2 0
                                    

Happy Reading, Love.

"Biasanya yang datang dengan manis akan menyakiti begitu sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biasanya yang datang dengan manis akan menyakiti begitu sakit."

[ ʚ;ɞ ]

Hari ini adalah hari terakhir ujian tengah semester SMA Candramawa, di luar sudah ada beberapa stan bazar sebagai hiburan untuk para murid. Gadis berambut sebahu itu menghela nafas pelan, ia memeriksa kembali semua jawaban yang baru ia kerjakan. Matanya melirik ke samping kanan melihat teman sebangkunya yang terlihat masih kesusahan.

“Nomor berapa?” bisik Zefanya pelan.

Alano sedikit terlonjak kaget, lalu ia menunjukkan lembar jawaban yang masih kosong lima nomor. Zefanya menggeser lembar jawabannya agar Alano bisa melihat, ia mengangguk pelan saat Alano meminta persetujuan untuk menyalin jawaban Zefanya.

Bel tanda waktu selesai sudah berbunyi, Val sudah bangkit dari tempat duduknya guna mengumpulkan lembar jawaban seluruh murid XI IPA 6. Helaan nafas kasar terdengar bersahutan, beberapa ada yang merasa lega tapi beberapa juga ada yang merasa gelisah takut jika nanti harus melakukan remedi.

“Thanks buat jawabannya,” ujar Alano saat Val selesai meminta lembar jawaban mereka.

“No biggie,” balas Zefanya tenang.

“Akhirnya selesai juga uts hari ini!” seru gadis dengan berkucir kuda yang duduk di bangku tengah.

“I need a holiday to reward myself!” timpal gadis berambut sepunggung di sampingnya.

“Dufan mau gak?” timbrung Zefanya membuat semua pandangan tertuju pada dirinya saat ini.

“Atau bagaimana kalau ke puncak?” timpal Val.

“Dufan aja, yang mau ikut besok pagi kumpul di rumah gue,” ujar Zefanya.

“Lo bayarin, Je?” celetuk salah satu teman sekelas Zefanya.

Zefanya tampak menimang sebentar, tapi detik berikutnya dia mengangguk. “Tiket masuknya saja.”

Sorak gembira menggelegar di seluruh ruangan, beberapa teman sekelasnya menghampiri Zefanya guna memeluk gadis itu. Zefanya terkekeh pelan, ia mulai merasa sesak karena pelukan dari teman-temannya itu.

ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆౨ৎ⋆  ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ

“Lo serius mau bayarin teman sekelas buat ke Dufan besok?” tanya Kiara sambil menyuapi Zefanya dimsum.

Zefanya mengunyah dimsum-nya terlebih dahulu, setelah menelan baru ia menjawab pertanyaan Kiara. Gadis itu mengangguk pelan. “Iya, lo sama Valerie harus ikut juga,” titah Zefanya.

“Isn't that too much? I think you're too kind, nanti lo bisa dimanfaatkan karena kebaikan lo,” tegur Valerie yang disetujui Kiara dan Katlyn.

“Tau tuh Jeje, even though I've often reminded her,” timpal Katlyn.

MarakarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang