Happy Reading, Love.
"Bahkan perpisahan secara baik-baik untuk kebahagiaan bersama akan tetap terasa menyakitkan."
[ ʚ;ɞ ]
Hari ini adalah hari di mana ujian akhir semester ganjil SMA Candramawa dilakukan. Gadis berambut toffee blonde sebahu itu telah menyiapkan semuanya. Ia memasuki laboratorium komputer di mana ujian akan dilaksanakan.
Sembari menunggu bel yang baru akan berbunyi sepuluh menit lagi, Zefanya memutuskan untuk mempelajari kembali apa yang telah ia pelajari semalam. Nayanika itu fokus pada I-pad di tangannya, sesekali ia menyeruput satu cup kopi yang pagi tadi ia beli di kafetaria.
Semerbak aroma citrus yang mengganggu indra penciumannya membuat konsentrasi Zefanya sedikit terganggu. Ia merasakan seseorang duduk di samping kursinya meski mata Zefanya masih fokus menatap ke layar I-pad miliknya.
“Masih pagi, Zee. Udah minum kopi aja, tadi udah sarapan, ‘kan?” tegur laki-laki itu membuka obrolan.
“Udah kok, pagi tadi papi buatin sandwich favorit gue,” balas Zefanya dengan senyum merekah.
Alano tersenyum kecil melihatnya, kehadiran Andreas membuat gadis itu lebih berekspresi akhir-akhir ini. Hubungan mereka perlahan membaik, meski Alano tahu jika di mata itu Zefanya masih menatapnya penuh kecewa.
“Glad to hear that you ate well during the exam.” Alano merapikan tempat duduknya sebentar, ia menyiapkan alat tulisnya karena hari ini mata pelajaran pertama yang diujikan adalah fisika. “Semangat untuk ujiannya hari ini, semoga lo bisa menjawab soal dengan lancar,” imbuh Alano.
“Lo juga.”
Kedua kembali diam dan fokus pada pikiran masing-masing. Meski Zefanya terlihat seperti fokus pada I-pad-nya, sebenarnya pikiran gadis itu tidak ada lagi di sana. Ia memikirkan hari di mana kepindahannya ke Denmark yang sudah di depan mata. Setelah ujian ini berakhir, itu artinya Zefanya akan ikut Andreas kembali ke Denmark.
ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆౨ৎ⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ
Bel pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, para murid sudah berhamburan keluar ruangan dan beberapa sudah berada di parkiran. Hari ini Zefanya pulang lebih awal karena ujian berakhir di jam satu siang. Andreas sudah dalam perjalanan menjemputnya tapi pria itu tengah terjebak macet membuat Zefanya harus menunggu sedikit lebih lama.
Gadis blasteran itu tampak duduk di depan kursi koridor kelas sepuluh, ia sedang fokus dengan I-pad di genggamannya guna menyusun catatan pelajaran yang akan ia pelajari untuk ujian mata pelajaran besok. Seorang laki-laki dengan kulit sawo matang menghampiri dirinya, ia duduk di samping Zefanya yang sedang fokus mencatat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marakarma
Teen Fiction"𝓙𝓪𝓭𝓲 𝓹𝓮𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓰𝓷𝔂𝓪 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓪𝓻𝓾 𝓪𝓽𝓪𝓾 𝓶𝓪𝓼𝓪 𝓵𝓪𝓵𝓾?" ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆౨ৎ⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ Terbiasa dengan sepi, bukan berarti menyukai kesendirian. Zefanya Stephanie Amberson, gadis keturunan Indonesia-Denmark yang tinggal...