Bab 1

1K 30 0
                                    

       Suara sepatu ice skating begitu menggema di permukaan seluncuran es.

Seorang perempuan sedang menari di permukaan seluncuran es, dengan hembusan angin malam yang dingin.  perempuan cantik yang menari tanpa henti.

Queen Adeline. Nama yang begitu melekat pada tubuhnya perempuan cantik yang menari tersebut.

Seorang perempuan cantik berusia enam belas tahun yang lahir di negara inggris.

"Huh" suara nafas Adeline terdengar begitu melelahkan.

Adeline melihat sebuah jam yang berada di gedung seluncuran es tersebut, ketika dirinya melihat jam menunjukkan pukul setengah dua belas malam.

Adeline memutuskan untuk duduk saja agar dirinya lebih baik.

Suara telpon terdengar di dalam tas nya.

Ketika dirinya melihat nama di telepon tersebut adalah "Adelio".

"Hallo"

"Lu kemana aja anjing, orang tua lu nelpon gua malam malam gini" suara di balik telpon tersebut.

"Aku sedang mencari angin"

"Pulang gak lu sekarang"

"Lu itu cuma menyusahkan gua" suara di balik telpon tersebut.

"Na-, hallo hallo" kata Adeline menatap telpon yang di matikan sepihak oleh pria yang di seberang telepon nya.

"Argh"

Adeline mengacak-acak rambutnya dengan frustasi karena lelah dengan semua orang yang berada di sekitarnya.

Adeline Menganti bajunya dan langsung pergi berlari menuju ke rumah nya.

Di saat Adeline tiba dirumah nya , tepat dirinya melangkah kan kakinya masuk kedalam rumah orang tua nya.

Tubuhnya langsung mematung seakan dirinya melihat kejadian di depan nya.

Tangisan Adeline pecah ketika melihat orang yang ada di depan nya, Dirinya langsung berlari memeluk tubuh seorang yang tergelak dengan darah yang berceceran.

"Ma..ma..bangun...maa" kata Adeline terisak isak.

Adeline Bangkit dari duduknya melihat kejadian yang membuat tidak tahan untuk membenci orang yang berada didepan nya.

"Kenapa" kata  Adeline berteriak di depan orang tersebut.

"Apa salah mama" kata Adeline menatap benci orang yang di depan.

"Apa salah nya pa.. " kata  Adeline menatap kebencian orang didepan nya.

"Puas puas pa " kata Adeline tertawa keras melihat orang yang duduk di depan nya sembari menatap Adeline dengan senyuman nya.

"Puas , ya aku puas Adeline" kata pria yang di depan sambil tersenyum manis kepada Adeline.

"Suka kan lu jalang " kata Adeline menatap seorang perempuan Tersenyum padanya.

Tiba tiba tamparan keras mendarat di pipinya yang berasal dari pria di depan nya.

Adeline hanya diam melihat papa nya menampar pipi nya karena perempuan yang duduk di depannya.
Setelah itu pria dan perempuan yang berada di depan nya langsung pergi dari rumah tersebut.

Adeline melangkah kan kakinya menuju jasad ibu nya.

Sembari mencari kain untuk menutupi seluruh tubuh ibunya, setelah cukup lama dirinya akhirnya mendapatkan kain lalu dirinya memakai kain tersebut menutup sampai bahu ibu nya.

"Ma.. maaf..maaf tidak bisa membantu mama" kata Adeline dengan duduk di depan jasad tersebut.

"Maa.. kenapa "

ADELINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang