Flashback
Satu tahun yang lalu di saat masa penyembuhan Adeline.
Hari ini adalah hari kedua Adeline di mansion Keluarga Azergara.
Hari ini juga Adeline akan pergi menuju ke rumah sakit karena ingin memeriksa.
Oma mengatakan bahwa mereka akan bertemu dokter pria yang akan merawat nya hingga sembuh.
Yang bernama Tengku Raiven Valiz, seorang pria yang berumur kepala dua yang blasteran Inggris dan Asia tenggara.
Pria yang memiliki kulit eksotis yang sangat indah dan mata hijau yang menghiasi wajah tampannya.
Pria tersebut baru baru ini pindah ke kota ini karena mendapat panggilan dari pihak rumah sakit karena mendapat pasien yang sangat spesial yaitu Adeline dari keluarga Azergara.
Keluarga Adeline yang meminta pria tersebut agar merawat Adeline secara langsung.
Dan juga keluarga Adeline dan keluarga Riven adalah sahabat lama yang cukup akrab.
"Ayo Adeline kita keruangan Raiven" kata Oma sembari tersenyum manis ketika menyebut nama Raiven.
Clek.
Suara pintu yang terbuka oleh Isabella sembari menatap orang di dalam ruangan tersebut.
"Raiven, Oma datang hari ingin memeriksa kondisi Adeline" kata Isabella membuat Raiven langsung bangkit dari duduknya.
"Baiklah, Oma duduk lah saya sendiri akan memeriksa kondisi Adeline" kata Raiven langsung di balas senyuman Isabella.
"Ayo Adeline silahkan kamu berbaring sebentar" kata Raiven sembari menepuk kasur busa tersebut.
"Baiklah" kata Adeline sembari naik ke atas kasur.
Adeline terus berusaha naik walaupun dirinya tidak naik naik dari tadi di kasur.
Kasur tersebut cukup tinggi untuk Adeline yang pendek membuat dirinya kesusahan.
Raiven yang tadi mengambil alat untuk memeriksa melihat tingkah Adeline membuat dirinya tersenyum tipis.
Raiven langsung meraih tubuh Adeline langsung membaringkan tubuh tersebut.
Isabella yang melihat tingkah Adeline hanya terkekeh geli melihat nya.
"Apa ada masalah Raiven" kata Isabella menatap Adeline yang sedang di periksa oleh Raiven.
"Tidak ada masalah, cukup istirahat dulu"
"Dan jangan sampai kelelahan" kata Raiven sembari menaruh peralatan nya.
"Baiklah terima kasih banyak Raiven" kata Isabella langsung di anggukkan oleh Raiven.
"Bagiamana kabar keluarga mu Raiven" kata Isabella sembari menatap Raiven yang membantu Adeline turun.
"Baik Oma" kata Raiven.
Sejak dirinya awal bertemu keluarga Azergara dan Alexander membuat dirinya lebih dekat di tambah dirinya mengenal seorang perempuan yang dirinya rawat.
Yaitu Adeline, Raiven pertama kali berkenalan dengan Adeline ketika Adeline sedang berada di taman sendirian.
Karena di saat itu Adeline tidak menyukai keramaian membuat dirinya berkunjung di taman dan Adeline bertemu Raiven menghampiri nya pertama kalinya.
Sejak saat itu Adeline dan Raiven dekat sampai sekarang hingga mereka mempunyai hubungan.
Di tambah keluarga Alexander, Azergara dan Valiz menyetujui hubungan mereka.
Hubungan mereka berjalan lancar walaupun terkadang ada perselisihan, tetapi tidak membuat hubungan antara mereka retak begitu saja.
Ternyata benar cinta itu sulit di tebak.
Seperti Adeline yang hanya pasien rumah sakit namun mencintai seorang Pria yang berprofesi sebagai dokter.
Setelah pertemuan di rumah sakit tepat nya hari ini Raiven mengajak Adeline untuk jalan jalan sebelum dirinya pergi ke luar negeri untuk menjalankan dinas nya.
"Hari ini kita kemana kak " kata Adeline sembari menatap ke arah depan jalanan.
"Hari kita pergi ke Cafe yang baru buka" kata Raiven sembari mengemudikan mobil dengan sebelah tangannya.
Karena satu tangan nya lagi dirinya gunakan untuk memegang tangan Adeline dengan erat.
Walaupun hubungan mereka sudah beberapa Minggu membuat kedua orang tersebut masih canggung.
"Apa kita turun" kata Adeline menatap mobil yang berhenti tiba-tiba.
"Ayo turun kita sudah sampai" kata Raiven menggenggamnya.
Raiven turun dari mobil lalu membuat bukakan pintu mobil untuk Adeline.
Mereka memasuki Cafe yang identik dengan suasana tenang dan damai.
Ditambah banyak ukiran ukiran yang terbuat kayu dan bunga yang berada di pinggir pinggir Cafe tersebut.
Cafe tersebut di isi oleh orang orang yang sedang jatuh cinta atau tepat nya bersama pasangan nya untuk meminum cafe atau roti di Cafe tersebut.
"Apa kamu menyukai nya" kata Raiven kaku menatap Adeline dengan lembut.
"Iya tempat nya bagus banyak bunga nya" kata Adeline sembari terpanah menatap bunga bunga Cafe tersebut.
"Aku mau coklat panas sama Roti" kata Adeline sembari menatap roti roti yang terpajang di Cafe tersebut.
Melihat tingkah laku Adeline membuat Raiven tertawa kecil karena gemas.
"Itu saja ada yang lain" kata Raiven langsung di geleng geleng kan oleh Adeline.
Ketika Gadis lain bertemu dengan nya mereka akan malu malu untuk memesan makanan.
Namun, berbeda dengan Adeline belum dirinya menawarkan diri untuk memesan makanan tetapi dirinya telah menunjuk apa yang dirinya inginkan.
Hal itu membuat Raiven suka dengan perbedaan adeline dengan wanita lain.
Ketika wanita lain gila terhadap lelaki berbeda dengan Adeline yang tidak menggilai lelaki.
Apalagi ketika dirinya untuk mengajak Adeline menjadi kekasih nya butuh beberapa hari untuk mendapatkan nya karena Adeline tidak menyukai berhubungan antara pria.
Adeline mempunyai trauma terhadap hubungan seperti pernikahan itu salah satu nya membuat dirinya sulit mengajak Adeline.
Ketika wanita memiliki trauma di masa lalu membuat dirinya sulit menerima dengan ada yang masa depan.
Seperti pernikahan, keluarga, dan kasih sayang.
Ketika orang Gagal dalam hal tersebut membuat dirinya tidak mempercayai nya.
Dan itu lah yang di rasakan oleh Adeline.
Tbc.
Silahkan tinggalkan komentar kalian dan vote nya ya.
Cerita diatas berisi 800+.
Cerita ini 💯 asli.
Silahkan di tunggu bab selanjutnya
Jangan lupa Vote 🫵🏼.
Untuk jadwal seperti biasa ya 🙂↕️.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELINE [END]
Short StorySilakan follow dulu sebelum membaca DILARANG PLAY GIAT ❗❗ •Tidak di sensor ❗ •Karya Asli !!! •Tidak play giat❗🚫 •silakan tinggalkan komentar Anda dan Vote Anda. Belum di revisi !!! Dibuat : 11 mei 2024 End. : 3 Agustus 2024