Waktu terus berjalan hingga dimana Adeline berusia 2 tahun, dimana tepat nya Adeline sedang di masa pertumbuhan yang di dampingi oleh Adelina.
"Ma " kata Adeline yang berada di kamar sembari melihat sekeliling mencari sang ibu
"Ma.." kata Adeline dengan mata yang sudah berkaca kaca
"Nona kecil sudah bangun" kata seorang pelayan sembari mendudukkan Adeline secara perlahan
Di umurnya sekarang Adeline bisa duduk sendiri karena terhalang perut yang gendut sebab di usia nya beranjak sembilan bulan Adeline sangat menyukai semua jenis makanan.
Membuat Adelina yang harus menjaga pola makannya agar tidak menyebabkan obesitas
Walaupun dirinya berisi tidak menghalanginya untuk berjalan jalan
"Mama ana" kata Adeline sembari menatap wajah pelayan tersebut"Mama Adeline sedang di dapur"
"Pul" kata Adeline sembari
memiringkan kepalanya sembari tersenyum
"Iya, ayo nona " kata pelayan sembari menatap Adeline yang berjalan di samping nya
Saat Asik asik berjalan bersama bibi Adeline tiba tiba menatap Raditya yang lewat
"Papa" kata Adeline sembari melihat Raditya namun bukan di jawab oleh Raditya tapi dirinya hanya melewati makhluk manis tersebut
Melihat Raditya seperti itu membuat Adeline hanya terdiam lalu dirinya melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur menemui sang ibu
"Mama"
"Jangan lari lari" kata Adelina sembari menatap tajam ke arah putrinya
Adeline yang mendapatkan tatapan tajam tersebut hanya tersenyum karena dirinya memang salah
"Itu apa" kata Adeline
"Kue"
"Ue"
"Mama asak ue" kata Adeline membuat Adelina tertawa mendengar ucapan Adeline
" Mama apa tawa" kata Adeline kebingungan menatap wajah sang ibu
"Ade nak mam" kata Adeline sembari mengusap perutnyaAdeline pun makan bersama Adelina
Waktu terus berganti malam , Adeline sudah tertidur pulas karena kelelahan bermain saat siang hariDring
Suara hp milik Adelina berbunyi dan Adelina pun terdiam karena mendapat pesan ancaman dari telpon
+623937383..
Foto
Mati lu semua
Gua akan menghabis semua keluarga lu termasuk anak lu Adelina
Adelina yang marah mendapatkan pesan tersebut langsung menghampiri Raditya yang berada di kamar nya
"Raditya" kata Adelina langsung melihat Raditya yang sedang merokok di balkon
Bug
Suara pukulan mendarat di pipi Raditya, Raditya tidak terima atas pukulan tersebut langsung memukul Adelina tepat di wajahnya
"Kamu bilang Adeline akan aman"
"Tapi ini apa, mereka akan menangkap Adeline"
Mendengarkan ucapan tersebut membuat Raditya terdiam apalagi Adelina mengatakan nya sambil tersedu sedu
"Kamu bohong Raditya"
"Kamu bilang Adeline tidak akan ada tahu tapi apa semua orang tahu tentang nya, Raditya"
"Bagiamana mereka nanti akan membunuh adeline, Raditya "
"Jika itu sempat terjadi orang yang pertama kali akan mati itu adalah kau"
Kata Adelina langsung pergi dari kamar Raditya"Argh"
"Dasar Danendra anjing"
"Berani berani nya dia mengganggu keluarga gua"
Setelah mengatakan hal itu Raditya langsung pergi mencari seorang perempuan yang membuat keluarga nya menjadi begini
Raditya langsung pergi dengan motor nya
Setelah cukup jauh perjalanan dirinya sampai di gedung tua yang letaknya sangat jauh di dalam hutan
Clek
"Raditya" gumam perempuan tersebut
"Dimana Adelina" kata perempuan tersebut menatap Raditya dengan sendu
"Kenapa"
"Adelina itu bukan urusan mu"
"Adelina anak aku Raditya"
"Aku tahu kau menculik nya"
"Sekarang dimana dia"
"Kenapa kau bertanya"
"Kalau kau tahu Adelina bersama ku kenapa kau tidak memberitahu yang lain" kata Raditya
"Cih... Jalang seperti hanya memeras harta saja tidak patut di pertahankan "
"Apa maksud mu" Teriak perempuan
Plak
Suara tamparan keras berasal dari Raditya
"Kau itu sebenarnya mencintai siapa"
"Danendra atau Alexander"
"Apa kau tahu karena kau aku selalu di jadikan alat dan musuh mereka "
"Aku hanya ingin bahagia Adelia" teriak Raditya menatap tajam ke arah Adelia yang terikat di kursi
"Aku tahu kau mencintai nya" kata pelan Adelia sembari menundukkan kepalanya
"Sembunyikan dia dari Danendra"
"Aku hanya mencintai Alexander dan aku tidak tahu bahwa pria lugu dan polos itu Danendra saat itu"
"yang aku tahu Danendra hanya siswa yang polos tanpa obsesi" kata Adelia membuat Raditya terdiam
"Pergi dari sini, Danendra akan datang"
"Selamat Adelina dan bayi nya hanya itu yang aku itu aku minta padamu"kata Adelia membuat Raditya mengangguk kepalanya
"Pergi lah biar aku saja yang mati disini" setelah Adelia mengatakan hal itu membuat Raditya yang sedang emosi langsug luluh dan Raditya ingin menyusun rencana agar Adelina selamat
Tbc.
Silahkan tinggalkan komentar kalian dan vote nya ya.
Cerita ini 💯 asli.
Silahkan di tunggu bab selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELINE [END]
Kısa HikayeSilakan follow dulu sebelum membaca DILARANG PLAY GIAT ❗❗ •Tidak di sensor ❗ •Karya Asli !!! •Tidak play giat❗🚫 •silakan tinggalkan komentar Anda dan Vote Anda. Belum di revisi !!! Dibuat : 11 mei 2024 End. : 3 Agustus 2024