Adeline flowers²² (masa lalu)

144 6 0
                                    

Tidak sangka waktu terus berputar hingga Adelina telah melahirkan bayi kecil perempuan.

Bayi perempuan yang sangat mirip dengan nya, Bayi yang kecil yang lahir di rumah sakit.

Bayi kecil yang lahir normal dengan tubuh sehat dengan berat yang normal.

Bayi kecil yang memiliki kulit putih dengan semu merah yang berada di pipinya.

Walaupun Adelina tinggal bersama kekasih dirinya tapi sang kekasih tidak pernah lagi bertemu sejak kejadian ketika kekasihnya mencekiknya.

Pria tersebut membebaskannya.

Walaupun dirinya sendiri bingung dengan pria tersebut karena memberikan pembantu dan bodyguard agar dirinya tidak kesepian.

Kekasihnya tersebut tidak datang untuk menemaninya ketika lahiran.

Namun kekasih sempat melihat dirinya melahirkan bayi perempuan nya.

Pria yang terkadang menyakitinya dan juga terkadang lembut padanya.

Entah kenapa dirinya bisa bertemu pria tersebut yang tidak lain Raditya.

...

Bug

Sebuah pukulan mendarat di pipi seorang pria.

"Kau itu ku suruh untuk membunuh bayi tersebut Raditya"

"Kenapa kau masih mempertahankan nya" kata pria yang menggunakan jas melekat di tubuh nya.

"Kau itu hanya pria pecundang Raditya"

"Kau ku suruh untuk menghancurkan sampai tidak ada yang tersisa"

"Tapi kau menyembunyikan wanita itu" kata pria tersebut yang tidak lain adalah Danendra.

"Apa kau mulai mencintai wanita jalang itu" kata pria tersebut yang menarik rambut Raditya.

"Tidak" tekan Raditya.

"Jika tidak maka bunuh dia Raditya" kata Danendra Raditya dengan tatapan kebencian.

"Aku tidak bisa ayah"

"Aku bukan pembunuh" kata Raditya dengan mata yang memerah.

"Cukup sudah Keluarga Alexander menderita karena Adelina telah hamil diluar nikah" kata Raditya memohon pada Danendra.

Plak

"Cukup, itu yang kau katakan cukup"

"Kau tau, orang yang membuat keluarga menderita itu adalah Alexander"

Kata Danendra sembari mencekik leher Anak nya.

Raditya Ranjaya adalah putra pertama dari keluarga Danendra.

Putra yang di asingkan oleh Danendra karena mengganggap Raditya hanya memalukan nya saja.

"Dia membuat Adelia pergi meninggalkan ku"kata Danendra sembari mengingat masa lalu nya.

"Aku sangat mencintainya Raditya"

"Kau bukan mencintai nya kek tapi kau terobsesi kepadanya" tekan Raditya membuat Danendra langsung melayang Tamparan keras kepada sang Anak.

"Kau itu hanya hama Raditya"

"Kau ku suruh menghancurkan anak kesayangan nya tapi kau malah menyembunyikan"

"Ingat Baik baik kalau suatu saat nanti akan terjadi bencana besar"

"Dan kau akan menyesalinya" kata Danendra langsung pergi dari ruangan tersebut.

Raditya mendengarkan ucapan tersebut hanya terdiam lalu tersenyum tipis.

Dirinya ingin bahagia dengan orang ia cintai tapi kenapa Ayah nya selalu ingin menghancurkan orang yang selalu dekat dengan nya.

Contoh saja Ibu nya.

Raditya itu hanya sebuah alat bagi Danendra untuk menghancurkan keluarga Alexander.

Sebenarnya Raditya sangat mencintai gadis kecil dan lugu itu.

Tetapi Danendra selalu mengancam dirinya jika dirinya sempat membuat gadis tersebut bahagia.

Raditya hanya ingin bahagia.

Itu saja.

Setelah kepergian Danendra, Raditya terduduk lemas, dirinya merasa dia tidak berguna lagi karena dia tidak berbuat apa apa.

Raditya merasakan pening di area kepalanya.

Setelah beristirahat sebentar dirinya langsung pergi menuju mansion di mana Adelina bersama bayinya.

Saat dirinya telah sampai di mansion, Raditya bisa melihat keadaan mansion milik sepi.

Karena sekarang telah pukul setengah sebelas malam.

Saat dirinya melewati ruang dimana kamar Adelina dan bayi berada, Raditya bisa menatap pintu kamar yang tertutup itu.

Entah kenapa ada dirinya mendorong pintu kamar Adelina yang memperlihatkan Adelina dan bayi yang sedang tertidur lelap.

"Maafkan aku" kata Raditya sembari menatap wajah Adelina.

"Benar yang kau katakan aku pria paling buruk" kata Raditya.

"Kau begitu mirip dengan nya" kata Raditya sembari mengelus pipi bayi perempuan nya.

"Jangan pernah membenci ibu mu tapi benci lah aku yang membuat ibu begini"

Setelah mengatakan itu, Raditya langsung mengecup kedua perempuan tersebut tepat di kening mereka masing masing.

Raditya langsung pergi menuju ke arah kamarnya karena tidak mau mengganggu kesayangan.

Malam ini Raditya sedang duduk di balkon miliknya.

Raditya memikirkan bagaimana cara membuat Danendra berhenti menghancurkan keluarga nya dan keluarga Alexander.

Sejak Danendra mengetahui Adelina bersama nya, membuat Raditya selalu menjadi sasaran empuk Danendra.

"Dasar tua Bangka" gumam Raditya.

"Jika bukan karena perempuan itu tidak mungkin aku harus begini"

"Cinta itu rumit"

"Sangking rumitnya semua orang yang jadi korban nya"

"Merepotkan saja"

Setelah berlarut-larut dalam pikiran, Raditya langsung pergi menuju kasur miliknya untuk tidur.


Tbc.

Silahkan tinggalkan komentar kalian dan vote nya ya.

Cerita diatas berisi 800+.

Cerita ini 💯 asli.

Silahkan di tunggu bab selanjutnya


ADELINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang