Mansion Alexander
Setelah beberapa hari Adeline melakukan perawatan di rumah sakit, hari ini dimana dirinya pulang ke rumah kakek bersama sang ibu.
Sejak adeline bangun dari pingsan nya dirinya syok melihat sang ibu berada di depan nya membuat dirinya menangis terisak Isak setelah mendengarkan ucapan sang ibu yang menjelaskan semuanya.
"Ayo kita masuk" kata Isabella sembari tersenyum manis menatap keluarga di depannya
"Maa, dimana papa" kata Adeline sembari menatap wajah Adelina yang sedang menuju ke arah dapur
"Di taman belakang" kata Adelina sembari tersenyum menatap putri kecilnya
"Pergi lah tempat papa mu, karena dia malu ingin bertemu dengan mu" kata Alexander sembari menatap Adeline
Adeline yang mendengarkan ucapan tersebut hanya tersenyum dan beranjak menuju ke arah teman belakang dimana Raditya berada.
Setelah Adeline sampai di taman belakang dirinya menatap Raditya yang sedang duduk di kursi taman sembari menatap tanaman
Adeline langsung menghampiri Raditya yang duduk sembari melamun, membuat Adeline menyentuh tangan Raditya
"Papa" kata Adeline sembari tersenyum manis kepada Raditya
Mendengarkan ucapan Adeline membuat Raditya menatap orang yang berada disampingnya.
"Apa kamu menyayangi mama" kata Adeline sembari menatap lurus ke depan
Raditya mengerutkan keningnya entah tidak paham ucapan Adeline namun dirinya tetap menjawab pertanyaan anaknya.
"Tentu"
"Apa kamu menyayangi anaknya juga" kata Adeline sembari tersenyum
"Tentu"
"Lalu kenapa papa tidak ada di saat aku bangun" kata Adeline sembari tersenyum sendu
"Aku tidak mau mengganggu mu" kata dia datar Raditya yang terhalang gengsi
"Papa bukan pengganggu "
"Padahal ade ingin ketika Ade bangun papa ada di samping Ade" kata Adeline sembari menatap kosong mata Raditya
"Mama sudah memberitahu semua nya"
"Mama bilang Ade harus memaafkan papa"
"Tapi disaat itu Ade belum bisa maafkan papa namun mama bilang jika papa tidak ada bukan Ade tidak ada disini" kata Adeline sembari menatap berkaca kaca ke pada Raditya
"Kau papa ku kenapa kau tidak mau dekat bersama ku".kata Adeline sembari menunjuk nunjuk Raditya"Walaupun pada awalnya aku sangat benci papa karena papa tidak mau bicara dengan ku karena aku anak yang tidak diinginkan" kata Adeline
"Siapa yang bilang begitu " kata Raditya yang tidak menyukai ucapan nya"Tentu saja kau, kau tidak mau bicara bersama ku kau tidak mau bermain dan bercerita bersama ku"
"Apa benar aku anak mu hiks...." Kata Adeline sembari menangis
"Tentu saja kau anak ku tentu saja" kata Raditya sembari memeluk Adeline
"Hikss.. jangan pergi lagi"
"Adeline sendiri disini...."
"Adeline ingin punya papa..." Kata Adeline membuat Raditya terdiam
Entah rasa sakit di hatinya ketika mendengarkan tangisan Adeline membuat dirinya tidak sanggup untuk tidak menangis"Aku mencintai papa"
"Aku juga mencintaimu" kata Raditya sembari mengecup kening milik Adeline
Adelina hanya menatap kedua orang yang ia cintai di pintu setelah mendengarkan ucapan adeline
Termasuk juga Alexander menatap kedua orang tersebut, dirinya merasakan kebahagiaan yang sebelumnya
Walaupun keluarga tidak lengkap seperti dulu tapi dirinya merasakan kesempurnaan di dalam nya
Ternyata benar, kita harus memaafkan masa lalu dan mulai lah masa depan yang cerah dan menciptakan cerita cerita yang indah ke depannya"Mereka akhirnya berdekatan" kata Adelina membuat Alexander
tersenyum melihat tingkah Adeline dan bersama Raditya yang saling tersenyum bercanda ria"Kapan kalian akan menikah" kata Alexander membuat rona pipi Adelina muncul
"Jangan lama lama Adeline juga ingin adik" kata Alexander membuat Adelina tertawa kecil
"Kakek, kenapa kalian berdua disana" kata Adeline sembari tersenyum menatap mereka
"Anak kecil tidak boleh kepo"
"Is Adeline sudah besar"
"Lihat lah Adeline udah tinggi " kata Adeline sembari menatap ke arah tubuhnya
Mendengarkan ucapan Adeline membuat Raditya, Adelina dan Alexander tertawa
"Ayo masuk, kita makan dulu" kata Adelina sembari menatap putri nya
Mendengarkan ucapan Adelina, Adeline langsung mengangguk kan kepalanyaSetelah Adeline dan Adelina pergi membuat Alexander menatap Raditya yang berada di samping nya
"Kapan" kata Alexander sembari menatap tajam ke arah Raditya
"Kapan apa" kata Raditya sembari mengangkat sebelah alisnya seolah tidak tahu apa yang dikatakan Alexander
"Kapan kau menikahi nya""Jika kau terlalu lama menikahi anak ku maka aku akan mencari orang lain untuk menjadi suaminya"
"Tidak bisa " kata Raditya yang tidak menyukai ucapan Alexander
"Apa nya yang tidak bisa, aku adalah ayah nya aku bisa memutuskan kapan dia menikah " kata Alexander sembari tersenyum miring
"Aku memberikan waktu seminggu Jika kau tidak mau aku akan mencari pengganti nya"
Setelah mengatakan hal itu membuat Alexander langsung pergi dari hadapannya
Raditya hanya terdiam ucapan Alexander bukan dirinya tidak mau untuk menikahi Adelina namun dirinya terhalang gengsi yang cukup tinggi membuat dirinya sangat lambat dalam hal memutuskan sesuatu
"Aku harus mencobanya" kata Raditya sembari menyemangati diri nya
Dirinya sangat mencintai Adelina sejak mereka awal bertemu saat di sekolah namun gengsi yang sangat tinggi itu membuat sulit
Setelah menyemangati diri nya Raditya langsung pergi ke ruang makan
Saat sampai di ruang makan Raditya bisa melihat Adelina tertawa sembari menata piring nya
Melihat Adelina tertawa membuat hati kecil nya sangat senang di tambah tawa Adelina yang cukup menawan membuat diri sangat terpesona dengan Adelina
Saat Raditya duduk di kursi miliknya tanpa sengaja Raditya menatap Adelina yang menatap nya sembari tersenyum
Membuat dirinya sangat senang tanpa sadar bahwa telinga nya memerah karena mendengar suara tawa Adelina yang telah lama hilang sekarang akhirnya kembali
"Kenapa telinga papa merah"
Tbc.
Silahkan tinggalkan komentar kalian dan vote nya ya.
Cerita diatas berisi 800+.
Cerita ini 💯 asli.
Silahkan di tunggu bab selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELINE [END]
Short StorySilakan follow dulu sebelum membaca DILARANG PLAY GIAT ❗❗ •Tidak di sensor ❗ •Karya Asli !!! •Tidak play giat❗🚫 •silakan tinggalkan komentar Anda dan Vote Anda. Belum di revisi !!! Dibuat : 11 mei 2024 End. : 3 Agustus 2024