Adeline flowers⁹

345 15 0
                                    


"Aku ke sini ingin membicarakan tentang Adelina" kata Alexander membuat semua orang yang berada didalam mansion tersebut terdiam.

Mereka tidak pernah mengungkit masa lalu karena Alexander sendiri menyuruh mereka untuk tidak membicarakan nya namun entah apa Alexander membicarakan nya sendiri dan itu membuat mereka bingung.

"Kenapa kamu membicarakan nya Alexander" kata wanita berkepala lima tersebut yang tidak lain adalah Isabella Alexander Azergara.

"Aku ingin mengatakan bahwa Adelina telah meninggal" kata Alexander membuat Isabella dan Thomas mematung.

"Itu tidak mungkin" kata Isabella dengan bergetar.

"Apa yang kamu katakan Alexander" kata Isabella sembari menaikkan nada bicara nya menjadi tinggi.

"Ma tenang, apa yang di ucapkan papa itu benar" kata Bella sembari menenangkan Isabella.

"Adelina pergi meninggalkan kita, namun dia meninggalkan putri kecilnya sendiri sekarang" kata Alexander.

"Putri" kata Isabella sembari menatap Alexander.

"Ya, dia cucu mu Isabella" kata Alexander.

"Aku datang ke sini untuk menitipkan Adeline yaitu putri kecilnya Adelina kepada mu. Aku tidak ingin gagal lagi dalam menghadapi keluarga ku, cukup Adelina yang pergi jangan sampai Adeline pergi juga " kata Alexander membuat semua orang terdiam.

" Aku mengintipnya kepada mu bukan tanpa alasan Isabella" kata Alexander sembari menghembuskan nafas berat nya.

"Adeline sekarang sedang mengalami masa pemulihan pada dirinya, aku tidak ingin dirinya terluka karena musuh ku Isabella" kata Alexander.

"Adeline tumbuh dengan banyak rintangan, dirinya di bully dan dirinya selalu tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya "

"Hal itu membuat Adeline selalu merasakan kesepian, putus asa dan depresi"

"Ada hal ingin ku katakan bahwa Adeline mengalami gangguan mental Anxiety disorder"kata Alexander sampai dirinya menceritakan sampai akhir.

"Aku tidak menyangka bahwa cucu ku mengalami kesulitan karena orang tuanya"kata Isabella membuat mereka terdiam.

"Aku pernah bilang ke kalian semua bahwa ketika punya anak maka jaga mereka, sayangi mereka namun Adelina tidak mendengar ucapan di waktu yang lalu" kata Isabella.

"Jangan mengikuti jejak ibu mu ini karena membuat anak kalian hancur"kata Isabella membuat mereka terdiam.

"Bella , Zela dan kamu Zefa tolong dengarkan baik baik kalian itu sudah menjadi ibu rumah tangga tolong jangan membuat anak kalian hancur karena masalah kalian sebagai orang tua" kata Isabella membuat mereka mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Dimana cucu sekarang" kata Isabella.

"Aku sudah bawahan ku menaruhnya di dalam kamar mu" kata Alexander membuat mereka mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Dimana cucu yang lain" kata Isabella menatap ke arah semua cucunya.

"Dimana Luis, Arven, Ammar, Ale dan Arsen" kata Isabella memeriksa cucunya semua.

"Suruh mereka datang kesini dalam waktu 20 menit" kata Isabella menyuruh asistennya.

"Yang tua disini adalah Ammar dan yang muda disini Adeline" kata Isabella.

"Bagaimana sekolah Rebecca " kata Thomas melihat cucu nya.

"Baik opa" kata Rebecca.

"Dan kalian Vino dan Deca" kata Thomas.

"Baik opa" kata mereka berdua.

"Carikan dokter terbaik untuk cucu ku Thomas" kata Isabella beranjak untuk menemui Adeline membuat Thomas langsung mengangguk kan kepalanya.

"Istirahat lah kalian semua ke kamar nanti malam kita lanjutkan" kata Thomas langsung beranjak dari Sofa.

Azergara siapa yang tidak kenal dengan marga tersebut, keluarga yang memiliki kekayaan terbesar nomor ke 2 di negara Amerika Serikat.

Keluarga Azergara yang terdiri dari tuan Thomas Azergara dan nyonya Isabella Alexander Azergara.

Yang memiliki anak kandung bernama Zafa Azergara dan menantu Gerland Bimantara.

Dengan ketiga anaknya bernama Ammar Azergara, Arsen Azergara dan kafka Azergara.

Di keluarga Azergara mereka juga mempunyai anak angkat yaitu tuan muda Ardian Azergara dan ardion Azergara.

Keluarga Azergara memiliki perusahaan pertambangan dan senjata yang tersebar luas di beberapa negara di dunia.

Isabella saat ini sedang tersenyum melihat wajah polos sedang tertidur berada di kamar milik nya.

"Apa kamu bahagia nanti saat membuka mata mu" kata Isabella sembari mengelus pipi bulat milik Adeline.

"Jadilah anak yang baik" kata Isabella sembari mencium kening milik Adeline.

Isabella tidak menyangka bahwa Adelina melahirkan putri kecil yang sangat manis dan cantik, memiliki tubuh ideal dan kulit yang putih pipi yang bersemu merah membuat orang gemas melihat nya.

Andai dirinya bisa melihat di saat Adeline lahir dirinya pasti bangga namun itu hanya angan angan dirinya saja.

Setelah melihat keadaan Adeline Isabella langsung pergi dari kamar tersebut.

....

"Oma, nanti vino sekolah disini" kata Vino melihat Isabella sedang membaca buku.

"Iya, karena jika kalian pulang ke inggris sekarang akan tanggung" kata Isabella.

Setelah Adeline di temukan keluarga Alexander ingin tinggal di mansion utama mereka. Namun, ketika melihat keadaan Adeline mereka menunda untuk sementara tapi setelah kejadian dimana Adeline di bully tidak ada lagi alasan untuk menetap di Amerika Serikat.

"Oma" kata Vino sembari menatap wajah Isabella.

"Apa" kata Isabella tanpa melihat Vino.
"Kenapa nama oma ada marga Alexander nya" kata Vino membuat semua orang yang berada di ruang keluarga terdiam melihat nya.

"Rahasia" kata Isabella.

"Bukankah aneh Oma, Kakek Alexander anak tunggal tapi nama Kakek tersemat dalam nama oma" kata Vino menatap Isabella dengan curiga.

"Katakan lah Oma"
kata Vino menatap Isabella.

"Kepo" kata Isabella langsung bangkit menuju ke arah ruang kerja milik Thomas.

"Maa" kata Vino menatap Zela.

"Nanti kamu tahu Vino" kata Zela menjawab pertanyaan anaknya.

"Kapan ma"

"Kenapa keluarga kita itu penuh hal yang terduga, apalagi ketika Adeline datang lalu nama oma" kata Vino sembari menatap Zela.

Zela yang tahu tatapan anaknya hanya tersenyum mendengarkan ucapan tersebut.

"Suatu saat kamu akan tahu, entah itu besok atau beberapa tahun kemudian" kata Bella tiba tiba.

"Jangan terlalu penasaran nanti kamu akan hancur ".kata Rebecca yang sedang memakan cookies.

"Kamu kira keluarga kita itu berbahaya sampai hancur kata mu" kata Vino seolah tidak setuju ucapan Rebecca.

"Kan mana tau" kata Rebecca.

Tbc.

Silahkan tinggalkan komentar kalian dan vote nya ya.

Cerita diatas berisi 800+.

Cerita ini 💯 asli.

Silahkan di tunggu bab selanjutnya


ADELINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang