Adegan kekerasan 🚫🚫
Tidak untuk anak di bawah umur.Byur.
Suara tersebut menggema di sebuah ruangan yang penuh dengan darah, ruangan penuh alat alat penyiksaan dengan bau anyir darah yang melekat diruang tersebut.
"Mati lu jalang" kata seorang pria melihat dua orang yang sedang disiksa tanpa berhenti.
Krek
Sejumlah pria dan wanita yang mendengarkan suara patahan tulang tersebut tersenyum lebar.
"Siram pakai air lemon" kata perempuan sembari menghisap rokok yang berada di tangan nya.
Bodyguard yang mendengarkan ucapan tersebut langsung menyiram kedua orang tersebut.
Kedua orang yang disiksa hanya menangis dalam diam karena mulut mereka di sumpal dengan kain.
Salah satu pria langsung berdiri dari duduknya langsung mengambil palu yang cukup besar.
Bug.
Suara palu yang menggelegar di dalam ruangan tersebut membuat pria tersebut tersenyum.
"Kau menghancurkan adik ku maka kau juga akan ku hancurkan" kata pria tersebut yang tidak lain Vino.
Vino mengarahkan palu tersebut kepada kepala lawan nya dengan tersenyum senang.
"Dia kesenangan Vino" ujar wanita yang menghisap rokok yang tidak lain adalah Bella.
"Kapan kalian akan memperkosanya" kata seorang perempuan yang di duduk di antara pria dan wanita yaitu Rebecca.
"Kamu tidak sabar cantik" kata Isabella sembari menatap wajah lawannya.
"Kau kelihatan tidak sabar Rebecca" kata Deca yang mencongkel salah mata lawan yang disiksa nya.
"Aku selalu muak dengan orang lain " kata Deca.
"Harus bersikap baik maksud mu padahal kau iblis Deca" kata Zela menatap wajah keponakan nya.
Mendengarkan ucapan Zela membuat semua orang tertawa disana.
"Perkosa mereka" kata Bella sembari menatap bawahannya.
"Hancurkan kemaluan setelah perkosaan tersebut" Rafael menatap lawan yang sedang di perkosa oleh bodyguard.
"Kau terlalu cepat menyiksa nya Rafael" kata Luis sembari menatap kedua lawan nya tanpa minat.
"Semakin cepat itu lebih baik bukan" kata Rafael.
"Cukup" kata Thomas melihat lawan yang telah sekarat.
"Berikan air Lemon pada yang tempat kalian perkosa" kata Rayanka.
Membuat bodyguard tersebut langsung menyiram air lemon tepat dimana mereka memperkosa lawan tuan.
"Aku akan menjahit nya" kata Arvenza sembari mengambil jarum jahit yang cukup besar.
Arvenza langsung menjahit kemaluan lawannya sehabis di perkosa tanpa bius.
Setelah menjahit tersebut Ale langsung menghancurkan kemaluan lawannya membuat semua orang yang berada di sana tertawa.
"Pertunjukan yang bagus" kata Isabella langsung beranjak dari sana.
"Semoga Kau tenang disana Claudia dan Adelio" kata Rebecca sembari menatap kedua lawan dengan jenis kelamin yang berbeda.
"Seharusnya kita juga menyiksa pria tersebut" kata Deca menatap mayat yang tergeletak di lantai itu.
Deca tidak tahu pria tersebut Karena dirinya di suruh keluarga nya untuk menyiksa korban nya.
"Karena gara gara pria tersebut Adeline di bully oleh perempuan itu" kata Vino sembari menatap mayat itu.
"Mari kita membersihkan diri kita lalu pulang ke mansion " kata Alexander tanpa bantahan mereka.
...
Mansion.
"Kapan kamu bangun cantik" kata Isabella melihat Adeline yang masih betah di atas kasur sembari tutup mata.
"Oma merindukan mu " kata Isabella sembari memegang kedua tangan Adeline.
Sejak Keluarga Alexander datang kesini membawa Adeline, Adeline belum membuka matanya sampai saat ini.
Saat Isabella memandang wajah Adeline sampai tidak sadar bahwa Thomas datang melihat Isabella.
"Eum" suara pelan Adeline membuat Isabella langsung menatap nya.
Isabella langsung beranjak mencari yang lain.
Saat Isabella membalikkan tubuh nya dirinya langsung melihat Thomas.
"Jangan khawatir aku sudah menyuruh Eren untuk memanggil dokter" kata Thomas tahu sikap sang istri.
Setelah beberapa menit kemudian semua keluarga langsung ke kamar Adeline yang sedang di periksa oleh dokter.
Adeline juga telah membuka matanya berapa menit yang lalu membuat keluarga bernafas lega.
"Bagaimana dokter" kata Isabella menatap dokter yang memeriksanya cucunya.
"Keadaan sudah cukup pilih dan harus dirawat karena cedera nya dan untuk trauma bisa pulih namun tidak bisa hilang sepenuhnya" kata dokter membuat mereka bernafas lega.
"Jika Nona Adeline miliki trauma kecil itu bisa hilang namun ini cukup besar membuat dirinya tidak bisa hilang sepenuhnya " kata Dokter setelah memeriksa.
"Baiklah saya permisi dahulu , ini obat yang harus di beli tuan" kata dokter tersebut menyerahkan kertas kecil kepada Thomas.
Thomas langsung menyerahkan kepada Eren untuk mencari obat tersebut.
Adeline yang sudah terbangun sejak berapa menit yang lalu hanya bingung menatap orang sekitar nya.
"Kalian siapa" kata pelan Adeline sembari menunjuk ke arah Isabella.
Isabella yang mendengarkan ucapan Adeline hanya bisa tersenyum manis.
" Perkenalkan kami keluarga mu" kata Isabella membuat Adeline bingung.
"Ini Oma Isabella Alexander Azergara" kata Zela jelaskan semua nama nama keluarga Azergara sampai akhir.
Adeline yang mendengarkan Ucapan Zela yang telah selesai menjelaskan membuat nya bingung karena tentang nama Oma.
"Kenapa nama Oma ada Alexander nya" kata Adeline membuat mereka semua terdiam.
"Karena Oma dahulu bagian keluarga Alexander" kata Zela dan langsung di anggukkan oleh Adeline.
"Tapi kenapa dahulu " kata Adeline membuat Zela dan Isabella hanya tersenyum mendengarkan ucapan Adeline.
"Karena Oma dahulu adalah Istri dari kakek mu Alexander namun sekarang mereka berpisah karena mereka tidak saling mencintai"
"Untuk marga Alexander kenapa Ada di nama Oma karena kakek memberikan pada Oma" kata Zela Langsung membuat Adeline menganggukkan kepalanya.
"Jadi itu sebabnya kalian menyembunyikan nya " kata Vino membuat mereka tersenyum.
"Sebenarnya tidak menyembunyikan nya tapi kami semua tidak ingin mengungkit masa lalu yang telah berlalu" kata Zela membuat Vino mengangguk kepalanya.
Tbc.
Silahkan tinggalkan komentar anda dan vote nya.
Cerita diatas berisi 800+.
Cerita ini 💯 asli.
Silahkan di tunggu bab selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELINE [END]
Historia CortaSilakan follow dulu sebelum membaca DILARANG PLAY GIAT ❗❗ •Tidak di sensor ❗ •Karya Asli !!! •Tidak play giat❗🚫 •silakan tinggalkan komentar Anda dan Vote Anda. Belum di revisi !!! Dibuat : 11 mei 2024 End. : 3 Agustus 2024