"Hati Hati kalian semua" kata Bella sembari tersenyum menatap semua anak dan ponakan nya.
Hari ini adalah hari pertama Adeline berangkat sekolah setelah beberapa minggu tinggal bersama keluarga Alexander.
Seperti permintaan Adeline, dirinya akan bersekolah di tempat dirinya sekolah dahulu.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh Adeline telah sampai di depan gerbang sekolah nya yang lama.
"Nona turun disini" kata supir yang mengantar Adeline.
"Iya pak, Adeline turun disini aja" kata Adeline langsung turun dan berpamitan pergi menuju ke arah kelasnya.
Disaat Adeline setiba di kelas nya di dirinya merasakan hal aneh yaitu sepi.
Tumben kelas nya sepi dan dirinya langsung membuka pintu.
Brak.
Sebuah air berwarna merah yang di dalam ember yang jatuh tepat di atas kepala nya.
Adeline merasakan dirinya basah ketika dirinya membuka pintu.
Membuat orang semua nya yang berada di sana langsung tertawa melihat dirinya."Adeline Adeline akhirnya sekolah lu jalang" kata seorang perempuan membelai pipi nya sembari tertawa pelan.
"Kemana lu selama ini , apa jangan jangan lu nge jalang " kata seorang perempuan tersebut membuat semua orang tertawa.
"Anjir murahan cok"
"Bukan murahan tapi gratisan"
Ucapan orang orang yang berada di kelas sembari tertawa mengatakan hal tersebut.
Suara tamparan menggema di dalam kelas yang di tempati Adeline.
tamparan tersebut membuat Pipi Adeline langsung membekas.
Siapa lagi bukan perempuan yang dari tadi mengganggu nya yaitu bernama Claudia.
"Setelah lu membuat masalah sama gua lu langsung pergi " Kata Claudia sembari tersenyum miring di depan Adeline.
"Aku gak buat apa apa Bel_" kata Claudia namun berhenti ketika tamparan begitu mendarat di pipinya.
"Berani lu sebut nama gua di mulut lu"
"Lu jalang yang miskin""Karena lu keluarga lu hancur" kata Claudia membuat semua orang tertawa disana.
"karena jalang di depan kita ini keluarga nya hancur"
"Argh" Teriak Adeline ketika rambutnya di tarik langsung oleh Claudia tanpa aba aba.
"Lu tau gak jalang gara gara wajah Lu Adelio suka sama lu"
Bug
Suara ketika Claudia menarik keras rambutnya lalu menghempaskan wajahnya ke dinding dengan keras.
Membuat dirinya merasakan suatu air mengalir di dalam hidung nya.
"Keren Claudia membuat jalang itu hancur"
Bug
Claudia menghempaskan wajahnya lagi ke dinding dengan keras.
Rasa sakit yang menjalar di kepala membuat air matanya mengalir.
"Ma.af" kata Adeline pelan namun ucapan dirinya tidak di hiraukan oleh Claudia.
"Lu tau gak kedatangan lu itu di dunia ini cuman menyusahkan orang saja Adeline"
"Lu itu gak ada berguna untuk orang ""Lu itu cuman jalang kecil yang gak ada tau dirinya dan menyusahkan orang saja" kata Claudia sembari menekan ucapan yang akhirnya.
Bug
Sebuah balok besar menghantam tubuhnya membuat Adeline tumbang di lantai kelas tersebut.
"Gara gara lu gua sering di bandingkan sama orang tua gua"
Bug
"Gara gara lu gua di benci Adelio"
"Gara gara lu gua gak dapat Adelio"
"Lu itu cuman menyusahkan orang tua Adeline "
"Lebih baik lu mati "
Bug
Suara balok tersebut menghantam tubuhnya.
"Lu mati sana, bitch" kata Claudia sembari menyiram air es di tubuh Adeline yang sudah tergeletak di lantai kelas tersebut.
Setelah melakukan hal tersebut semua orang langsung berhamburan keluar dari dalam kelas tersebut.
Membiarkan Adeline yang tergeletak tak berdaya.
"Mama Adeline capek" kata Adeline lirih pelan setelah itu dirinya pingsan di dalam kelas tersebut.
...
Hari sudah mulai malam matahari mulai terbenam.
"Adeline" kata Rebecca langsung menuju ke kamar Adeline namun dirinya tidak melihat Adeline di mana pun.
"Kakek"
"Kakek" kata Rebecca sembari teriak turun menuju ke arah kakek nya berada.
"Apa Rebecca"
"Mana Kakek" kata Rebecca langsung terisak Isak.
"Mana Kakek"
"Mana apa Rebecca, kamu jangan membuat kami khawatir" kata Bella bersama Zela yang baru datang.
"Mana adeline kek"
"Rebecca sudah mencarinya dalam kamarnya tapi dia gak ada kakek" kata Rebecca membuat semua orang langsung mencari Adeline.
Namun nihil mereka tidak menemukan Adeline.
"Pa kita ke sekolah Adeline saja , Bella khawatir dengan Adeline" kata Bella khawatir saat dirinya ingat bahwa terakhir Adeline pergi ke sekolah
Mereka langsung bergegas pergi menuju sekolah sembari membawa cukup banyak bodyguard untuk mencari Adeline.Tidak membutuhkan waktu lama mereka langsung sampai di sekolah Adeline.
"Adeline kamu dimana " gumam Rebecca sembari melihat sekitar sekolah.
Kakek Alexander langsung mengarahkan bodyguard nya untuk melihat semua kelas dan lorong tanpa sedikit terlewatkan.
"Dimana kamu Adeline" gumam Deca sembari melihat sekitar kelas kelas.
Bruk.Tiba tiba Deca langsung melihat Vino yang berusaha membuka pintu salah satu kelas.
Deca langsung melihat ke arah jendela dan betapa terkejutnya dirinya melihat adik sepupu yang tergeletak tidak berdaya.
Deca langsung berjalan cepat langsung menghantam pintu tersebut dan untung pintu terbuka.
Membuat Vino langsung mengangkat tubuh Adeline dengan pelan menuju Ke tempat kakeknya.
Deca langsung berjalan mengarahkan bodyguard nya untuk keluar sekolah.
Langsung di patuhi oleh mereka."Keluar kalian"
Membuat orang yang mendengarkan langsung keluar karena mereka tau apa yang terjadi pada selanjutnya.
Semua keluarga Alexander dan para suruhan langsung pergi meninggalkan sekolah tersebut.
Bom
Suara ledakkan begitu menggema dari sekolah membuat sekolah hancur dan terbakar seketika karena bom tersebut yang di pasang langsung oleh keluarga Alexander di saat telah menemukan Adeline.
Tbc.
Silahkan tinggalkan komentar dan vote nya.
Cerita diatas berisi 800+.
Cerita ini 💯 asli.
Silahkan di tunggu bab selanjutnya
Bagaimana menurut kalian cerita di atas👆🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELINE [END]
ContoSilakan follow dulu sebelum membaca DILARANG PLAY GIAT ❗❗ •Tidak di sensor ❗ •Karya Asli !!! •Tidak play giat❗🚫 •silakan tinggalkan komentar Anda dan Vote Anda. Belum di revisi !!! Dibuat : 11 mei 2024 End. : 3 Agustus 2024