Adeline flowers¹²

364 14 5
                                    

Bandara.

Sebuah pesawat mendarat di bandara internasional Amerika Serikat pada hari ini.

Dan banyak orang berlari lari dan bersusun rapi di pinggir pesawat yang baru mendarat.

Banyak mobil dan orang yang berpakaian baju hitam yang tersusun rapi.

Seperti kedatangan aktor atau aktris sampai semua orang berkumpul.

Hari ini pada tanggal 24 mei 2022 seorang berpakaian baju hitam turun di sebuah pesawat terbang.

Semua orang yang berada disana melihat pria tersebut langsung menundukkan tubuh mereka serentak.

"Selamat datang tuan muda"

ELZION GEVANDRA DANENDRA seorang pria dengan rahang tegas, hidung mancung, kulit putih , tinggi sekitar 195 cm yang mempunyai wajah tampan bak dewa langit.

Semua orang sering memanggil nya Gevan, lahir di keluarga Danendra membuat dirinya harus mempunyai sikap wibawa dan tegas.

Hari ini dirinya pulang ke Amerika melanjutkan pelajaran yang sempat tertinggal walaupun nyata dirinya sudah pintar sejak lahir.

Gevan memasuki mobil milik nya yang sudah di sediakan sebelum kedatangan nya.

Hari ini dirinya berangkat ke Mansion milik nya pribadi.

Suara telpon yang berasal dari hp yang berada di saku celana hitam miliknya.

"Hm" kata Gevan yang mengawali pembicaraan telpon tersebut.

"Kapan lu pulang"

"Sekarang"

"Lu tau kemarin gua pergi ketempat vino gua ketemu cewek cantik bro"

"Lalu"

"CK, terserah lu dah"

Pip

Suara telpon yang di matikan dari sebrang sana.

"Cewek" gumam Gevan yang melihat ke arah jendela dan tampang yang datar.

...

Malam Hari.

Pada malam ini Deca dan Vino menuju tempat biasa yang mereka tongkrongan.

Tempat nya pada rumah berwarna hitam sebelah rumah mewah yang cukup seram karena lebih ke dominan warna hitam.

Vino dan Deca telah sampai mereka melangkahkan kakinya mereka ke dalam rumah tersebut.

"Anjir bos lu datang" kata Deca sembari menatap seorang pria dengan tampang yang datar.

"Hm" kata Pria tersebut adalah Gevan.

"Bos gua kita lu udah berubah sikap lu ternyata sama aja" kata Deca sembari duduk dengan kaki di taruh di atas meja.

"GEVAN" Teriakan seorang pria sembari berlari memeluk tubuh Gevan.

"Kenapa lu gak bilang sama gua, lu datang kesini" kata Brian sembari ngos-ngosan.

Devan yang datang bersama Brian dan Reza hanya memutar mata malas nya.

"Tadi pagi" kata Gevan sembari mengelus kepala Brian.

"Kenapa lu gak kabarin kita lu datang" kata Devan menatap tajam ke Arah Gevan.

Bukan menjawab pertanyaan dari Devan, Gevan sibuk mengelus pipi lembut milik Brian.

"CK" kata Devan langsung menarik tangan Brian dan duduk di samping nya.

"Terserah gua" kata Gevan yang masih menatap Brian yang duduk di samping Devano.

"Gevan lu tau gak, Vino ada cewek cantik dirumah nya"kata Brian sembari menunjuk Vino.

"Hahaha, Gevan belok dia gak suka cewek" kata Deca yang tertawa membalas ucapan Brian.

Mendengarkan ucapan dari Deca tersebut membuat Brian terdiam sedangkan Deca sedang di tatap tajam oleh semua orang di sekitar mereka.

"Gevan belok" gumam pelan Brian sembari menatap wajah Gevan.

"Gak" Teriak Brian membuat Mereka semua menoleh ke arah Brian.

Brian langsung melangkahkan kakinya ke arah Gevan dan langsung memegang kedua pipi Gevan.

"Gevan, jangan belok" kata pelan Brian.

"Huahahahaha ngak ngak " pecah tawa Deca melihat tingkah polos teman nya.

Semua orang yang menatap Deca dengan malas, kebiasaan mereka ketika kumpul bersama Deca akan selalu mengerjai temannya.

Plak

Suara tamparan menggema di rumah tersebut.

Suara tamparan yang berasal dari Brian yang telah menampar Deca yang sedang tertawa.

"Lebay" kata Brian dengan enteng tanpa sadar diri.

"Lu juga lebay" kata Deca dengan santai membuat semua orang menatap malas dirinya.

"Diam kalian berdua lebay" kata Reza membuat mereka terdiam.

Brian dan Deca langsung saling tatap setelah mendengarkan ucapan dari Reza.

"Anjay kita lebay" kata serempak Deca dan Brian.

"Hahahaha ngak ngak " Tawa pecah Deca dan Brian.

Semua orang melihat mereka hanya geleng geleng kepala.

"Malam ini kumpulan semua anggota karena kita akan rapat" kata Devan membuat semua orang yang berada di sana langsung mengangguk kepalanya.

"Apa kita punya misi"

"Ada"

Setelah mengatakan hal tersebut semua orang disana melakukan rapat secara tertutup.

"Jadi kapan kita mulai" kata Brian sembari menatap Gevan.

"Besok" kata Gevan sembari menghisap rokok nya.

Mereka langsung menganggukkan kepala dan melanjutkan pembicaraan sampai waktu tengah malam.

"Devan ayo kita pulang" kata Brian sembari menguap.

"Ayo" kata Devan sembari menatap Brian yang berada di samping nya.

"Gua sama Brian pulang" kata Devan langsung di anggukkan.

"Gua juga" kata Vino langsung menyambar kunci motor miliknya.

Semua orang yang berada di sana berlahan lahan mulai pulang termasuk Gevan yang akan pergi menuju Apartemen milik kekasihnya.

Gevan sampai di Apartemen milik kekasihnya sembari membuka pintu Apartemen tersebut.

"Gevan ih kamu gak beritahu aku kamu pulang" kata perempuan dari dalam Apartemen tersebut.

"Aku baru pulang honey"kata Gevan langsung menggendong perempuan dan di dudukan di pangkuan nya.

Cup

Sebuah kecupan manis mendarat ke bibir milik perempuan.

"Hari ini kamu sangat cantik" kata Gevan sembari meneliti pakaian milik kekasihnya.

"Iya dong hari ini kamu pulang jadi aku harus cantik" kata perempuan tersebut sembari mengelus pipi Gevan.

"Apa kamu tahu aku beruntung memiliki pacar ganteng sepertimu" kata Perempuan tersebut tidak lain adalah Cassie.

Gevan dan Cassie beradu tatap sampai Gevan tersenyum lalu mengarahkan bibirnya ke Cassie dan langsung di sambut oleh sang empu.

Gevan langsung menggendong Cassie dan menuju ke arah kamar tanpa melepaskan tautan bibir mereka.

Suara pintu tertutup dari kamar tersebut.


Tbc.

Silahkan tinggalkan komentar kalian dan vote nya ya.

Cerita diatas berisi 800+.

Cerita ini 💯 asli.

Silahkan di tunggu bab selanjutnya



















ADELINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang